SALATIGA | BL – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mendorong UMKM naik kelas. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Kampung Ramadan Zilenial di Pungkursari, Kota Salatiga, pada Sabtu (22/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Luthfi menyoroti besarnya potensi sektor UMKM di Jawa Tengah. Berdasarkan data yang ia paparkan, terdapat sekitar 4,2 juta masyarakat di provinsi ini yang bergantung pada sektor UMKM sebagai sumber penghidupan utama mereka.
“Saya berharap festival kampung Ramadan ini tidak hanya diadakan saat bulan puasa. Mengapa hanya ada di Salatiga, Solo, Grobogan, dan Semarang? Kalau perlu, setiap hari ada kampung UMKM. Jangan menunggu momen Ramadan, dan Zilenial harus menjadi pelopor,” ujar Luthfi kepada besoklagi.com.
Gubernur juga menekankan bahwa pemuda harus menjadi motor penggerak pembangunan daerah. Dengan 56 persen populasi Jawa Tengah terdiri dari generasi Z dan milenial, Luthfi optimis bahwa anak muda dapat menjadi role model dalam mengembangkan ekonomi lokal.
“Anak muda ini akan menjadi tulang punggung nasional menuju Indonesia Emas 2045. Zilenial di Jateng harus bisa memimpin pergerakan ekonomi lokal bersama UMKM,” tambahnya.
Luthfi menjelaskan bahwa kegiatan Kampung Ramadan Zilenial seperti ini berpotensi memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Untuk mendukung penguatan UMKM, Pemprov Jateng telah menyiapkan skema pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank Jateng dengan bunga yang sangat rendah.
“Dengan adanya stimulus pendanaan ini, UMKM yang semula berskala mikro bisa naik ke level makro dan akhirnya berkembang menjadi usaha menengah,” jelasnya.
Wali Kota Salatiga Dukung Inisiatif Zilenial
Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, turut mengapresiasi kegiatan Kampung Ramadan Zilenial yang melibatkan para pelaku UMKM di Kota Hati Beriman. Menurutnya, event ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara generasi muda dan sektor UMKM untuk memperkuat ekonomi lokal.
“Ini bentuk kolaborasi antara Zilenial Jateng dan Salatiga. Saya sangat menyambut baik acara ini. Selain membantu UMKM berkembang dan meningkatkan daya saing, event ini juga menjadi ajang kreatif bagi anak muda untuk berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” ujar Robby.
Ketua Zilenial Kota Salatiga, Danu Ramadhan, menambahkan bahwa Kampung Ramadan kali ini melibatkan sekitar 100 pelaku UMKM. Para peserta diberikan fasilitas untuk berjualan secara gratis selama acara berlangsung, dari siang hingga malam.
“Kegiatan ini akan berlangsung hingga 28 Maret mendatang. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Jawa Tengah untuk mengadakan event serupa,” ungkap Danu.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan generasi muda, Kampung Ramadan Zilenial diharapkan tidak hanya menjadi ajang tahunan, tetapi berkembang menjadi gerakan berkelanjutan untuk memperkuat sektor UMKM di Jawa Tengah. (*)