Laporan: Imam Prabowo
MAKKAH | BL – Usai melaksanakan ibadah Umrah, rombongan jamaah Sekolah Haji Umrah (SHU) Baitullah memanfaatkan waktu dengan mengunjungi Kota Thaif, Kamis (2/1/2025). Perjalanan ini tak hanya mempererat ukhuwah, tetapi juga memberikan pengalaman spiritual yang mendalam melalui penelusuran jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW di kota penuh sejarah tersebut.
Mengawali Perjalanan di Makam Abdullah bin Abbas
Destinasi pertama yang dikunjungi adalah makam Abdullah bin Abbas, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW sekaligus ahli tafsir Al-Qur’an yang dikenal dengan gelar “Tarjumanul Qur’an”. Makam ini, yang dikelilingi tembok setinggi tiga meter, menjadi saksi bisu sejarah Islam yang agung.
“Para jamaah juga diajak untuk memahami perjuangan Nabi Muhammad di Thaif, meski penuh tantangan, beliau tetap sabar dan teguh menyebarkan ajaran Islam,” ungkap Muhamad Nuraeni, Direktur Utama PT MNN Media Indonesia yang turut serta dalam perjalanan.
Masjid bersejarah yang dibangun pada 592 Hijriah juga menjadi bagian dari agenda, memberikan nuansa religius yang mendalam. Di tempat ini, jamaah merenungkan kisah perjuangan Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi penolakan dan hinaan dari penduduk Thaif.
Menyusuri Keindahan Al Hada Melalui Telefric Taif Cable Car
Perjalanan berlanjut dengan pengalaman menakjubkan menggunakan kereta gantung Telefric Taif Cable Car. Jalur ini menghubungkan Gunung Al Hada dengan resor Al-Kar, memberikan pemandangan spektakuler dari ketinggian. Jamaah menikmati panorama pegunungan yang berkelok sembari merenungkan perjuangan Nabi Muhammad SAW yang pernah menghadapi cobaan berat di Thaif.
“Melihat keindahan ini mengingatkan kita pada kesabaran dan keteguhan Nabi Muhammad dalam menghadapi ujian hidup,” tambah Nuraeni.
Mengenal Budaya Thaif dan Wisata Kuliner
Tidak hanya belajar sejarah, rombongan SHU juga diajak mengunjungi tempat pembuatan minyak wangi khas Thaif yang terkenal hingga mancanegara. Para jamaah pun menikmati santapan nasi mandhi, hidangan tradisional khas kawasan Arab, yang menambah keakraban antarjamaah.
Salah satu jamaah, Kandam (68) asal Salatiga, mengungkapkan rasa syukurnya atas perjalanan ini. “Selain ibadah, saya juga mendapatkan ilmu agama dan pengalaman spiritual yang mendalam. Ini adalah perjalanan yang menguatkan iman dan mengingatkan saya akan kebesaran Islam,” tuturnya.
Menggali Hikmah di Setiap Langkah
Perjalanan city tour ke Thaif ini menjadi pengingat bahwa ibadah Umrah bukan hanya soal ritual, tetapi juga upaya menggali hikmah dari sejarah Islam. Penelusuran jejak Nabi Muhammad SAW mengajarkan jamaah tentang pentingnya kesabaran, keteguhan hati, dan rasa syukur dalam setiap cobaan hidup.
“Dengan memahami sejarah, kita tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga belajar bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik,” tutup Nuraeni.
Perjalanan ini menegaskan bahwa ibadah dapat dihayati secara mendalam melalui interaksi langsung dengan tempat-tempat yang memiliki nilai spiritual dan sejarah yang tinggi. SHU Baitullah sukses menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para jamaahnya. (*)