Laporan: Imam Prabowo
KAB SEMARANG | BL – Seorang warga Dusun Kemloko, Desa Butuh, Kecamatan Tengaran, dikejutkan dengan penemuan jenazah lansia di dasar sungai kering pada Kamis siang, 17 Oktober 2024. Prihono (48 tahun), warga yang menemukan jasad saat mencari ramban (tanaman pakan ternak), melaporkan kejadian ini kepada Polsek Tengaran.
“Saya sedang mencari ramban untuk pakan ternak. Awalnya, saya kira bukan manusia yang tergeletak di sungai, namun setelah mendekati ternyata seorang laki-laki lansia. Saya langsung memanggil Joko (51 tahun) dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Tengaran,” ujar Prihono.
Kapolsek Tengaran, AKP M. Budiyanto, SH., MH., mengonfirmasi bahwa korban adalah Sugimin (68 tahun), warga Dusun Godean, Desa Butuh, Kecamatan Tengaran, yang diketahui mengalami gangguan jiwa. Sugimin telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Kamis malam, 10 Oktober 2024.
Kanit Reskrim Polsek Tengaran, Ipda Agus Wawan, SH., yang mendatangi lokasi kejadian bersama Kanit Intel Aipda Herlis Sukma, SE., menjelaskan bahwa pihak keluarga sudah berupaya mencari korban bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan perangkat desa, namun pencarian tidak membuahkan hasil.
“Istri korban, Sih Wahyuni (56 tahun), menyampaikan bahwa korban meninggalkan rumah tanpa pamit. Sejak mengalami gegar otak pada 2021 dan menjalani operasi di kepala bagian belakang, Sugimin menderita gangguan jiwa yang menyebabkan perilakunya tidak menentu. Korban juga pernah hilang sebelumnya, namun berhasil ditemukan di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga,” jelas Ipda Agus.
Pemeriksaan awal oleh tenaga medis dari Puskesmas Tengaran, yang dipimpin oleh Irfan Kisworo, S.Kep., NS., menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Luka lecet yang ditemukan di tubuh korban diperkirakan telah mengering dalam kurun waktu 24 jam. Dugaan sementara, korban terpeleset dari tepi sungai setinggi empat meter, yang saat itu dalam keadaan kering tanpa air.
Atas permintaan keluarga, autopsi terhadap jenazah korban tidak dilakukan. Istri korban telah menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi yang disaksikan oleh perangkat desa setempat.
Dengan adanya kejadian ini, keluarga Sugimin diliputi duka mendalam setelah sepekan harapan untuk menemukan korban dalam keadaan selamat kandas dengan ditemukannya jenazah di sungai kering yang menjadi lokasi tragis berakhirnya perjalanan hidup Sugimin. (*)