Transformasi Limbah dengan Kebun Galon: Inovasi FTUI dengan Koperasi SAS di Desa Sukajaya

- Editor

Sabtu, 14 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Jawa Barat, menjadi lokasi kolaborasi inovatif antara Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan Koperasi Produsen Saung Agroternak Sukajaya (SAS). Program pengabdian masyarakat ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) tahun 2024, mengusung konsep kreatif untuk pengelolaan limbah organik dan plastik melalui Kebun Galon Sayuran.

Dilaksanakan
dari Juli hingga November 2024, program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif
sebelumnya yang berfokus pada produksi pupuk kompos. Kali ini, limbah plastik
berupa galon air mineral bekas dimanfaatkan sebagai media tanam inovatif, yang
diberi nama “PINTA-RRR” atau Pemanfaatan Limbah untuk Tanaman dengan
Metode Reduce, Reuse, Recycle.

Solusi untuk Limbah Plastik dan
Organik

Kebun
galon hadir sebagai solusi terpadu untuk pengelolaan limbah plastik dan
organik. Sebanyak 60 galon air mineral bekas dimanfaatkan sebagai media tanam
hemat ruang yang dirancang dengan dua bagian: media tanah dan media air. Desain
ini memungkinkan kelembapan tanah tetap terjaga secara alami melalui resapan
air dari bagian bawah galon, sehingga kebutuhan penyiraman berkurang secara
signifikan.

Baca Juga  Klarifikasi dari India News Desk Terkait Laporan Media Indonesia Mengenai Impor Daging Kerbau Beku Halal Tanpa Tulang dan Kelenjar dari India

Galon-galon
tersebut diisi dengan media tanam yang berasal dari hasil pengolahan limbah
organik setempat, seperti kotoran ternak, sekam padi, dan sisa kebun pisang.
Pendekatan ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga membantu masyarakat
Desa Sukajaya menekan biaya operasional.

Image

Tanaman yang Dibudidayakan

Program
ini diuji coba pada beberapa jenis tanaman, yaitu jeruk purut, cabai, dan
kangkung. Pemilihan tanaman tersebut didasarkan pada nilai ekonomisnya serta
kemampuannya tumbuh optimal menggunakan media tanam berbahan dasar limbah
organik.

Dengan
adanya Kebun Galon Sayuran, masyarakat Desa Sukajaya kini memiliki alternatif
pertanian yang lebih efisien, praktis, dan mudah dirawat.

Kendala yang Dihadapi

Meski
menawarkan banyak manfaat, program ini menghadapi berbagai tantangan. Musim
hujan menjadi kendala utama karena dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur
yang merugikan tanaman. Di sisi lain, cuaca panas meningkatkan risiko serangan
hama, seperti belalang, yang dapat merusak hasil tanaman.

Baca Juga  Memahami Perbedaan Trafo CT dan Non CT di PT Bambang Djaja

Tim
Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bersama Koperasi SAS terus
berupaya mengatasi kendala tersebut melalui pemantauan rutin dan pelatihan bagi
masyarakat. Dukungan teknis serta edukasi menjadi kunci untuk memastikan
keberlanjutan program ini.

Dampak bagi Masyarakat

Program
Kebun Galon Sayuran memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Desa
Sukajaya. Selain membantu mengurangi limbah plastik dan organik yang mencemari
lingkungan, program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan limbah secara berkelanjutan.

Inisiatif
ini berpotensi menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain di
Indonesia. Dengan investasi yang relatif kecil, Kebun Galon Sayuran menawarkan
pendekatan pertanian modern yang tetap berorientasi pada keberlanjutan.

Kolaborasi untuk Keberlanjutan

Keberhasilan
program ini tidak terlepas dari kolaborasi antara FTUI, Koperasi SAS, dan
masyarakat setempat. Koperasi SAS, yang didirikan pada 2021 di bawah
kepemimpinan Eddy Suhendy, memiliki pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat
melalui pengolahan limbah organik menjadi kompos.

Baca Juga  VRITIMES dan Libassonline.com Umumkan Kerjasama Strategis untuk Tingkatkan Layanan Berita Digital

Di bawah
bimbingan Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA, program ini membuktikan
bahwa sinergi antara akademisi, masyarakat, dan lembaga lokal dapat
menghasilkan inovasi yang relevan dan aplikatif.

Harapan ke Depan

FTUI dan
Koperasi SAS berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Desa Sukajaya dalam
mengembangkan Kebun Galon Sayuran. Selain menjadi solusi praktis, program ini
diharapkan dapat menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi pendekatan
serupa demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui
langkah kecil yang penuh makna ini, Desa Sukajaya menapaki jalan menuju masa
depan yang lebih hijau dan sejahtera. Program ini sekaligus menjadi bukti nyata
bahwa pengelolaan limbah yang efektif dapat menciptakan perubahan besar bagi
masyarakat dan lingkungan.

Berita Terkait

Wali Kota Salatiga Tekankan Penguatan SDM dan Tata Kelola Koperasi Kelurahan Merah Putih
Ikan Bukan Sekadar Lauk, Walikota Salatiga: Ini Investasi Masa Depan Salatiga
Kopi dan Vanili Salatiga Siap Go Internasional, Wakil Wali Kota Sambut Audiensi Asprindo Jateng
Krenova OPD 2025: Dishub dan Dua Puskesmas Salatiga Borong Juara
Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:34

Wali Kota Salatiga Tekankan Penguatan SDM dan Tata Kelola Koperasi Kelurahan Merah Putih

Selasa, 16 September 2025 - 23:57

Ikan Bukan Sekadar Lauk, Walikota Salatiga: Ini Investasi Masa Depan Salatiga

Kamis, 11 September 2025 - 01:23

Kopi dan Vanili Salatiga Siap Go Internasional, Wakil Wali Kota Sambut Audiensi Asprindo Jateng

Selasa, 9 September 2025 - 11:32

Krenova OPD 2025: Dishub dan Dua Puskesmas Salatiga Borong Juara

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Berita Terbaru