Tambang Ilegal di JLS Salatiga: Izin Agrowisata, Nyatanya Galian C, DPRD Geram, Desak Penutupan Permanen

Imam Prabowo

- Editor

Kamis, 20 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SALATIGA | BL – Komisi C DPRD Kota Salatiga menggelar rapat dengar pendapat dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait aktivitas penambangan galian C di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga pada Kamis (19/3/2025). Rapat yang berlangsung di Ruang Garuda, Gedung DPRD Kota Salatiga, ini membahas pelanggaran tata ruang serta izin yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Salatiga, Heri Subroto, SE, SH, MH, menegaskan bahwa aktivitas penambangan di wilayah Warak, JLS Salatiga, melanggar Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). “Kegiatan penambangan ini jelas melanggar aturan tata ruang yang telah ditetapkan dalam Perda. Kami tidak bisa membiarkan hal ini terus berlangsung,” ujarnya.

Sidak DPRD: Tambang Beroperasi di Zona Terlarang

Hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi C DPRD mengungkapkan bahwa lokasi tambang berada di luar zona yang diperbolehkan berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2023 tentang RTRW Kota Salatiga 2023-2043. Seharusnya, kawasan pertambangan hanya diperbolehkan di Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, dengan luas 0,87 hektare. Namun, realitanya, penambangan berlangsung di Warak yang tidak masuk dalam wilayah yang diizinkan.

Baca Juga  Tragedi di Jateng Derby 2025: Dua Kuda Alami Insiden, Panitia Janji Evaluasi Keselamatan

Tak hanya itu, Kepala DPMPTSP Kota Salatiga, Drs. Muthoin, M.Si., mengungkapkan bahwa izin yang dimiliki pengelola awalnya diperuntukkan bagi agrowisata, bukan pertambangan. “Dari hasil temuan, ada dua izin yang diklaim, yaitu pengelolaan lahan dan agrowisata. Namun, faktanya di lokasi dilakukan aktivitas penambangan yang tidak sesuai dengan izin yang diberikan,” jelasnya.

Lebih jauh, terungkap bahwa titik koordinat lokasi tambang tidak sesuai dengan izin resmi, bahkan alamat perusahaan pengelola diduga tidak valid. Fakta ini semakin menguatkan dugaan adanya penyimpangan dalam proses perizinan.

Langkah Hukum: Penyegelan Ekskavator dan Dugaan Pelanggaran Police Line

Baca Juga  Dua Pria Ditangkap Saat Konsumsi Sabu di Surabaya, Polisi Terus Telusuri Jaringan Narkoba

Menindaklanjuti pelanggaran tersebut, Satpol PP Kota Salatiga bersama Polres Salatiga telah melakukan penyitaan alat berat berupa ekskavator pada 3 Maret 2025. Namun, ada dugaan bahwa police line sempat dibuka sebelum ada keputusan hukum yang inkrah.

Plt. Kepala Satpol PP Kota Salatiga, Kusumo Aji, SH, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah awal tetapi masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan kepolisian dan pemerintah provinsi. “Kami sudah melakukan penyegelan alat berat di lokasi sebagai bentuk tindakan awal. Namun, kami juga butuh koordinasi lebih lanjut dengan pihak kepolisian dan provinsi untuk langkah hukum yang lebih tegas,” paparnya.

Hingga saat ini, Dinas ESDM belum menerbitkan surat resmi yang melarang hasil tambang keluar dari lokasi. Namun, dalam rapat tersebut, seluruh OPD yang hadir, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Bagian Hukum, DPMPTSP, serta Satpol PP, sepakat bahwa tambang galian C di JLS Salatiga harus ditutup secara permanen.

Baca Juga  Hujan Tak Surutkan Tugas: Sigap dan Tanggap, Peran Babinsa di Tengah Banjir Banyubiru

Rekomendasi DPRD: Penutupan Permanen untuk Cegah Penyalahgunaan Izin

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga, Drs. Bph Pramusinta, M.Kes., menegaskan bahwa keputusan penutupan tambang ilegal ini diambil untuk menghindari munculnya izin-izin baru yang dapat memperumit situasi.

“Kami sepakat bahwa solusi terbaik adalah menutup aktivitas tambang ini secara permanen. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan muncul izin-izin baru yang semakin sulit dikendalikan,” tegasnya.

DPRD Kota Salatiga juga mendesak Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk segera mengambil langkah konkret guna memastikan penutupan permanen tambang tersebut. Dengan adanya rekomendasi ini, diharapkan aturan yang berlaku dapat ditegakkan, serta tidak ada lagi aktivitas penambangan ilegal yang merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar. (*)

Berita Terkait

Piala Wali Kota Surabaya 2025 Resmi Bergulir: Pemanasan Menuju Porprov, Cetak Atlet dan Sport Tourism
Truk Nyelonong ke Jalur Salah, Tabrak Minibus & Rumah Warga di Simalungun: 7 Orang Luka, Sopir Kabur
Operasi Narkoba di Danau Toba: 2,5 Kg Ganja Disita, Lima Tersangka Diamankan, Seorang Mahasiswa Diduga sebagai Pemasok
Salatiga Tindaklanjuti SPPG, Pemkot-TNI AD Kompak Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Pekan Sehat Tingkir: Meriah dengan Olahraga, UMKM, dan Luncurkan Inovasi Digital SI PANDU
PKK Salatiga Semarakkan HUT ke-80 RI dengan Senam Sehat dan Lomba Rakyat di Rumah Dinas Wali Kota
Presiden Prabowo: Sekolah Rakyat Bukan Hanya Gedung, Tapi Harapan Anak Bangsa
Pelaku Curanmor di Pasar Raya II Tak Berkutik, Polisi Amankan Pelaku dengan Barang Bukti Lengkap

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 08:20

Piala Wali Kota Surabaya 2025 Resmi Bergulir: Pemanasan Menuju Porprov, Cetak Atlet dan Sport Tourism

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 07:34

Truk Nyelonong ke Jalur Salah, Tabrak Minibus & Rumah Warga di Simalungun: 7 Orang Luka, Sopir Kabur

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 07:19

Operasi Narkoba di Danau Toba: 2,5 Kg Ganja Disita, Lima Tersangka Diamankan, Seorang Mahasiswa Diduga sebagai Pemasok

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 06:35

Salatiga Tindaklanjuti SPPG, Pemkot-TNI AD Kompak Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 06:24

Pekan Sehat Tingkir: Meriah dengan Olahraga, UMKM, dan Luncurkan Inovasi Digital SI PANDU

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 02:37

Presiden Prabowo: Sekolah Rakyat Bukan Hanya Gedung, Tapi Harapan Anak Bangsa

Jumat, 22 Agustus 2025 - 06:47

Pelaku Curanmor di Pasar Raya II Tak Berkutik, Polisi Amankan Pelaku dengan Barang Bukti Lengkap

Kamis, 21 Agustus 2025 - 10:48

Bazar Hari Jadi ke-80 Jateng: 228 Stan Hadirkan Jamu, UMKM Milenial, hingga Nostalgia Era 70-an

Berita Terbaru