Langkah Nyata Melawan Bullying di Kalangan Pelajar: Mahasiswa Universitas Negeri Malang Gelar Psikoedukasi  di SMP N 10 Salatiga

- Editor

Senin, 16 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

SALATIGA | BL – Sebagai langkah preventif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahaya bullying, mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan kegiatan psikoedukasi di SMP N 10 Salatiga. Kegiatan yang berlangsung beberapa waktu lalu ini diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8, dengan Lintang Ayu Safira, seorang mahasiswa sekaligus pemateri utama, memandu jalannya acara edukatif tersebut.

Lintang menjelaskan, kegiatan ini berangkat dari tingginya angka kasus bullying di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah. “Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, terdapat lebih dari 2.000 kasus kekerasan terhadap anak di bawah usia 18 tahun pada 2022 hingga 2023. Di Kota Salatiga sendiri, terdapat 50 kasus bullying yang dilaporkan dalam dua tahun terakhir,” ungkapnya, Senin (16/12/2024).

Baca Juga  PLN Icon Plus Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Aksi Bersih Pantai Tirang

Lintang juga menambahkan bahwa bullying dapat terjadi karena berbagai faktor, baik dari individu maupun lingkungan sosial. “Bullying harus dicegah dengan intervensi yang melibatkan keluarga, sekolah, dan individu. Salah satu cara efektif untuk itu adalah melalui program psikoedukasi,” terangnya. Ia turut mengutip penelitian Fitria & Efendi (2022) dan Irwanti (2023), yang menunjukkan bahwa psikoedukasi efektif dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak bullying.

Kegiatan psikoedukasi ini disampaikan menggunakan metode ceramah interaktif yang dikombinasikan dengan sesi tanya jawab. Materi yang diberikan mencakup pengertian bullying, jenis-jenisnya, penyebab, dampak negatif, dan langkah praktis untuk menghadapinya. Siswa juga diajak untuk memahami bahwa bullying berdampak buruk tidak hanya pada korban, tetapi juga pada pelaku dan pengamat.

Baca Juga  Pengelolaan Anggaran di Masa Transisi: Andri Lesmano Pimpin Diskusi Strategis Kanwil Ditjenpas NTT

“Selain memberikan materi, kami memberikan panduan langkah-langkah praktis yang bisa diambil siswa saat menghadapi atau menyaksikan kasus bullying,” ujar Lintang.

Salah satu pendekatan menarik yang digunakan adalah evaluasi pemahaman siswa sebelum dan setelah materi disampaikan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan. Jawaban siswa setelah mengikuti kegiatan cenderung lebih eksplisit dan menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi terkait isu bullying.

Baca Juga  Salatiga Siap Jadi Pionir Program Makan Bergizi Gratis: Kolaborasi untuk Generasi Sehat

Melalui program ini, mahasiswa UM berharap dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari bullying. “Kami ingin siswa memahami pentingnya menjaga kenyamanan bersama dan menjadi agen perubahan untuk mengurangi bullying di sekolah mereka,” ungkap Lintang.

Kegiatan psikoedukasi ini menjadi langkah nyata dalam menekan angka kasus bullying di kalangan pelajar. Dengan adanya kesadaran kolektif dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan generasi muda dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih positif, sehingga dapat berkontribusi maksimal bagi masa depan bangsa. (*)

Berita Terkait

Pria Diduga Alami Gangguan Jiwa Diamankan Warga Usai Curi Pakaian Dalam Wanita
Bukan Sekadar Transit, Literasi di Ujung Jalan: Terminal Tingkir Kini Hadirkan Ruang Edukatif Bagi Penumpang
PLN Icon Plus Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Aksi Bersih Pantai Tirang
Robby Serukan Aksi Nyata: Salatiga Mantapkan Langkah Jadi Kota Zero Waste, Komunitas dan Perusahaan Diganjar Apresiasi Pemkot
Dari Panggung Gunungan ke Panggung Nasional: Giring Nidji Ajak Salatiga Majukan Budaya
PLN Icon Plus Tertibkan Kabel di Semarang Demi Keselamatan dan Stabilitas Jaringan Digital
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
Waspadai Lowongan Fiktif! Nina Agustin Ingatkan Ribuan Pencari Kerja Saat Buka Job Fair Salatiga 2025

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:10

Pria Diduga Alami Gangguan Jiwa Diamankan Warga Usai Curi Pakaian Dalam Wanita

Rabu, 18 Juni 2025 - 09:23

Bukan Sekadar Transit, Literasi di Ujung Jalan: Terminal Tingkir Kini Hadirkan Ruang Edukatif Bagi Penumpang

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:55

PLN Icon Plus Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Aksi Bersih Pantai Tirang

Senin, 16 Juni 2025 - 03:59

Robby Serukan Aksi Nyata: Salatiga Mantapkan Langkah Jadi Kota Zero Waste, Komunitas dan Perusahaan Diganjar Apresiasi Pemkot

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:28

Dari Panggung Gunungan ke Panggung Nasional: Giring Nidji Ajak Salatiga Majukan Budaya

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Selasa, 27 Mei 2025 - 14:12

Waspadai Lowongan Fiktif! Nina Agustin Ingatkan Ribuan Pencari Kerja Saat Buka Job Fair Salatiga 2025

Selasa, 27 Mei 2025 - 08:21

Warga dan Pengusaha Bandungan Luruskan Berita di Beberapa Media Online: Pemberitaan Tak Sesuai Fakta di Lapangan, Warga Minta Klarifikasi 

Berita Terbaru