Laporan: Imam Prabowo
UNGARAN | BL – Kabupaten Semarang menggelar perayaan Hari Desa Nasional secara meriah di Lapangan Desa Kesongo pada Rabu (15/1/2025). Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati H. Ngesti Nugraha dan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto, Kajari Ismail Fahmi, Ketua DPRD Bondan Marutohening, serta pejabat Forkompimda lainnya. Lebih dari seratus peserta, yang terdiri dari kepala desa hingga masyarakat setempat, turut menyemarakkan acara ini.
Dalam pidatonya, Bupati Ngesti Nugraha menekankan pentingnya pengelolaan dana desa yang pada tahun 2025 ini mencapai total Rp208,545 miliar untuk 208 desa. Ia menyoroti bahwa dana desa harus diarahkan pada penguatan ketahanan pangan dan penanganan stunting.
“Dana desa dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan pangan dan mengatasi stunting. Ini adalah langkah nyata mewujudkan model desa mandiri pangan,” ungkapnya di hadapan para peserta apel.
Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, Bupati bersama jajaran Forkompimda melakukan penanaman pohon alpukat di sekitar lapangan Desa Kesongo. Penanaman ini sekaligus menjadi simbol kolaborasi pemerintah daerah dalam upaya pemberdayaan desa serta pelestarian lingkungan.
Kabupaten Semarang, melalui program-program unggulan yang didukung dana desa, bertekad menciptakan desa-desa yang tidak hanya mandiri secara ekonomi tetapi juga sehat dan sejahtera. Fokus pada ketahanan pangan dan perbaikan gizi menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat dalam membangun desa-desa yang berdaya saing. Masyarakat yang hadir menyambut positif langkah ini, dengan harapan program-program yang diinisiasi dapat membawa perubahan yang nyata.
Melalui momen perayaan Hari Desa Nasional, Kabupaten Semarang mengukuhkan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan desa berkelanjutan, selaras dengan visi menjadikan desa sebagai pusat kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. (*)