Subsidi BBM Pelat Kuning: Solusi Strategis untuk Transportasi Publik yang Berkeadilan dan Ramah Lingkungan

- Editor

Sabtu, 30 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

JAKARTA | BL  – Anggota DPR RI, Muh Harris, menyambut positif rencana pemerintah untuk memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) khusus bagi kendaraan berpelat kuning, termasuk angkutan umum. Menurutnya, kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sektor transportasi publik, namun harus didasarkan pada kajian mendalam agar implementasinya tepat sasaran dan berdampak positif, (29/11/24).

“Pemerintah harus memastikan kebijakan ini tidak hanya mengurangi beban operator transportasi, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama pengguna transportasi umum. Tarif yang terjangkau adalah kunci untuk memastikan subsidi ini berdampak signifikan,” ujar Muh Harris, anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I.

Baca Juga  Akhiri Kampanye dengan Spektakuler, Sinoeng-Budi Menyatukan Aspirasi dan Hiburan di Salatiga

Muh Harris menegaskan, kebijakan subsidi BBM pelat kuning harus dirancang berdasarkan kajian komprehensif yang mencakup dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ia menyebut, subsidi ini seharusnya menjadi bagian dari strategi besar untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi publik yang berkeadilan.

“Kajian mendalam diperlukan untuk memastikan kebijakan ini tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga mendorong keberlanjutan sistem transportasi umum,” kata Harris.

Baca Juga  TNI AU Gagalkan Penyelundupan 2 Kg Sabu di Koper Pink di Bandara Sultan Iskandar Muda

Ia juga memberikan catatan bahwa subsidi hanya boleh diberikan kepada pihak yang benar-benar berhak, yakni operator transportasi umum yang langsung melayani kebutuhan masyarakat luas.

Untuk mencegah penyalahgunaan, Muh Harris mendorong penggunaan sistem digital dalam pendistribusian subsidi. Sistem ini memungkinkan pendataan yang lebih akurat dan pengawasan yang lebih ketat, sehingga subsidi dapat diberikan kepada pihak yang tepat.

Baca Juga  Dari Politik ke Hiburan: PT MNN Media Indonesia Luncurkan GosipHangat.com, Portal Hiburan Dengan Gaya Berbeda

“Dengan digitalisasi, subsidi dapat diawasi dengan transparan. Ini penting untuk menjaga agar tujuan utama kebijakan tidak melenceng dan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah,” jelasnya

Harris menilai bahwa keberhasilan kebijakan ini bergantung pada kerja sama erat antara pemerintah, DPR, dan operator transportasi. Ia menekankan pentingnya transparansi dan komitmen semua pihak untuk memastikan subsidi ini terlaksana secara optimal.

Baca Juga  Perubahan Dimulai: Sidang Paripurna Tetapkan Robby-Nina sebagai Pemimpin Salatiga, Siap Wujudkan Salatiga Mendunia

“Kami ingin subsidi ini menjadi bagian dari solusi jangka panjang, bukan hanya respons terhadap kebutuhan sesaat. Kebijakan ini harus mampu mendorong transformasi sistem transportasi umum yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegas Harris.

Melalui kebijakan subsidi BBM ini, diharapkan masyarakat semakin memilih transportasi umum sebagai alternatif utama dibandingkan kendaraan pribadi. Langkah ini tidak hanya akan membantu mengurangi kemacetan di perkotaan, tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi karbon.

Baca Juga  Kapolsek Tingkir Berganti Nahkoda, Kompol Joko Widodo Tinggalkan Jejak, Kompol Daryono Lanjutkan Tugas

“Kebijakan ini adalah peluang untuk mendorong perubahan pola pikir masyarakat. Dengan transportasi umum yang lebih terjangkau dan efisien, kita dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih baik,” pungkas Muh Harris.

DPR RI berharap agar pemerintah segera merumuskan langkah konkret untuk mengimplementasikan subsidi BBM pelat kuning, dengan pengawasan yang ketat dan pelibatan semua pemangku kepentingan. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam pengembangan transportasi publik di Indonesia. (*)

Berita Terkait

Dari Developer Jadi Tersangka: Latifah Kembali Ditangkap Setelah Menjual Tanah Fiktif di Salatiga
Tinta Anak-Anak untuk Wali Kota: Merayakan Kartini dengan Gagasan Kecil yang Besar
Menyapu Senja di Seloduwur: Puting Beliung Hantam Desa Batur, Sembilan Rumah Rusak
Sabu dari Balik Jeruji: Polres Kediri Gagalkan Peredaran Hampir 1 Kg, Dalang Utama Ternyata Narapidana
Sabu Hampir Sekilo Gagal Edar: Kurir Muda Diringkus Satresnarkoba Polres  Sampang
Upgrade Amale, Double Pahalane”: LAZiS Jateng Salurkan Bantuan ke 29.394 Penerima Manfaat di Indonesia dan Palestina Selama Ramadhan 1446 H
Berlindung di Balik Jubah Agama: Ustadz Gadungan Cabuli Anak di Pondok Pesantren Berhasil Diringkus Polres Salatiga, Ini Penjelasannya 
PPPK dan CPNS Resmi Dilantik, Robby Tekankan Spirit Pengabdian untuk Salatiga

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 14:10

Dari Developer Jadi Tersangka: Latifah Kembali Ditangkap Setelah Menjual Tanah Fiktif di Salatiga

Rabu, 23 April 2025 - 13:40

Tinta Anak-Anak untuk Wali Kota: Merayakan Kartini dengan Gagasan Kecil yang Besar

Rabu, 23 April 2025 - 12:24

Menyapu Senja di Seloduwur: Puting Beliung Hantam Desa Batur, Sembilan Rumah Rusak

Rabu, 23 April 2025 - 10:48

Sabu dari Balik Jeruji: Polres Kediri Gagalkan Peredaran Hampir 1 Kg, Dalang Utama Ternyata Narapidana

Rabu, 23 April 2025 - 10:16

Sabu Hampir Sekilo Gagal Edar: Kurir Muda Diringkus Satresnarkoba Polres  Sampang

Selasa, 22 April 2025 - 11:34

Berlindung di Balik Jubah Agama: Ustadz Gadungan Cabuli Anak di Pondok Pesantren Berhasil Diringkus Polres Salatiga, Ini Penjelasannya 

Selasa, 22 April 2025 - 09:35

PPPK dan CPNS Resmi Dilantik, Robby Tekankan Spirit Pengabdian untuk Salatiga

Senin, 21 April 2025 - 18:16

Jejak Damai dari Vatikan ke Jakarta: Presiden Prabowo Sampaikan Duka Mendalam Atas Wafatnya Paus Fransiskus

Berita Terbaru