Menjaga Mata Air, Merawat Warisan: Tradisi Susuk Wangan di Kabupaten Semarang

- Editor

Selasa, 11 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

UNGARAN | BL – Tradisi sakral Merti Bumi Serasi Susuk Wangan kembali digelar di Umbul Senjoyo, Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, pada Selasa (11/2/2025). Ritual turun-temurun ini bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber air sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-504, yang akan diperingati pada 15 Maret 2025.

Camat Tengaran, Sri Sulistyorini, menyebut bahwa Susuk Wangan merupakan bagian penting dari agenda besar perayaan hari jadi Kabupaten Semarang.

Baca Juga  Warga Perum Wahid Digegerkan Seorang Pensiunan Dokter Hewan Meninggal Dunia di Rumahnya, Diduga Meninggal Akibat Gangguan Kesehatan

“Acara hari ini merupakan pelaksanaan Susuk Wangan di tingkat Kecamatan Tengaran. Sebanyak 15 desa di Kecamatan Tengaran juga menggelar kegiatan serupa,” jelas Sri Sulistyorini kepada wartawan usai acara.

Ritual Susuk Wangan: Menjaga Alam, Merawat Warisan

Dalam rangkaian Susuk Wangan, berbagai kegiatan dilakukan sebagai simbol pelestarian lingkungan, antara lain:

Baca Juga  Open House Dusun Tugu: Tradisi Unik Tahun Baru yang Merekatkan Kebersamaan

✅ Bersih-bersih sungai di sekitar Umbul Senjoyo untuk menjaga kebersihan dan ekosistem air.

✅ Pelepasan burung, sebagai simbol keseimbangan alam dan kebebasan.

✅ Penebaran bibit ikan, untuk menjaga populasi ikan dan ekosistem sungai tetap terjaga.

✅ Penanaman pohon, guna melestarikan sumber mata air agar terus mengalir untuk generasi mendatang.

Menurut Sri Sulistyorini, Susuk Wangan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat air yang diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga  Anggota Komisi XII DPR RI Kunjungan di Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Tekankan Transparansi dan Keamanan Pascakebakaran Smelter Freeport di Gresik

“Kegiatan ini kami gelar rutin setiap tahun sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan kelangsungan sumber mata air,” tambahnya.

Air Perwita Suci: Mengalir Melintasi Wilayah Semarang

Pada tahun ini, tradisi pengambilan air suci dari tujuh mata air di Umbul Senjoyo kembali dilakukan. Air yang dikumpulkan akan disatukan dengan air dari berbagai desa lain di Kecamatan Tengaran, lalu dibawa dalam prosesi Lung Tinampi ke kecamatan lain.

Baca Juga  Hindari Pejalan Kaki, Minibus Tabrak Pohon di Jalan Osamaliki

“Air ini akan dibawa ke Kecamatan Kaliwungu sebelum akhirnya dikirabkan menuju Kecamatan Pabelan,” jelas Sri Sulistyorini.

Air Perwita Suci dari 15 kecamatan dan 208 desa akan dikumpulkan di Kabupaten Semarang dan digunakan dalam ritual Jamasan Pusaka di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang.

Baca Juga  Kakanwil Kemenkumham Jateng Resmi Tutup Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024: Ribuan Peserta Siap Lanjut ke Tahap SKB

Jamasan Pusaka: Menyucikan Warisan Ki Ageng Pandanaran

Sebagai puncak dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Semarang, prosesi Jamasan Pusaka akan digelar. Air Perwita Suci yang dikumpulkan dari berbagai kecamatan akan digunakan untuk membersihkan enam pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran, yang diwariskan sejak era Pajajaran dan Majapahit.

Beberapa pusaka yang akan dijamas antara lain:

– Tombak Lurus

– Dua Tombak Trisula

– Dua Duwung Luk 9

– Duwung Luk 7

Tradisi Jamasan Pusaka ini diyakini bukan hanya untuk menyucikan benda pusaka, tetapi juga sebagai simbol keberlanjutan sejarah dan budaya masyarakat Semarang.

Susuk Wangan: Simbol Harmoni Alam dan Budaya

Sri Sulistyorini menegaskan bahwa Susuk Wangan tidak hanya sebatas ritual seremonial, tetapi memiliki makna filosofis yang mendalam, yaitu:

– Pelestarian Budaya – Menghidupkan kembali kearifan lokal dalam menjaga lingkungan.

– Pelestarian Alam – Menjaga kelangsungan sumber air agar tetap bermanfaat bagi masyarakat.

– Simbol Keharmonisan – Melepaskan burung, menebar ikan, dan menanam pohon sebagai pengingat akan keseimbangan ekosistem.

Sebagai warisan yang terus dilestarikan, Susuk Wangan menjadi bukti bahwa masyarakat Semarang tetap berpegang teguh pada tradisi leluhur sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“Dengan tetap menjalankan ritual ini, kita tidak hanya menghormati warisan budaya, tetapi juga memastikan bahwa sumber daya alam yang kita miliki tetap lestari untuk generasi mendatang,” pungkas Sri Sulistyorini. (*)

Berita Terkait

Bukan Sekadar Transit, Literasi di Ujung Jalan: Terminal Tingkir Kini Hadirkan Ruang Edukatif Bagi Penumpang
Robby Serukan Aksi Nyata: Salatiga Mantapkan Langkah Jadi Kota Zero Waste, Komunitas dan Perusahaan Diganjar Apresiasi Pemkot
Dari Panggung Gunungan ke Panggung Nasional: Giring Nidji Ajak Salatiga Majukan Budaya
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
Waspadai Lowongan Fiktif! Nina Agustin Ingatkan Ribuan Pencari Kerja Saat Buka Job Fair Salatiga 2025
Warga dan Pengusaha Bandungan Luruskan Berita di Beberapa Media Online: Pemberitaan Tak Sesuai Fakta di Lapangan, Warga Minta Klarifikasi 
Transparan dan Akuntabel: Ini Klarifikasi Lengkap Wali Kota Robby Hernawan Soal Interpelasi DPRD Salatiga
Pisah Sambut Penuh Haru: Anton Adi Ristanto Siap Lanjutkan Legasi dan Perkuat Sinergi Layanan

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 09:23

Bukan Sekadar Transit, Literasi di Ujung Jalan: Terminal Tingkir Kini Hadirkan Ruang Edukatif Bagi Penumpang

Senin, 16 Juni 2025 - 03:59

Robby Serukan Aksi Nyata: Salatiga Mantapkan Langkah Jadi Kota Zero Waste, Komunitas dan Perusahaan Diganjar Apresiasi Pemkot

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:28

Dari Panggung Gunungan ke Panggung Nasional: Giring Nidji Ajak Salatiga Majukan Budaya

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Selasa, 27 Mei 2025 - 14:12

Waspadai Lowongan Fiktif! Nina Agustin Ingatkan Ribuan Pencari Kerja Saat Buka Job Fair Salatiga 2025

Selasa, 27 Mei 2025 - 08:21

Warga dan Pengusaha Bandungan Luruskan Berita di Beberapa Media Online: Pemberitaan Tak Sesuai Fakta di Lapangan, Warga Minta Klarifikasi 

Senin, 26 Mei 2025 - 12:47

Transparan dan Akuntabel: Ini Klarifikasi Lengkap Wali Kota Robby Hernawan Soal Interpelasi DPRD Salatiga

Senin, 26 Mei 2025 - 10:38

Pisah Sambut Penuh Haru: Anton Adi Ristanto Siap Lanjutkan Legasi dan Perkuat Sinergi Layanan

Berita Terbaru