MENGUBAH HIDUP DENGAN INOVASI: MEREVOLUSI PERUMAHAN DENGAN ATAP DAUR ULANG DI INDONESIA

- Editor

Senin, 2 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seven Clean Seas menanggulangi bahaya asbestos yang berpotensi menyebabkan kanker dan penyakit pernapasan dengan mengganti atap berbahaya di Batam, Indonesia, menggunakan pelat plastik daur ulang yang tahan lama, terbuat dari 1.700 kg limbah laut.

Dengan dukungan filantropis, Seven Clean Seas telah berhasil menyelesaikan renovasi dua rumah di Pulau Batam, Indonesia, dengan mengganti atap rumah berbahan asbestos berbahaya menggunakan atap rumah yang tahan lama dan terbuat dari plastik daur ulang. Proyek ini tidak hanya mengubah limbah menjadi infrastruktur yang aman, tetapi juga mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang serius akibat paparan asbes, material yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), menyebabkan lebih dari 200.000 kematian setiap tahunnya.

Penggunaan asbestos, yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker dan penyakit pernapasan kronis, masih umum ditemukan di negara berkembang, di mana kesadaran dan regulasi belum memadai. Pada tahun 2024, hampir 56.000 penduduk Batam menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang menunjukkan kebutuhan mendesak akan perlunya alternatif atap rumah yang lebih aman. Meskipun lebih dari 50 negara anggota WHO telah melarang penggunaan asbestos, inisiatif seperti ini tetap sangat penting di negara-negara yang masih menggunakan material tersebut. Selain mendukung pembangunan yang berkelanjutan, proyek ini juga mengisi kesenjangan penting dalam kesadaran tentang bahaya asbestos serta tanggung jawab terhadap lingkungan.

Baca Juga  Bitwyre Meluncurkan Inovasi Produk sebagai Kripto SuperApp Berlisensi Pertama di Indonesia untuk Mencetak Sejarah Baru di 2025

Perumahan Inovatif untuk Komunitas yang Membutuhkan

Atap rumah ini dibuat dari 250 kantong plastik belanja, dengan berat sekitar 1,5 kg per pelat, yang mengubah limbah plastik menjadi solusi perumahan yang berkelanjutan. Dalam penyelesaian dua rumah ini, yang dimulai dengan proyek percontohan pada 17 Agustus 2024, telah menggunakan 1.700 kg plastik yang dikumpulkan dari laut, yang diolah menjadi 1.186 buah atap rumah. Selain mengganti atap rumah, Seven Clean Seas juga meningkatkan struktur bangunan secara keseluruhan, memberikan rumah yang lebih aman dan layak bagi keluarga yang membutuhkan.

Baca Juga  Collector Club: Event Pertama yang Hadirkan TCG One Piece Bahasa Inggris dan Budaya Pop di Indonesia!

Batam, Indonesia. Source: Seven Clean Seas

Pemberdayaan Melalui Edukasi dan Keterlibatan

Inisiatif ini melibatkan penduduk lokal secara aktif, meningkatkan kesadaran tentang bagaimana limbah plastik dapat didaur ulang menjadi produk yang fungsional. Selain itu, proyek ini juga memberikan informasi tentang bahaya kesehatan dari asbestos, dimana pengetahuan ini menjadi kunci dalam pelarangan material asbestos di banyak negara-negara Barat. Kombinasi edukasi dan keterlibatan masyarakat yang aktif memastikan dampak jangka panjang yang tidak hanya terbatas pada perbaikan secara fisik.

Baca Juga  Inspirasi Outfit untuk Mahasiswa di Kampus: Tetap Keren bersama Bodypack

Jalan Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

Sejak tahun 2022, Seven Clean Seas telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Batam untuk mendorong dan memperluas proyek ini di Batam. Dengan mengubah limbah menjadi solusi atap rumah yang fungsional, inisiatif ini menjadikan Pemerintah Kota Batam sebagai acuan  dalam pembangunan yang berkelanjutan, dimana upaya ini sejalan dengan target National Plastic Action Partnership (NPAP) Indonesia untuk tahun 2030. Seven Clean Seas berencana untuk memperluas skala proyek ini pada tahun 2025 dengan memproduksi lebih dari 2.000 pelat atap dan mendaur ulang 2.700 kilogram kantong plastik belanja yang dikumpulkan dari lingkungan laut, menjadikan Batam sebagai model lingkungan dan sosial yang maju serta inovatif.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam bersama dengan Seven Clean Seas. Source: Seven Clean Seas

Berita Terkait

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal
Antrean Panjang Demi Sembako Murah, GPM Ungaran Diserbu Warga
PKK Kota Salatiga Gaspol! Sinkronisasi Program dan Launching PKK Mart “SEKAR BERSEMI”
Salatiga Beda: Antisipasi Lebaran Pemkot Salatiga Jamin Ketersediaan BBM, Elpiji dan Luncurkan Kanal Aduan Untuk Masyarakat
Arfiana Maulina, Pendiri WateryNation Menjadi Juri Kompetisi Eco-Filter untuk Menginspirasi Generasi Muda dalam Inovasi Air Bersih

Berita Terkait

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Kamis, 20 Maret 2025 - 14:45

Antrean Panjang Demi Sembako Murah, GPM Ungaran Diserbu Warga

Rabu, 19 Maret 2025 - 09:22

PKK Kota Salatiga Gaspol! Sinkronisasi Program dan Launching PKK Mart “SEKAR BERSEMI”

Selasa, 18 Maret 2025 - 13:30

Salatiga Beda: Antisipasi Lebaran Pemkot Salatiga Jamin Ketersediaan BBM, Elpiji dan Luncurkan Kanal Aduan Untuk Masyarakat

Selasa, 11 Maret 2025 - 06:13

Arfiana Maulina, Pendiri WateryNation Menjadi Juri Kompetisi Eco-Filter untuk Menginspirasi Generasi Muda dalam Inovasi Air Bersih

Berita Terbaru