Wajib Sertifikasi Halal: Jadi High Cost Economy & Birokrasi atau Jaminan Kelangsungan Agama?

- Editor

Kamis, 17 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanggal 17 Oktober 2024 jadi momok atau momentum? Bagi para pelaku bisnis, khususnya di sektor operasional dan logistik, ini lebih dari sekadar tenggat waktu.

Wajib Sertifikasi Halal yang diatur oleh UU No. 33 Tahun 2014 resmi diberlakukan, dan semua sektor dari hulu hingga hilir kena getahnya.

Sekolah COO X Hadi Kuncoro, Bisnishack

Apakah ini cuma tambahan keribetan birokrasi yang bikin pusing tujuh keliling atau benar-benar solusi jangka panjang untuk keberlangsungan bisnis dan agama?

Wajib Halal, Rantai Bisnis Kena Semua!

Bukan cuma soal makanan atau minuman. Sertifikasi halal ini menyentuh segala hal: mulai dari obat, kosmetik, produk biologi, bahkan hingga barang yang digunakan sehari-hari.

Lebih dari itu, seluruh rantai bisnis—dari pabrik sampai kurir pengantar barang—harus tunduk pada aturan ini. Bayangkan, bahkan piring, sendok, pisau, hingga tusuk sate yang dipakai harus dipastikan halal dan bebas dari najis.

Baca Juga  Fera Maishara dan Jeffry Samuhara : Dari Padang Panjang ke Jakarta, Perjalanan Mahasiswa ISI Menembus Dunia Digital Marketing

Sekolah COO X Hadi Kuncoro, Bisnishack

Dan itu belum cukup! Tempat penyimpanan, truk pengantar, hingga kurir GoFood atau ShopeeFood juga harus menjalani proses sertifikasi halal. Kalau mereka nggak bisa menjamin kehalalannya?

Operasional Jadi High Cost? Atau Justru High Profit?

Kalau dipikir-pikir, ini bukan soal sepele. Bagi para pengusaha yang main di sektor UKM hingga perusahaan besar, wajib sertifikasi halal ini bisa jadi mimpi buruk.

Bayangkan, harus memastikan setiap alat, tempat penyimpanan, dan proses pengiriman memenuhi syariat Islam. Nggak ada kompromi.

Gagal di satu titik? Bisnis Anda terancam.

Tapi kalau Anda jeli, situasi ini juga kesempatan.

Sekolah COO X Hadi Kuncoro, Bisnishack

Ketika semua proses operasional dijalankan dengan standar halal yang ketat, kepercayaan konsumen akan naik drastis. Dan di situlah letak potensi profit yang lebih besar.

Baca Juga  Banting Setir ke Copywriting: Perjalanan Kreativitas Mahasiswa Sistem Informasi di Dunia Digital

Kuncinya, Anda harus siap dengan operasional bisnis yang benar-benar solid. Kalau tidak, Anda akan terseret ke dalam lingkaran high cost economy yang menggerogoti keuntungan Anda.

Khawatir dengan Prosesnya? Belajar Operasional yang Benar di Sekolah COO!

Ini bukan sekadar soal sertifikasi halal. Ini soal bagaimana Anda menjalankan operasional bisnis dengan presisi dan efisiensi tinggi.

Mayoritas pengusaha gagal scale-up bukan karena kurang mimpi besar atau nggak tahu cara menggenjot omzet, tapi karena nggak paham tentang dasar-dasar operasional: People, Organization Culture, Quality Management, SOP, dan KPI.

Sekolah COO X Hadi Kuncoro, Bisnishack

Ingin tahu rahasianya? Di Sekolah COO, Anda akan diajak menyelami operasional bisnis dari hulu ke hilir. Bukan teori semata, tapi langsung praktik!

Sekolah COO ini bahkan telah mendapatkan ILA 2024 Award sebagai The Best Innovation in Operation and Supply Chain Education for SME of The Year. Ini bukan acara biasa—ini adalah workshop operasional bisnis paling komprehensif yang ada saat ini.

Baca Juga  Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi

Belajar dari Pengalaman Nyata, Raih Profit Maksimal!

Sekolah COO terinspirasi langsung dari pengalaman Hadi Kuncoro, ketika mengisi di Sekolah CEO. Banyak pengusaha yang menceritakan pengalaman jatuh bangun mereka karena operasional yang berantakan.

Maka dari itu, Sekolah COO hadir untuk mengubah cara berpikir pengusaha. Batch ke-16 dimulai Oktober 2024, dan lebih dari 1000 alumni sudah merasakan manfaatnya.

Sekolah COO X Hadi Kuncoro, Bisnishack

Jangan sampai Anda ketinggalan! Jika Anda serius ingin mengoptimalkan operasional dan meningkatkan profit, Sekolah COO adalah tempat yang tepat untuk memulainya.

Gabung sekarang, dan buktikan sendiri transformasi bisnis Anda!
Hubungi Reny Violeta
wa.me/6281392077733
renybisnishack@gmail.com

Berita Terkait

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terbaru