Bencana Grobogan: Gubernur Jateng Ultimatum Perbaikan Tanggul Jebol di Sungai Tuntang Maksimal Dua Hari

Imam Prabowo

- Editor

Selasa, 11 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GROBOGAN | BL – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengeluarkan instruksi tegas untuk menutup tiga tanggul jebol di Sungai Tuntang, Kabupaten Grobogan, dalam waktu maksimal dua hari. Langkah ini diambil untuk mencegah banjir lebih luas yang telah merendam ribuan rumah dan lahan pertanian di wilayah tersebut.

Tiga titik tanggul yang jebol berada di lokasi berbeda, yaitu Desa Baturagung, Kecamatan Gubug; Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug; serta Desa Sukoreko, Kecamatan Tegowanu.

“Saya tidak mau tahu, besok sing penting buntu (tertutup tanggul yang jebol). Kalau tidak tertutup, kasihan. Karena aliran air terus menggenangi rumah warga,” ujar Luthfi saat meninjau perbaikan tanggul di Desa Baturagung, Selasa (11/3/2025).

Baca Juga  Taat Lalu Lintas, Dapat Coklat! Satlantas Salatiga Hadirkan Nuansa Valentine di Jalan

Instruksi ini didasarkan pada laporan progres dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, yang bertanggung jawab atas Sungai Tuntang. Menurut Luthfi, penutupan tanggul harus menjadi prioritas utama sebelum melakukan langkah lanjutan berupa perbaikan permanen dan normalisasi sungai.

Normalisasi Sungai dan Modifikasi Cuaca Jadi Solusi Jangka Panjang

Luthfi menekankan pentingnya normalisasi tanggul untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Ia juga memastikan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jangka panjang.

“Setelah jebolnya ditutup, maka dilakukan normalisasi. Alokasi anggaran dari pusat. Kemudian modifikasi cuaca,” ungkapnya.

Baca Juga  Calon Walikota Salatiga Robby Hernawan Siap Wujudkan “Kartu Sehat Robby” untuk Salatiga: Komitmen Nyata di Bidang Kesehatan

Modifikasi cuaca menjadi opsi yang akan ditempuh, terutama saat proses perbaikan berlangsung. Luthfi juga menyebut akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar langkah ini bisa dilakukan secara efektif.

Penyebab utama jebolnya tanggul, lanjut Luthfi, adalah tingginya curah hujan di wilayah hulu Rawapening yang mencapai 160,5 mm. Angka ini jauh melampaui batas ekstrem sebesar 150 mm.

Dampak Banjir Meluas, Ribuan Warga Terdampak

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana, Laode Bakti, memastikan bahwa timnya bekerja maksimal untuk menutup tanggul dalam tenggat waktu yang ditentukan. Ia juga mengimbau warga untuk segera melaporkan jika ada tanda-tanda kerusakan tanggul.

Baca Juga  Jateng Derby 2025: Kecepatan, Strategi, dan Duel Sengit Menuju Takhta Juara

Setelah meninjau lokasi tanggul, Gubernur Luthfi melanjutkan agenda rapat koordinasi dengan Pemkab Grobogan di Polres Grobogan.

Bupati Grobogan, Setyo Hadi, menyampaikan bahwa banjir kali ini berdampak luas, mencakup enam kecamatan dan 26 desa. Sebanyak 1.202 jiwa terpaksa mengungsi, sementara 5.501 rumah warga terendam banjir. Tak hanya itu, sekitar 526 hektare lahan pertanian juga ikut tergenang.

Dengan langkah cepat yang diinstruksikan Gubernur Jateng, diharapkan kondisi bisa segera terkendali dan warga yang terdampak dapat segera kembali ke rumah masing-masing. (*)

Berita Terkait

Ketika Cinta Ibu Lebih Besar dari Luka Usus Anak Bayi, Seorang Ibu dan Bayi Prematur Menantang Takdir
Diduga Konsleting Kandang Ayam di Sumowono Ludes Terbakar Dini Hari, 55.000 Ekor Ayam Tewas, Kerugian Ditaksir Rp 3 Miliar
Perangi Narkoba, Jaga Kesehatan: Rutan Salatiga Gelar VCT dan Tes Urine Massal bagi Warga Binaan
Menanam Kebaikan dari Pabrik: PT Kievit Indonesia Tumbuhkan Jiwa Hijau di Tengah Industri Salatiga
HUT Bhayangkara ke-79 Kapolres Salatiga Gaungkan Polri Terbuka Kritik dan Ajak Masyarakat Jadi Mitra Evaluasi
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Dua Melati Dua di Polres Salatiga: Sinergi Kuat Demi Kamtibmas Kondusif, Ini Jelasnya

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:01

Ketika Cinta Ibu Lebih Besar dari Luka Usus Anak Bayi, Seorang Ibu dan Bayi Prematur Menantang Takdir

Kamis, 3 Juli 2025 - 12:41

Diduga Konsleting Kandang Ayam di Sumowono Ludes Terbakar Dini Hari, 55.000 Ekor Ayam Tewas, Kerugian Ditaksir Rp 3 Miliar

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:52

Perangi Narkoba, Jaga Kesehatan: Rutan Salatiga Gelar VCT dan Tes Urine Massal bagi Warga Binaan

Kamis, 3 Juli 2025 - 02:37

Menanam Kebaikan dari Pabrik: PT Kievit Indonesia Tumbuhkan Jiwa Hijau di Tengah Industri Salatiga

Selasa, 1 Juli 2025 - 09:28

HUT Bhayangkara ke-79 Kapolres Salatiga Gaungkan Polri Terbuka Kritik dan Ajak Masyarakat Jadi Mitra Evaluasi

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 13:26

Dua Melati Dua di Polres Salatiga: Sinergi Kuat Demi Kamtibmas Kondusif, Ini Jelasnya

Senin, 30 Juni 2025 - 13:05

Prestasi dan Pengabdian Bertemu di Peringatan HUT Bhayangkara, 44 Personel Polres Salatiga Naik Pangkat

Berita Terbaru