Berlindung di Balik Jubah Agama: Ustadz Gadungan Cabuli Anak di Pondok Pesantren Berhasil Diringkus Polres Salatiga, Ini Penjelasannya 

Imam Prabowo

- Editor

Selasa, 22 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SALATIGA | BL – Polres Salatiga berhasil menangkap seorang pria bejat berkedok ustadz, R (24), asal Jambi, pelaku berhasil diringkus setelah melakukan aksi pencabulan dan penculikan terhadap seorang santri berusia 11 tahun. Perbuatan bejat ini terkuak berkat laporan ibu korban, NK, warga Sidorejo Kidul, Salatiga, yang tak tahan melihat buah hatinya menjadi korban nafsu bejat pelaku.

Kapolres Salatiga, AKBP Veronica menjelaskan kronologi kejadian yang bikin geleng-geleng kepala. “Kejadian bermula pada 25 Maret 2025, sekitar pukul 17.30 WIB. Pelaku mengajak korban dan beberapa anak lain berbuka puasa di rumah mantan pengasuh pondok pesantren di Salatiga. Usai berbuka, anak-anak lain pulang, tapi korban malah ketiduran,” ungkap Kapolres saat menggelar konferensi pers di Mapolres Salatiga, didampingi Kasatreskrim AKP M Arifin Suryani, Plh Kasi Humas IPDA Sutopo dan Kanit PPA IPDA Deni Setiawan pada Selasa (22/5/2025).

Baca Juga  Syukuran Kenaikan Pangkat, Polres Salatiga Sambut Tahun Baru dengan Optimisme

Bagaikan setan berbulu domba, R kemudian meminta saksi R untuk mengantar korban ke rumah saksi S di Sidorejo Kidul. Namun, niat busuk rupanya sudah membara di kepala pelaku. “Sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku menjemput korban dari rumah S dan membawanya kabur ke Terminal Tingkir,” lanjut Kapolres.

Alibi pelaku pun sungguh licik. Kepada korban, R mengaku akan membawanya ke Semarang untuk bertemu ibunya. Namun, sesampainya di Kota Atlas, bukannya mengantar ke sang bunda, R malah mencoba mendaftarkan korban ke sebuah pondok pesantren. Apes, pendaftaran itu ditolak mentah-mentah lantaran persyaratan administrasi yang kurang lengkap.

Baca Juga  Transformasi Limbah: "Keripik Sampah" Jadi Alternatif Pengganti Batu Bara di Kabupaten Semarang

Nafsu bejat rupanya tak bisa dibendung lagi.”Pada 07 April 2025, pelaku berhasil menempatkan korban dan dirinya di sebuah pondok pesantren di Semarang. Di sanalah perbuatan cabul itu terjadi,” tegas Kapolres dengan nada berang.

Pelarian sang predator anak ini akhirnya berakhir pada 12 April 2025, sekitar pukul 09.00 WIB. Tim gabungan Polres Salatiga dan Jatanras Polda Jateng berhasil mencokok R disebuah pondok pesantren sekaligus panti sosial anak di Banyumanik, Semarang. Penangkapan ini tak mudah, lantaran pelaku licin bak belut, kerap gonta-ganti nomor telepon untuk mengelabui petugas.

“Penyelidikan sempat terhambat karena pelaku sering mengganti nomor telepon,” imbuh Kapolres.

Baca Juga  Salatiga Tolerun 5K: Kampanye Hidup Sehat dan Toleransi

Pengakuan R setelah tertangkap sungguh mencengangkan! Ternyata, aksi bejatnya tak hanya terjadi di Salatiga. “Dari pengakuan R, terungkap bahwa ia telah melakukan pencabulan terhadap korban di beberapa lokasi, termasuk di Salatiga dan juga di Ponorogo, Pacitan, dan Kediri, Jawa Timur,” beber Kapolres.

Modus operandi pelaku pun terbilang klasik namun ampuh menjerat bocah polos.R tega membawa korban pergi tanpa izin orang tua maupun pihak pondok pesantren, dengan iming-iming mainan dan janji manis penggunaan ponsel untuk mempengaruhi korban,.

“Atas perbuatannya yang keji, pelaku dijerat dengan pasal terkait pencabulan anak dan penculikan. Kasus ini masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” pungkas Kapolres dengan nada serius.(*)

Berita Terkait

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Dua Melati Dua di Polres Salatiga: Sinergi Kuat Demi Kamtibmas Kondusif, Ini Jelasnya
Prestasi dan Pengabdian Bertemu di Peringatan HUT Bhayangkara, 44 Personel Polres Salatiga Naik Pangkat
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Kecelakaan Lalu Lintas Motor Vs Bus di Simpang Tiga Blotongan Salatiga, Satu Korban Alami Luka Serius
Grebeg Kutowinangun Kidul: Menapak Jejak Kyai Johar Manik di Jantung Salatiga
Bukan Lagi Kota Lintasan: Salatiga Bersiap Sambut Exit Tol Resmi Akhir 2025

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 13:26

Dua Melati Dua di Polres Salatiga: Sinergi Kuat Demi Kamtibmas Kondusif, Ini Jelasnya

Senin, 30 Juni 2025 - 13:05

Prestasi dan Pengabdian Bertemu di Peringatan HUT Bhayangkara, 44 Personel Polres Salatiga Naik Pangkat

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:46

Grebeg Kutowinangun Kidul: Menapak Jejak Kyai Johar Manik di Jantung Salatiga

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:24

Bukan Lagi Kota Lintasan: Salatiga Bersiap Sambut Exit Tol Resmi Akhir 2025

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:48

Pawai Taaruf 2025 Salatiga: Harmoni Islam dan Budaya Lokal Iringi Semangat Kota “BEDA” Menuju Mendunia

Berita Terbaru