Transformasi Limbah: “Keripik Sampah” Jadi Alternatif Pengganti Batu Bara di Kabupaten Semarang

- Editor

Selasa, 11 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

UNGARAN | BL – Pemerintah Kabupaten Semarang meluncurkan inovasi baru dalam pengelolaan sampah dengan memproduksi Refuse Derived Fuel (RDF) atau yang lebih dikenal dengan “Keripik Sampah”. Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga membuka peluang bisnis energi alternatif yang ramah lingkungan.

Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah tahun 2026. Menurutnya, tanpa penanganan yang baik, masalah sampah bisa berkembang menjadi krisis lingkungan seperti yang telah terjadi di beberapa daerah lain. Oleh karena itu, Pemkab Semarang berencana menggandeng investor guna mengoptimalkan pengolahan sampah menjadi sumber energi terbarukan.

Baca Juga  Cegah Gangguan Keamanan Jelang Natal dan Tahun Baru, Kepala Rutan Salatiga Pimpin Razia Mendadak dan Tes Urine

“Selain membenahi pola buang sampah warga, kami juga berupaya mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi seperti RDF yang dapat menggantikan batu bara,” ujar Bupati Ngesti dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan yang digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (10/2/2025).

Dari Sampah Menjadi Energi: Teknologi RDF dalam Aksi

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Sri Utami S, menjelaskan bahwa RDF atau “Keripik Sampah” merupakan bahan bakar alternatif yang lebih efektif dibandingkan metode pemanfaatan gas metana dari sampah. Proses pembuatannya melibatkan penyortiran, pengeringan, dan pencacahan sampah hingga menjadi partikel kecil yang kemudian dikemas menjadi bahan bakar padat.

Baca Juga  Semangat Desa Mandiri: Kabupaten Semarang Rayakan Hari Desa Nasional dengan Pesan Ketahanan Pangan

“Dengan RDF, kita dapat mengurangi volume sampah secara signifikan sekaligus menyediakan bahan bakar yang lebih bersih bagi industri. Ini adalah solusi yang lebih berkelanjutan dibanding hanya mengandalkan metode landfill,” ungkap Sri Utami.

Namun, pengadaan mesin pengolah RDF berkapasitas 50 ton per hari menjadi tantangan tersendiri karena biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu, Pemkab Semarang membuka peluang investasi bagi sektor swasta agar proyek ini dapat berjalan secara optimal.

Baca Juga  Paring Pangéranipun Janda Sugih Donya, Salah Sijiningipun Saking Indonesia

Menyongsong Pembangunan Hijau dan Ekonomi Berkelanjutan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), M. Muslih, menambahkan bahwa program RDF ini akan menjadi bagian integral dalam kebijakan pembangunan Kabupaten Semarang tahun 2026. Dengan dukungan investasi dan penerapan teknologi modern, RDF diharapkan menjadi solusi utama dalam pengelolaan sampah serta sumber energi alternatif yang kompetitif di pasar industri.

Dengan inovasi “Keripik Sampah”, Kabupaten Semarang tidak hanya menangani permasalahan sampah, tetapi juga membuka peluang bisnis hijau yang menguntungkan. Selain mendukung kebijakan energi bersih nasional, program ini juga berpotensi menarik investor yang ingin berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga  Bersatu untuk Desa: TNI dan Warga Ciptakan Jalan Usaha Tani

Pemkab Semarang optimistis bahwa inisiatif ini dapat segera terealisasi dan menjadi model pengelolaan sampah modern yang dapat ditiru oleh daerah lain di Indonesia. (*)

Berita Terkait

Tiga Pilar Salatiga Gelar Patroli Skala Besar, Pastikan Kota Tertoleran Tetap Kondusif
Patroli Gabungan TNI–Polri dan Pemkot Salatiga: Wujud Sinergi Jaga Kota Tetap Kondusif
Presiden Prabowo Ingatkan Bahaya Provokasi, Tekankan Persatuan Nasional di Tengah Dinamika Bangsa
Pertemuan Strategis di Istana: Prabowo dan Elite Politik Sepakat Ambil Langkah Tegas
Puluhan Pelajar Diduga Hendak Ricuh, Pemkot–TNI–Polri Turun Tangan Beri Pembinaan Humanis
Doa Bersama Lintas Iman, Warga Salatiga Nyatakan Cinta Damai dan Dukung Polres Salatiga
PLN Icon Plus Permudah Pengisian Kendaraan Listrik di Rumah Lewat HCS Ultima
Perahu Oleng, Pemancing Warga Salatiga Tenggelam di Rawa Pening

Berita Terkait

Senin, 1 September 2025 - 00:44

Tiga Pilar Salatiga Gelar Patroli Skala Besar, Pastikan Kota Tertoleran Tetap Kondusif

Senin, 1 September 2025 - 00:06

Patroli Gabungan TNI–Polri dan Pemkot Salatiga: Wujud Sinergi Jaga Kota Tetap Kondusif

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:49

Presiden Prabowo Ingatkan Bahaya Provokasi, Tekankan Persatuan Nasional di Tengah Dinamika Bangsa

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:32

Pertemuan Strategis di Istana: Prabowo dan Elite Politik Sepakat Ambil Langkah Tegas

Minggu, 31 Agustus 2025 - 12:20

Puluhan Pelajar Diduga Hendak Ricuh, Pemkot–TNI–Polri Turun Tangan Beri Pembinaan Humanis

Kamis, 28 Agustus 2025 - 09:49

PLN Icon Plus Permudah Pengisian Kendaraan Listrik di Rumah Lewat HCS Ultima

Rabu, 27 Agustus 2025 - 16:16

Perahu Oleng, Pemancing Warga Salatiga Tenggelam di Rawa Pening

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:39

Muda, Toleran, Harmonis: Pesan dari Seminar Kerukunan Pelajar Salatiga

Berita Terbaru