KEDIRI | BL – Upaya gigih jajaran Satresnarkoba Polres Kediri dalam memerangi peredaran narkotika kembali membuahkan hasil. Hampir satu kilogram sabu berhasil diamankan dalam operasi yang berlangsung pada pertengahan April 2025. Tidak hanya itu, tiga orang tersangka, termasuk pasangan suami istri, berhasil dibekuk. Yang mengejutkan, otak di balik peredaran sabu ini ternyata merupakan seorang narapidana yang tengah menjalani hukuman atas kasus serupa.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto S.H., S.I.K., dalam konferensi pers yang digelar Selasa (22/4/2025), membeberkan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang diterima aparat pada 14 April 2025.
“Awalnya, tim Buser Satresnarkoba melakukan penangkapan terhadap tersangka MIM alias Kacung (23), warga Pare, di kediamannya di Desa Gedangsewu. Saat itu turut diamankan barang bukti berupa sabu seberat 913,66 gram,” terang AKBP Bimo.
Setelah diinterogasi, MIM mengaku bahwa dirinya hanya sebagai pengedar yang mendapat upah sebesar Rp250 ribu. Pengembangan pun dilakukan hingga mengarah pada tersangka kedua, KA alias Olip (31), yang diamankan di tempat kosnya di wilayah Kampung Inggris, Pare.
Dari pemeriksaan, KA menyebut bahwa sabu tersebut berasal dari suaminya sendiri, AHK alias Amek (31), yang saat ini mendekam di balik jeruji karena kasus narkoba.
“Jadi, AHK ini ternyata masih mengendalikan peredaran sabu dari dalam lembaga pemasyarakatan. Tersangka KA dan AHK adalah pasangan suami istri. KA berperan menyediakan tempat dan mengatur distribusi barang,” lanjut Kapolres.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti lain berupa timbangan digital dan peralatan pengemasan sabu. Saat ini, penyidik masih mendalami jaringan yang lebih luas dan sumber utama sabu yang dikendalikan oleh AHK dari dalam tahanan.
“Penelusuran akan terus kami lakukan untuk mengungkap dari mana asal sabu ini dan bagaimana alur peredarannya. Kami berkomitmen untuk terus memberantas jaringan narkoba hingga ke akar-akarnya,” tegas AKBP Bimo.
Kasus ini menjadi alarm keras bahwa praktik peredaran narkoba masih dapat terjadi meski pelaku utama berada dalam lingkungan penjara. Polres Kediri kini bekerja sama dengan pihak Lapas untuk menyelidiki dugaan keterlibatan oknum lain dalam kasus ini.
Ketiga tersangka kini mendekam di tahanan Polres Kediri dan dijerat dengan pasal berlapis terkait UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun atau seumur hidup. (Ninis Indrawati)