SURABAYA | BL — Komitmen Polsek Gayungan dalam memberantas kejahatan digital kembali dibuktikan dengan pengungkapan kasus perjudian online yang telah meresahkan masyarakat. Dalam operasi yang digelar pada awal pekan ini, lima tersangka berhasil diamankan berikut barang bukti berupa lima unit telepon genggam yang digunakan untuk mengakses situs judi daring jenis Mayong.
Operasi penangkapan ini dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Ipda Rubhen Sutono Ershird, setelah dilakukan penyelidikan mendalam terhadap aktivitas mencurigakan di beberapa wilayah Gayungan, (21/04/25).
Kelima tersangka yang berhasil diamankan masing-masing berinisial RN, KS, JN, DD, dan satu lainnya yang identitasnya belum dipublikasikan demi kepentingan penyidikan. Mereka diketahui telah aktif melakukan praktik perjudian online selama kurang lebih satu tahun. Ironisnya, dari pengakuan para pelaku, tidak satu pun dari mereka pernah merasakan kemenangan.
“Mereka mengakses situs judi Mayong secara rutin, bahkan menjadikannya sebagai kegiatan harian. Tapi selama setahun itu, hasilnya nihil—selalu kalah. Ini justru memperparah kondisi finansial mereka,” ungkap Ipda Rubhen saat dikonfirmasi.
Kapolsek Gayungan, Kompol Yanuar Tri Ratna Sanjaya, SH, MH, menyatakan bahwa penangkapan ini adalah langkah awal dari pengungkapan jaringan yang lebih besar. Pihaknya masih terus melakukan pendalaman untuk melacak aktor intelektual atau bandar besar di balik situs perjudian tersebut.
“Ini belum selesai. Kami akan terus gali dan kejar siapa pun yang terlibat, termasuk jika ada jaringan yang lebih besar yang beroperasi secara terselubung di wilayah kami,” tegas Kompol Yanuar.
Sementara itu, AKP Rina Shanty Dewi memberikan imbauan keras kepada masyarakat agar tidak tergoda dengan tawaran menggiurkan dari dunia perjudian digital. Ia menekankan pentingnya literasi digital dan pemanfaatan teknologi untuk kegiatan yang produktif.
“Perjudian online tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak masa depan. Kami berharap masyarakat bisa lebih cerdas dalam menggunakan internet—bukan untuk berjudi, tapi untuk belajar, bekerja, atau berwirausaha,” ujar AKP Rina.
Kelima tersangka kini menjalani proses hukum dan akan dijerat dengan pasal-pasal terkait perjudian dalam KUHP serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara.
Penangkapan ini menjadi peringatan keras bagi pelaku kejahatan digital lainnya, sekaligus bukti bahwa Polsek Gayungan serius dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayahnya dari ancaman kriminalitas berbasis teknologi. (Ninis Indrawati)