Foto: Istimewa
Laporan: Yuanta
Editor: Imam Prabowo
JAKARTA | BL – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan dalam rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029. Apel ini dilaksanakan di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat (18/10/2024) sebagai bentuk kesiapan TNI dan Polri dalam mengawal pelaksanaan pelantikan yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2024.
Pengamanan Ketat untuk Simbol Demokrasi Nasional
Dalam sambutannya, Panglima TNI menekankan bahwa pelantikan presiden bukan hanya sebuah acara seremonial, melainkan simbol kelangsungan demokrasi dan kedaulatan Bangsa Indonesia. “Acara ini merupakan tonggak penting bagi bangsa, dan kita harus mengantisipasi segala ancaman yang mungkin muncul sebelum, selama, dan setelah pelantikan,” ujar Jenderal Agus Subiyanto di hadapan ribuan personel yang hadir.
Ia juga menambahkan bahwa acara tersebut akan dihadiri oleh 36 kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat, sehingga pengamanan VVIP menjadi salah satu prioritas utama. “Koordinasi dan sinkronisasi dengan seluruh satuan dan instansi terkait sangat penting guna memastikan kelancaran pengamanan,” tambah Panglima TNI.
Pengamanan Terpadu, 100 Ribu Personel Dikerahkan
Operasi pengamanan pelantikan ini akan berlangsung selama tujuh hari, dimulai sebelum hari pelantikan hingga pasca-acara. Dipimpin oleh Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Rachmad Jayadi sebagai Panglima Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP, operasi ini melibatkan 100.000 personel dari berbagai satuan tugas TNI-Polri.
Beberapa satuan tugas utama yang terlibat antara lain Satuan Tugas Pengamanan VVIP dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Satuan Tugas Pengamanan Wilayah Jakarta dari Kodam Jaya, serta Satuan Tugas Khusus (Satgas Passus) dari Koopsus TNI yang siap menghadapi segala bentuk ancaman darat maupun udara. Selain itu, unsur pengamanan dari Satgas Medis (Puskes TNI), Satgas Intel (Bais TNI), Satgas Siber (Siber TNI), Satgas Laut (Koarmada I), dan Satgas Udara (Koopsud I) turut berperan aktif dalam memastikan keselamatan seluruh rangkaian acara.
Tidak hanya TNI, Polri juga mengerahkan sejumlah besar pasukan untuk mendukung pengamanan, mulai dari pengawasan wilayah hingga patroli di titik-titik rawan. Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) juga diperkuat guna menjaga ketertiban umum selama pelantikan berlangsung.
Sinergi untuk Pengamanan Nasional
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan instansi terkait dalam menjaga keamanan nasional, terutama pada acara yang sangat krusial ini. “Kami siap berkolaborasi dengan seluruh unsur yang terlibat demi memastikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden berjalan aman dan lancar,” ungkapnya.
Operasi pengamanan terpadu ini juga menyasar pengamanan di wilayah-wilayah penyangga Jakarta untuk meminimalisir gangguan yang dapat menghambat kelancaran acara. Patroli dan pengawasan intensif dilakukan di area-area strategis seperti jalan protokol, gedung-gedung penting, dan jalur transportasi utama.
Dengan 100.000 personel yang siaga, dari berbagai matra TNI dan Polri, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 diharapkan berlangsung aman, tertib, dan tanpa hambatan. Keberadaan pasukan gabungan ini menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas nasional dan mengamankan proses demokrasi yang terus berjalan di Indonesia. (*)