KENDAL | BESOKLAGI.COM – Dalam langkah strategis dan cepat, Komisaris Tornado FC Kendal, Junianto, resmi menunjuk Stefan Keeltjes sebagai pelatih kepala untuk memimpin tim menghadapi Liga 2 musim 2025/2026. Keputusan ini diumumkan dalam konferensi pers yang digelar Kamis (22/5/2025), sebagai bagian dari persiapan menyeluruh klub yang baru saja promosi dari Liga 3.
Menurut Junianto, penunjukan Stefan Keeltjes dilakukan setelah proses seleksi ketat, termasuk sesi fit and proper test yang digelar bersama presiden klub. Dalam proses tersebut, manajemen juga telah menetapkan Danilo Fernando sebagai Direktur Teknik, yang sebelumnya telah diperkenalkan melalui media sosial resmi klub beberapa pekan lalu.
“Hari ini kami resmi umumkan Stefan Keeltjes sebagai pelatih kepala Tornado FC. Untuk musim ini, kami tidak menargetkan hal muluk-muluk. Seperti musim lalu di Liga 3, kami akan bekerja keras. Jika saat itu kami bisa naik ke Liga 2, itu adalah berkah yang patut disyukuri. Sekarang di Liga 2 pun, pendekatannya sama: kerja keras dan penuh dedikasi,” ujar Junianto.
Dalam pandangan Junianto, Liga 2 akan menjadi medan pembelajaran penting bagi Tornado FC. Ia menyebutkan sejumlah tim kuat yang akan menjadi lawan sekaligus panutan, seperti Persipura Jayapura, Persela Lamongan, Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, hingga Persipa Palu. Ia juga menyoroti kehadiran tim ‘saudara’ dari Jawa Tengah, PSIS Semarang, yang terdegradasi ke Liga 2 musim ini.
“Kami ingin Tornado FC belajar banyak dari mereka, bertarung dengan semangat dan profesional. Target kami tahun ini sederhana: bertahan di Liga 2 dengan soliditas dan kerja nyata,” tambahnya.
Terkait regulasi pemain, Junianto menyatakan bahwa klub akan mengikuti aturan terbaru terkait jumlah pemain asing. Bila diperbolehkan tiga hingga lima pemain asing, pihaknya siap menyesuaikan, namun tetap memberi prioritas kepada talenta lokal.
“Fokus kami juga pada pengembangan infrastruktur dan pembinaan pemain muda. Tornado FC harus punya ciri khas. Kami ingin menjadikan para pemain sebagai aset bangsa yang suatu saat bisa berkontribusi untuk tim nasional,” ungkapnya.
Selain aspek teknis dan strategi, Tornado FC juga tengah membenahi sisi non-teknis seperti fasilitas dan kebutuhan pemain. Klub berencana menyiapkan bus tim, mess pemain setara hotel bintang tiga, fasilitas gym, ruang hiburan, dan lapangan latihan yang representatif.
“Ini semua kami lakukan agar para pemain bisa berkembang optimal. Kami ingin mereka menjadi generasi yang membanggakan Indonesia lewat prestasi. Soal pendanaan, semuanya ditanggung holding perusahaan kami, Wahyu Agung Group. Untuk urusan teknis tim, saya serahkan sepenuhnya kepada direktur teknik, pelatih, dan manajer yang solid,” pungkasnya.
Dengan penunjukan Stefan Keeltjes dan kesiapan manajemen dalam membangun fondasi klub secara bertahap, Tornado FC menunjukkan keseriusannya menatap Liga 2 tidak hanya sebagai kompetisi, tetapi juga sebagai proses menuju klub profesional yang mandiri dan berkarakter. (*)