Menuju Swasembada Energi: Muh Haris Soroti Pentingnya Infrastruktur dan Investasi di Sektor Energi Terbarukan

- Editor

Senin, 4 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

JAKARTA | BL – Muh Haris, Anggota Komisi XII DPR RI, menyampaikan urgensi penguatan infrastruktur dan investasi sebagai langkah kunci menuju swasembada energi di Indonesia. Dalam paparannya, Haris menyoroti pentingnya pemanfaatan energi terbarukan untuk mencapai kemandirian energi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor yang membebani neraca perdagangan negara, (29/10/24).

Mengacu pada data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan mencapai 3.687 gigawatt (GW), dengan energi surya sebagai sumber terbesar, yakni 3.294 GW. Namun, hingga kini, realisasi pemanfaatan energi terbarukan baru mencapai sekitar 675,1 megawatt (MW), jauh dari potensi yang ada. “Pemerintah harus mendorong peningkatan investasi di sektor ini, khususnya pada pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan bioenergi,” ungkap Muh Haris, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dalam pernyataannya di Jakarta.

Baca Juga  Sinergi Polres dan Stakeholder: Standar Pelayanan Baru untuk Salatiga Lebih Baik

Selama semester pertama 2024, pemerintah berhasil menambah kapasitas energi terbarukan sebesar 217,7 MW, yang sebagian besar berasal dari energi hidro dan surya. Penambahan ini mencapai 66,6% dari target tahunan sebesar 326,91 MW. Muh Haris mengapresiasi pencapaian tersebut namun menegaskan bahwa upaya ini perlu lebih intensif untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. “Percepatan pembangunan infrastruktur energi terbarukan, khususnya pembangkit tenaga surya dan hidro, harus terus dilakukan,” lanjutnya.

Untuk mendorong lebih banyak investasi swasta, Muh Haris meminta pemerintah mempertimbangkan insentif khusus bagi investor, seperti penghapusan pajak serta penyederhanaan izin bagi proyek-proyek energi bersih. Ia juga menilai bahwa skema perdagangan karbon yang mulai diimplementasikan sejak 2023 dapat meningkatkan daya tarik sektor ini di mata investor. “Dukungan kebijakan yang kuat sangat penting agar investasi swasta dapat masuk dan mempercepat transisi energi yang dibutuhkan Indonesia,” tambah Haris.

Baca Juga  Kecelakaan Tunggal di Depan Eks Indomaret Bancaan, Kerudung Jadi Penyebab

Menurutnya, beberapa wilayah di Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan, terutama energi surya di daerah-daerah dengan radiasi matahari tinggi seperti Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat. Peningkatan infrastruktur di wilayah-wilayah ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi energi surya untuk memenuhi kebutuhan energi lokal. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi energi angin sebesar 155 GW, terutama di wilayah Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat, yang dapat menjadi basis pengembangan energi angin di masa depan.

Baca Juga  Kodim 0714/Salatiga dan Komunitas “Jaga Tirta” Bersinergi Bersihkan Sungai Kridanggo

Muh Haris optimistis bahwa jika pemerintah fokus pada penguatan infrastruktur dan investasi berkelanjutan, Indonesia dapat mencapai swasembada energi dalam lima tahun ke depan. “Infrastruktur yang memadai dan investasi yang terarah adalah fondasi bagi kemandirian energi yang berkelanjutan,” tegasnya. Menurut proyeksi, kemandirian energi ini juga akan membantu Indonesia memenuhi kebutuhan energi secara efisien dan menurunkan emisi karbon sesuai komitmen dalam Paris Agreement.

Dengan upaya strategis ini, Muh Haris yakin bahwa Indonesia akan memperkuat ketahanan energi nasional serta menciptakan sistem energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang mampu membawa Indonesia lebih mandiri di sektor energi dalam waktu dekat. (*)

Berita Terkait

Wali Kota Salatiga Resmikan 908 PPPK pada Upacara HUT ke-54 KORPRI
Remaja 16 Tahun Tewas dalam Kecelakaan di Salatiga, Polisi Kejar Kendaraan yang Terlibat
Kodim 0714/Salatiga dan Komunitas “Jaga Tirta” Bersinergi Bersihkan Sungai Kridanggo
Satpas Salatiga Edukasi Ojol soal SIM Lewat Program Sosialisasi dan Sarapan Gratis
Tragedi Panen Jengkol: Basuwi Meninggal Usai Jatuh dari Pohon Setinggi 7 Meter
Wali Kota Robby Ajak Pelajar Korea Nikmati Keindahan Budaya Salatiga
TNI Gerak Cepat Tangani Dampak Erupsi Semeru di Lumajang
Semarak HUT KORPRI di Salatiga: ASN Diajak Sehat, Kompak, dan Siap Layani Masyarakat

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 07:37

Wali Kota Salatiga Resmikan 908 PPPK pada Upacara HUT ke-54 KORPRI

Sabtu, 29 November 2025 - 09:34

Remaja 16 Tahun Tewas dalam Kecelakaan di Salatiga, Polisi Kejar Kendaraan yang Terlibat

Jumat, 28 November 2025 - 05:30

Kodim 0714/Salatiga dan Komunitas “Jaga Tirta” Bersinergi Bersihkan Sungai Kridanggo

Jumat, 28 November 2025 - 03:00

Satpas Salatiga Edukasi Ojol soal SIM Lewat Program Sosialisasi dan Sarapan Gratis

Rabu, 26 November 2025 - 23:48

Tragedi Panen Jengkol: Basuwi Meninggal Usai Jatuh dari Pohon Setinggi 7 Meter

Minggu, 23 November 2025 - 05:50

TNI Gerak Cepat Tangani Dampak Erupsi Semeru di Lumajang

Jumat, 21 November 2025 - 07:33

Semarak HUT KORPRI di Salatiga: ASN Diajak Sehat, Kompak, dan Siap Layani Masyarakat

Rabu, 19 November 2025 - 10:25

Diduga Debt Collector Hadang Mobil di UIN Salatiga, Keluarga Minta Perlindungan Polisi

Berita Terbaru