Open House Dusun Tugu: Tradisi Unik Tahun Baru yang Merekatkan Kebersamaan

- Editor

Rabu, 1 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

TENGARAN | BL – Setiap tanggal 1 Januari, Dusun Tugu di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menjadi pusat perhatian dengan tradisi uniknya: open house. Tradisi ini menyerupai suasana Lebaran, di mana 274 kepala keluarga di empat RT di RW 4 Dusun Tugu membuka pintu rumah untuk silaturahmi.

Sejak pagi hingga malam, suasana dusun ini dipenuhi dengan tamu dari berbagai daerah, baik dari dalam kota maupun luar kota. Pantauan di lokasi menunjukkan deretan kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor, memenuhi jalan-jalan sekitar. Setiap rumah menyuguhkan aneka hidangan khas, mulai dari makanan berat hingga kue-kue tradisional, menciptakan atmosfer hangat dan penuh kekeluargaan.

Baca Juga  KAI Daop 4 Semarang Laksanakan Tes Urine Pada Petugas 

H. Saefudin, Kepala Desa Bener, menjelaskan bahwa tradisi open house di Dusun Tugu ini telah berlangsung turun-temurun sejak puluhan tahun lalu dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warganya. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut karena mampu mempererat hubungan keluarga dan masyarakat.

“Kegiatan ini dari tahun ke tahun semakin ramai. Bahkan tamu dari luar daerah semakin banyak berdatangan. Warga sering menerima tamu hingga pukul 11 malam,” ujar Saefudin kepada besoklagi.com, Rabu (1/1/2025).

Baca Juga  Kapolres Baru, Semangat Baru: Pengamanan Maksimal di Liga 4 Jateng Boyolali

Menurutnya, tradisi ini juga mencerminkan toleransi yang kuat antarwarga, mengingat mayoritas penduduk Dusun Tugu beragama Kristen. Saat open house berlangsung, warga Muslim secara sukarela berjaga, membantu menyebrangkan jalan, dan mengatur lalu lintas. Sebaliknya, pada Idul Fitri, warga Kristen turut membantu menjaga rumah-rumah yang kosong selama salat Idul Fitri.

Dari Tradisi Lokal Menjadi Magnet Regional

Sri Nanda Yudi Himawan, Kepala Dusun Tugu, menambahkan bahwa tradisi ini awalnya hanya diikuti oleh warga lokal dan tamu dari desa tetangga. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tradisi ini berkembang menjadi magnet bagi pengunjung dari berbagai wilayah, termasuk kecamatan, kota, hingga kabupaten tetangga.

Baca Juga  Weton: Nuwun Kula Jujur Wonten Ing Sesarengan Rezeki

“Saat ini, warga asli Dusun Tugu sering tidak bisa keluar rumah pada tanggal 1 Januari karena banyaknya tamu yang datang. Tradisi ini semakin meluas, tetapi tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan yang menjadi inti acara,” jelas Nanda.

Ia juga menambahkan bahwa Dusun Tugu sering disebut sebagai “Kampung Kristenan” karena tradisi kekeluargaan dan toleransi yang kental di antara warganya.

Baca Juga  Direktur Teknik PDAM Salatiga Turun Lapangan: Perbaikan Pipa di Jalan ABC Ditargetkan Selesai Secepatnya

Arief Syarifudin, salah satu pengunjung asal Tengaran, mengaku sengaja datang ke Dusun Tugu untuk merasakan suasana unik tersebut. “Tradisi ini seperti lebaran atau Saparan, tapi lebih ramai. Banyak tamu dari luar kota, dan suasananya sangat hangat,” katanya.

Tradisi open house di Dusun Tugu tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga simbol kebersamaan lintas budaya dan agama yang patut diteladani. Sebuah tradisi lokal yang kini telah menjadi warisan budaya, mempererat solidaritas masyarakat dan menjadi daya tarik tersendiri bagi Kabupaten Semarang. (*)

Berita Terkait

Piala Wali Kota Surabaya 2025 Resmi Bergulir: Pemanasan Menuju Porprov, Cetak Atlet dan Sport Tourism
Truk Nyelonong ke Jalur Salah, Tabrak Minibus & Rumah Warga di Simalungun: 7 Orang Luka, Sopir Kabur
Operasi Narkoba di Danau Toba: 2,5 Kg Ganja Disita, Lima Tersangka Diamankan, Seorang Mahasiswa Diduga sebagai Pemasok
Salatiga Tindaklanjuti SPPG, Pemkot-TNI AD Kompak Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Pekan Sehat Tingkir: Meriah dengan Olahraga, UMKM, dan Luncurkan Inovasi Digital SI PANDU
PKK Salatiga Semarakkan HUT ke-80 RI dengan Senam Sehat dan Lomba Rakyat di Rumah Dinas Wali Kota
Presiden Prabowo: Sekolah Rakyat Bukan Hanya Gedung, Tapi Harapan Anak Bangsa
Pelaku Curanmor di Pasar Raya II Tak Berkutik, Polisi Amankan Pelaku dengan Barang Bukti Lengkap

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 08:20

Piala Wali Kota Surabaya 2025 Resmi Bergulir: Pemanasan Menuju Porprov, Cetak Atlet dan Sport Tourism

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 07:34

Truk Nyelonong ke Jalur Salah, Tabrak Minibus & Rumah Warga di Simalungun: 7 Orang Luka, Sopir Kabur

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 07:19

Operasi Narkoba di Danau Toba: 2,5 Kg Ganja Disita, Lima Tersangka Diamankan, Seorang Mahasiswa Diduga sebagai Pemasok

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 06:35

Salatiga Tindaklanjuti SPPG, Pemkot-TNI AD Kompak Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 06:24

Pekan Sehat Tingkir: Meriah dengan Olahraga, UMKM, dan Luncurkan Inovasi Digital SI PANDU

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 02:37

Presiden Prabowo: Sekolah Rakyat Bukan Hanya Gedung, Tapi Harapan Anak Bangsa

Jumat, 22 Agustus 2025 - 06:47

Pelaku Curanmor di Pasar Raya II Tak Berkutik, Polisi Amankan Pelaku dengan Barang Bukti Lengkap

Kamis, 21 Agustus 2025 - 10:48

Bazar Hari Jadi ke-80 Jateng: 228 Stan Hadirkan Jamu, UMKM Milenial, hingga Nostalgia Era 70-an

Berita Terbaru