SALATIGA | BESOKLAGI.COM — Upaya mempercepat penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terus digencarkan pemerintah. Hal ini terlihat dalam kegiatan Sharing Session dan Sosialisasi Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) serta Kredit Program Perumahan yang digelar di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Rabu (5/11/2025).
Acara yang dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi tersebut menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antarpemangku kepentingan dalam menyukseskan program perumahan rakyat.
Turut hadir Wali Kota Salatiga dr. Robby Hernawan, Sp.OG., didampingi sang istri Retno Robby Hernawan, sebagai bentuk dukungan penuh Pemerintah Kota Salatiga terhadap program pemerintah pusat.
Dalam sambutannya, Menteri PKP Maruarar Sirait menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program perumahan, mulai dari keterbatasan dana, lahan, hingga perizinan. Ia menegaskan perlunya langkah konkret dan kerja keras lintas sektor untuk mempercepat penyelesaian permasalahan tersebut.
“Semoga kita cepat menyelesaikan permasalahan perumahan di Jawa Tengah ini dengan terobosan-terobosan kerja keras yang luar biasa. Karena pasti masalahnya banyak — dana, lahan, dan perizinan. Maka dibutuhkan langkah yang konkret,” ujar Maruarar.
Ia juga berharap UKSW dapat menjadi pusat lahirnya gagasan dan kebijakan publik yang inovatif di bidang keuangan dan perumahan rakyat. Di akhir sambutannya, ia menyampaikan pesan inspiratif,
“Saran saya, teman-teman di sini kan suka ngopi. Carilah teman ngopi yang berkualitas, dengan tema yang tepat dan suasana yang tepat — maka kalian akan sukses,” katanya disambut tawa peserta.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menegaskan bahwa Presiden RI memiliki komitmen kuat untuk membangun ekonomi kerakyatan yang berpihak pada masyarakat menengah ke bawah.
“Bapak presiden kita memiliki paradigma dan mindset ekonomi kerakyatan. Sistem liberal-kapitalis tidak selalu cocok untuk negara dengan masyarakat menengah ke bawah, karena bisa menciptakan kesenjangan sosial,” jelas Tito.
Ia menyebutkan sejumlah program pro-rakyat seperti Program 3 Juta Rumah, perlindungan kesehatan ibu dan anak (MBG), serta desa nelayan dan Koperasi Merah Putih sebagai bukti nyata arah pembangunan nasional yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun daerah. Menurutnya, pembangunan tidak dapat berjalan optimal tanpa sinergi antara pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, dan sektor swasta.
“Membangun Jawa Tengah ini salah satunya dengan metode kolaboratif — tidak hanya pemerintah pusat atau provinsi, tetapi juga pihak swasta dan perguruan tinggi seperti UKSW,” ungkapnya.
Luthfi menambahkan, hingga saat ini 44 perguruan tinggi di Jawa Tengah telah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah melalui MoU dalam mendukung pembangunan berbasis potensi lokal.
Di sisi lain, Wali Kota Salatiga dr. Robby Hernawan, Sp.OG. menegaskan kesiapan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam mempercepat terwujudnya hunian layak bagi warga Salatiga.
Kehadirannya dalam kegiatan tersebut menjadi bentuk nyata komitmen Pemerintah Kota Salatiga dalam menyukseskan program perumahan nasional yang layak, terjangkau, dan berkeadilan. (*)






