140 Proyek Dikebut di Salatiga, Jembatan Banyupuitih hingga TWR Dipastikan Sesuai Standar

Imam Prabowo

- Editor

Selasa, 30 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga, Syahdani Onang Prastowo saat memberikan keterangan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga, Syahdani Onang Prastowo saat memberikan keterangan

SALATIGA | BESOKLAGI.COM – Pemerintah Kota Salatiga tengah menggenjot pengerjaan sekitar 140 proyek infrastruktur di berbagai titik. Proyek yang mencakup pembangunan jalan, gedung pelayanan publik, hingga jembatan ini ditargetkan rampung sebelum 20 Desember 2025.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga, Syahdani Onang Prastowo, menyampaikan bahwa pengerjaan tersebar di tiga bidang utama, yakni bina marga, cipta karya, dan pengairan.

“Untuk total di Salatiga kurang lebih ada sekitar 140-an titik. Kontrak maksimal harus selesai tanggal 20 Desember,” ujarnya saat ditemui Besoklagi.com di ruang kerjanya, Selasa (30/9/2025).

Proyek Strategis Jadi Prioritas

Dari ratusan proyek tersebut, beberapa dikategorikan strategis karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Antara lain pembangunan gedung kantor Kelurahan Mangunsari, kantor Disdukcapil, sejumlah jembatan, serta pengembangan kawasan Taman Wisata Religi (TWR).

Baca Juga  Penghapusan Pengecer Gas 3 Kg, Pedagang dan Pembeli di Salatiga Kewalahan

Syahdani memastikan setiap proyek tidak berjalan tanpa kontrol. “Ada pengawasan dari internal dinas, juga dari konsultan pengawas. Setiap dua minggu kita rapat evaluasi, termasuk soal K3, kesesuaian gambar, dan spesifikasi,” jelasnya.

Sejauh ini belum ditemukan kendala besar. Hanya ada permasalahan teknis kecil, seperti material batu yang kualitasnya kurang bersih sehingga harus diganti. “Respons kontraktor bagus, komunikasi lancar,” tambahnya.

Jembatan Banyupuitih Jadi Sorotan Publik

Salah satu proyek yang sempat menjadi perhatian adalah pembangunan Jembatan Banyupuitih. Proyek ini menimbulkan kemacetan panjang di kawasan Pulutan, sehingga menuai keluhan warga.

Namun Syahdani menegaskan penyebab kemacetan bukanlah jembatan semata. “Waktu itu di depan Masjid Pulutan kami bangun crossing untuk saluran air. Pekerjaan tinggal satu box cover, tapi terkendala jaringan pipa. Akhirnya mundur sehari. Pada Kamis macet panjang, tapi Jumat sudah lancar kembali,” jelasnya.

Baca Juga  KAI Daop 4 Semarang Laksanakan Tes Urine Pada Petugas 

Tersendat di Tahap Uji Besi

Meski proyek dikebut, beberapa pekerjaan sempat tersendat akibat proses pengujian besi. Proses ini dinilai wajib untuk menjamin kualitas dan keamanan konstruksi.

“Lab yang direkomendasikan di Jawa Tengah hanya dua. Biasanya hasil keluar satu minggu sampai 10 hari. Kemarin sampai tiga minggu. Jadi mau pakai besi pun belum bisa sebelum ada hasil uji. Akhirnya terjadi keterlambatan,” terangnya.

Bagi kontraktor yang tetap molor, Pemkot Salatiga menegaskan tidak akan segan memberikan sanksi. “Tetap dikenai denda keterlambatan, satu per mil dari nilai kontrak,” tegas Syahdani.

Proyek TWR: Ketat Soal Spesifikasi dan Keselamatan

Pantauan di lapangan menunjukkan pembangunan Taman Wisata Religi (TWR) berjalan sesuai standar. Proyek yang dikerjakan oleh CV Mitra Usaha Sejati bersama Rajendra Contrucktion ini dimulai sejak 7 September 2025 dengan target selesai dalam 90 hari.

Baca Juga  Ngapa Para Jendral Diculik lan Dipateni ing Peristiwa G30S?

“Dalam pelaksanaan pengerjaan konstruksi kami pastikan sesuai spesifikasi sebagaimana ada pada gambar kerja,” ujar Joko, pelaksana lapangan.

Selain memastikan kualitas material, pihak kontraktor juga menekankan aspek keselamatan kerja. “Pekerja diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD). Intinya kami mengerjakan secara baik dan tentunya ada pengawasan ketat,” tegas Yatno, mandor proyek.

Optimisme Rampung Tepat Waktu

Dengan adanya pengawasan berlapis, evaluasi rutin, serta penerapan sanksi tegas, Pemkot Salatiga optimistis seluruh proyek bisa selesai sesuai tenggat. Keberadaan infrastruktur baru ini diharapkan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, memperlancar aktivitas warga, serta memperkuat daya tarik Kota Hati Beriman. (*)

Berita Terkait

Wali Kota Salatiga Sambut Hangat Profesor Arkeologi Dunia Bahas Kunjungan 35 Negara
Longsor Dini Hari di Kaliangkrik, Warga Terbangun oleh Suara Runtuhan Tanah
Salatiga Raih Dua Penghargaan Nasional Pembangunan Berkelanjutan, Wali Kota: Bukti Sinergi Semua Pihak
Kapolres Salatiga Jadi Irup di SMPN 1 Salatiga, Ajak Pelajar Jadi Generasi Disiplin dan Anti Narkoba
Parkir Sebentar, Avanza Milik Warga Boyolali Hangus Terbakar di Tingkir Salatiga
Yayasan Jallu Nusantara Indonesia Kukuhkan 28 Pengurus Baru, Siap Perluas Akses Keadilan Hukum
Dari Saung Kelir, Sabar Subadri Tanamkan Kreativitas Sejak Dini Lewat Lukisan
Polemik Rumah Makan Sultan Agung 79 Semarang: Wali Kota Angkat Bicara, Proyek Kini di Ujung Mediasi

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 00:48

Wali Kota Salatiga Sambut Hangat Profesor Arkeologi Dunia Bahas Kunjungan 35 Negara

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:25

Longsor Dini Hari di Kaliangkrik, Warga Terbangun oleh Suara Runtuhan Tanah

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:49

Salatiga Raih Dua Penghargaan Nasional Pembangunan Berkelanjutan, Wali Kota: Bukti Sinergi Semua Pihak

Senin, 13 Oktober 2025 - 06:58

Kapolres Salatiga Jadi Irup di SMPN 1 Salatiga, Ajak Pelajar Jadi Generasi Disiplin dan Anti Narkoba

Jumat, 10 Oktober 2025 - 11:15

Parkir Sebentar, Avanza Milik Warga Boyolali Hangus Terbakar di Tingkir Salatiga

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:58

Dari Saung Kelir, Sabar Subadri Tanamkan Kreativitas Sejak Dini Lewat Lukisan

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:28

Polemik Rumah Makan Sultan Agung 79 Semarang: Wali Kota Angkat Bicara, Proyek Kini di Ujung Mediasi

Senin, 6 Oktober 2025 - 08:29

192 Siswa SMPN 8 Salatiga Sakit Diduga Usai Santap Menu MBG Setelah Acara Perkemahan

Berita Terbaru