Laporan: Yuanta
Editor: Imam Prabowo
JAKARTA | BL – Polisi kembali menangkap Erick Donovan alias Aby (56), seorang residivis ulung yang memanfaatkan kedok “ustaz sakti” untuk menipu korbannya. Bersama lima anggota komplotannya, Erick berhasil mengelabui sejumlah korban, terutama perempuan, dengan modus ritual gaib yang mengklaim dapat menghilangkan “kesialan” dan meramal masa depan.
Dalam menjalankan aksinya, Erick kerap mempraktikkan trik-trik palsu seperti mengeluarkan jarum dari mulut yang diklaim berasal dari tubuh korban. Selain itu, ia juga menggunakan benda-benda seperti batu dan kerikil “ajaib” untuk memperkuat ilusi kesaktiannya. Modus ini berhasil membujuk para korban untuk menyerahkan barang-barang berharga, termasuk kendaraan bermotor.
Salah satu korban, seorang perempuan berinisial EV asal Duren Tiga, Jakarta Selatan, menceritakan bahwa Erick meminta motornya untuk “dibersihkan” dari energi negatif. Namun, motor tersebut justru dibawa kabur oleh pelaku. “Saya benar-benar percaya karena ia terlihat meyakinkan dengan ritualnya,” ujar EV yang akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi.
Selama dua bulan terakhir, sindikat Erick tercatat telah melakukan aksinya di delapan lokasi berbeda di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Polisi berhasil membongkar komplotan ini setelah menangkap Erick dan lima rekannya di Koja, Jakarta Utara, pada 17 November 2024.
Menurut AKBP Rovan Richard Mahenu dari Polda Metro Jaya, sindikat ini memiliki struktur organisasi yang rapi. Tiga orang bertugas sebagai eksekutor yang langsung berinteraksi dengan korban, sementara tiga lainnya bertindak sebagai pemantau situasi di sekitar lokasi kejahatan.
Yang menarik, kelompok ini sengaja menghindari mencuri barang elektronik seperti ponsel karena pengalaman buruk mereka sebelumnya. “Mereka pernah mencuri iPhone yang justru membuat mereka terlacak, sehingga kini fokus pada kendaraan bermotor,” ungkap AKBP Rovan.
Kini, Erick dan komplotannya harus menghadapi jeratan hukum atas tuduhan penipuan dan pencurian. Polisi juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan orang yang mengklaim memiliki kekuatan supranatural, apalagi jika mereka meminta barang berharga sebagai imbalan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus-modus penipuan berkedok agama atau ilmu gaib. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib,” tambah AKBP Rovan.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk tidak terjebak pada tipu daya berkedok ritual atau praktik spiritual. Kepercayaan buta dapat menjadi celah bagi pelaku kejahatan untuk memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi. (*)