Laporan: Imam Prabowo
SALATIGA | BL – Keheningan Minggu pagi di sebuah rumah kos di Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Minggu 08 Desember 2024, mendadak pecah saat ditemukan seorang pria meninggal dunia di kamar kos. Korban adalah Choirul Anwar (27), karyawan PT SCI asal Kroyo Kidul, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Penemuan jasad korban pertama kali dilaporkan oleh rekan satu kos, Ahmad Yulianto (23).
Menurut keterangan saksi, kejadian bermula pada Sabtu, 07 Desember 2024. Choirul, yang baru saja selesai kerja lembur, mengeluhkan kondisi badan yang tidak enak kepada Ahmad Yulianto. Sekitar pukul 20.00 WIB, korban berpamitan untuk membeli sate, namun hingga larut malam kondisinya masih belum membaik.
Saksi kedua, Ahmad Nasim Mazaya (27), menyebutkan bahwa sekitar pukul 01.00 WIB ia sempat melihat korban masih berjalan ke kamar mandi. Namun, keesokan paginya sekitar pukul 09.00 WIB, saksi Ahmad Yulianto melihat pintu kamar kost milik Sdr. Mutaqim – yang sedang pulang kampung ke Magetan – dalam kondisi terbuka.
Saat dicek ke dalam kamar tersebut, saksi mendapati Choirul dalam posisi terlentang di atas kasur, dengan mulut mengeluarkan busa. Panik dengan temuan ini, saksi segera memanggil pemilik kos, Yohannes Kristiawan, yang kemudian melaporkan kejadian ke Polsek Argomulyo, IPDA Sutopo, saat dikonfirmasi besoklagi.com membenarkan atas kejadian tersebut.
Tim gabungan dari SPKT Polsek Argomulyo, Unit Reskrim, serta Tim Identifikasi Polres Salatiga langsung mendatangi lokasi. Olah TKP dilakukan bersama dokter dari Puskesmas Tegalrejo, dr. Erlinda N. M. S. Berikut temuan di lokasi kejadian:
Korban ditemukan dalam posisi terlentang di atas kasur.
Mulut korban mengeluarkan busa.
Terdapat sisa makanan yang belum habis dikonsumsi di sekitar korban.
Tidak ditemukan muntahan makanan.
Ditemukan obat merek Hufagrip, dengan satu tablet diduga telah dikonsumsi dan satu tablet masih utuh.
Terdapat lebam mayat pada punggung dan tangan, yang merupakan tanda-tanda umum setelah kematian.
Dr. Erlinda memastikan korban telah meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan. Penyebab kematian secara pasti belum dapat dipastikan karena pihak keluarga menolak otopsi. Namun, tidak ada indikasi kekerasan atau tindakan mencurigakan di tubuh korban. (*)