Tangisan Seorang Driver Ojek, Empati Seorang Polisi: Kisah Nyata di Salatiga

Imam Prabowo

- Editor

Selasa, 15 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SALATIGA | BL – Senin malam (14/4/2025) menjadi hari penuh haru bagi Anggraini Wahyuningtyas (23), seorang perempuan tangguh asal Kabupaten Boyolali yang sehari-hari mencari nafkah sebagai driver ojek online di Kota Salatiga. Helm kesayangan miliknya raib dicuri, meninggalkan luka emosional yang dalam, namun juga membuka ruang bagi kisah kemanusiaan yang menyentuh hati.

Helm NJS Kairoz warna hitam doff lengkap dengan interkom, yang telah setia menemaninya sejak tahun 2021, hilang saat ia tengah menjalankan order makanan di Jalan Sukowati. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1,1 juta, namun bagi Anggraini, nilai helm itu jauh lebih dari sekadar angka.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Anggraini yang tinggal di sebuah kos di Jalan Kemuning, berangkat mengambil pesanan makanan di sebuah gerai mi di Jalan Tanjung. Ia memarkirkan motornya tepat di seberang lokasi gerai, lalu masuk mengambil pesanan. Namun ketika ia kembali sekitar pukul 20.15 WIB, helm kesayangannya yang digantung di bagian tengah motornya telah lenyap.

Baca Juga  Bus Pariwisata Rombongan Pelajar Tabrak Truk di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas

“Saya pun kembali ke Mie Gacoan dan bercerita ke teman saya. Kami sama-sama mencari dan tidak ketemu,” tutur Anggraini dengan suara bergetar. Ia mengenang betapa helm itu telah menjadi bagian dari hidupnya di jalanan—melindungi, menemani, dan bahkan menjadi saksi bisu petualangan touring yang sangat ia cintai.

Meski sempat panik dan bingung, salah satu temannya menyarankan agar ia melapor ke kepolisian. “Sebenarnya saya takut karena belum pernah urusan dengan polisi. Tapi demi helm itu, akhirnya saya beranikan diri melapor,” jelasnya.

Baca Juga  Kabar Sedhih Nglebeti Kantor Pemrintah Kabupaten Sragen

Bersama temannya, Anggraini mendatangi SPKT Polres Salatiga. Di sana, ia disambut oleh Aipda Cendikia Paramadani yang menerima laporannya dengan hangat. Tak disangka, setelah mendengar cerita Anggraini dan melihat kesedihannya, Aipda Cendikia mengambil langkah tulus: memberikan helm pengganti.

“Dia merantau untuk bekerja, jadi kami sebagai polisi wajib membantu masyarakat. Korban mengadu sambil menangis,” ujar Aipda Cendikia saat dihubungi Besoklagi.com, Selasa (15/4/2025), melalui sambungan WhatsApp. Ia menambahkan bahwa tindakan itu murni atas dasar kemanusiaan, agar Anggraini bisa tetap bekerja tanpa harus takut ditilang.

Tak hanya sebagai driver ojek, Anggraini juga bekerja di sebuah pabrik di Salatiga. Helm adalah bagian vital dari aktivitas hariannya. “Saya bersyukur sekali, ternyata masih ada orang baik. Polisi itu bilang, yang penting saya tetap bisa kerja. Terima kasih, Pak Polisi,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga  Sarasehan ‘Sapa Ceria’ di Rutan Salatiga: Memupuk Kebersamaan, Membangun Perubahan

Plh. Kasi Humas Polres Salatiga, Ipda Sutopo, menyatakan bahwa pihak kepolisian masih menyelidiki kasus pencurian tersebut. Ia juga memberikan apresiasi terhadap tindakan Aipda Cendikia.

“Mengenai tindakan memberi helm itu adalah perbuatan humanis. Kami mendukung inisiatif anggota kami, karena bantuan sekecil apapun sangat berarti bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Ipda Sutopo.

Kisah Anggraini adalah gambaran nyata bahwa empati dan kepedulian masih hidup, bahkan dalam balutan seragam resmi. Di tengah kesibukan kota, ternyata masih ada ruang bagi hati yang peduli. Helm memang hilang, namun harapan dan rasa kemanusiaan hadir sebagai gantinya. (*)

Berita Terkait

Dari Developer Jadi Tersangka: Latifah Kembali Ditangkap Setelah Menjual Tanah Fiktif di Salatiga
Tinta Anak-Anak untuk Wali Kota: Merayakan Kartini dengan Gagasan Kecil yang Besar
Menyapu Senja di Seloduwur: Puting Beliung Hantam Desa Batur, Sembilan Rumah Rusak
Sabu dari Balik Jeruji: Polres Kediri Gagalkan Peredaran Hampir 1 Kg, Dalang Utama Ternyata Narapidana
Sabu Hampir Sekilo Gagal Edar: Kurir Muda Diringkus Satresnarkoba Polres  Sampang
Upgrade Amale, Double Pahalane”: LAZiS Jateng Salurkan Bantuan ke 29.394 Penerima Manfaat di Indonesia dan Palestina Selama Ramadhan 1446 H
Berlindung di Balik Jubah Agama: Ustadz Gadungan Cabuli Anak di Pondok Pesantren Berhasil Diringkus Polres Salatiga, Ini Penjelasannya 
PPPK dan CPNS Resmi Dilantik, Robby Tekankan Spirit Pengabdian untuk Salatiga

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 14:10

Dari Developer Jadi Tersangka: Latifah Kembali Ditangkap Setelah Menjual Tanah Fiktif di Salatiga

Rabu, 23 April 2025 - 13:40

Tinta Anak-Anak untuk Wali Kota: Merayakan Kartini dengan Gagasan Kecil yang Besar

Rabu, 23 April 2025 - 12:24

Menyapu Senja di Seloduwur: Puting Beliung Hantam Desa Batur, Sembilan Rumah Rusak

Rabu, 23 April 2025 - 10:48

Sabu dari Balik Jeruji: Polres Kediri Gagalkan Peredaran Hampir 1 Kg, Dalang Utama Ternyata Narapidana

Rabu, 23 April 2025 - 10:16

Sabu Hampir Sekilo Gagal Edar: Kurir Muda Diringkus Satresnarkoba Polres  Sampang

Selasa, 22 April 2025 - 11:34

Berlindung di Balik Jubah Agama: Ustadz Gadungan Cabuli Anak di Pondok Pesantren Berhasil Diringkus Polres Salatiga, Ini Penjelasannya 

Selasa, 22 April 2025 - 09:35

PPPK dan CPNS Resmi Dilantik, Robby Tekankan Spirit Pengabdian untuk Salatiga

Senin, 21 April 2025 - 18:16

Jejak Damai dari Vatikan ke Jakarta: Presiden Prabowo Sampaikan Duka Mendalam Atas Wafatnya Paus Fransiskus

Berita Terbaru