SALATIGA | BESOKLAGI.COM — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025, Pemerintah Kota Salatiga menggelar Apel Luar Biasa yang sarat makna di halaman Kantor Wali Kota Salatiga, Senin (16/6/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Salatiga sebagai wujud komitmen bersama dalam menjaga kelestarian bumi, khususnya terkait isu pengelolaan sampah rumah tangga.
Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG., dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang dimulai dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Ia menyuarakan urgensi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk memilah sampah sejak dini.
“Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini bukan sekadar seremonial, namun panggilan moral, peneguhan komitmen, dan ajakan untuk bertindak nyata. Kita mengusung tema Hentikan Polusi Plastik, dan saya mengajak seluruh masyarakat untuk bergerak dari hulu, dari rumah tangga,” ujar Robby dengan penuh semangat.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga menunjukkan bahwa sekitar 30% sampah di Salatiga berupa plastik, sementara 43% lainnya merupakan sampah organik. Meski Peraturan Wali Kota Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pengendalian Penggunaan Plastik telah diberlakukan, Robby menilai pelaksanaannya belum maksimal, mengingat masih tingginya angka sampah plastik yang dihasilkan.
Ia mendorong masyarakat untuk memilah sampah anorganik agar bisa diolah atau disalurkan melalui bank sampah, sehingga memiliki nilai ekonomis. Sementara sampah organik, lanjutnya, bisa dijadikan kompos yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
“Melalui program resik-resik kutho, DLH Salatiga mengajak semua pihak untuk rutin membersihkan lingkungan. Kita ingin program ini bukan hanya menjadi rutinitas, tapi gerakan kolektif menuju Salatiga yang bersih dan indah,” tegasnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif dalam gerakan peduli lingkungan, Pemerintah Kota Salatiga menyerahkan piagam penghargaan kepada berbagai komunitas dan perusahaan yang konsisten dalam menerapkan prinsip zero waste dan cleaner production. Di antaranya adalah BSI Salatiga, BSU Pesona, BSU Kurma, Green Ikasmanssa, Eco Enzym, PT Unza Vitalis, dan PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Kievit Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Pemkot Salatiga juga menyerahkan bantuan berupa bibit tanaman dan pupuk secara simbolis kepada sekolah-sekolah adiwiyata, seperti SMP Negeri 1 Salatiga dan SD Marsudirini 77. Hal ini sebagai upaya edukasi dan pelibatan generasi muda dalam gerakan penyelamatan lingkungan sejak dini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para pegiat lingkungan dan perusahaan yang sudah lebih dulu memberi contoh. Semoga aksi mereka menjadi inspirasi bagi yang lain,” pungkas Robby.
Sebagai bentuk sinergi, PT Charoen Pokphand Indonesia secara simbolis menyerahkan 100 bibit tanaman kepada Pemerintah Kota Salatiga, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga bumi dari krisis lingkungan.
Dengan semangat “Dari Hulu ke Hilir”, Salatiga meneguhkan langkahnya dalam pengelolaan sampah berkelanjutan dan menjadi kota percontohan dalam gerakan pelestarian lingkungan di tingkat lokal maupun nasional. (*)