Ketulusan Hati Seorang Polisi di Salatiga yang Relakan Tabungan Haji Demi Masa Depan Anak Bangsa

- Editor

Selasa, 14 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

SALATIGA | BL – Kisah inspiratif datang dari IPDA Bakti Nurcahyo, seorang perwira Unit Identifikasi Satreskrim Polres Salatiga, yang rela menunda impian berangkat haji demi mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) bagi anak-anak di desanya. Sosok yang dikenal ramah dan dekat dengan masyarakat ini membuktikan bahwa dedikasi seorang anggota Polri melampaui tugas formal, dengan memberikan kontribusi nyata kepada pendidikan agama dan moral generasi muda.

IPDA Bakti mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya pendidikan agama di lingkungan tempat tinggalnya. “Dulu, setiap sore hingga malam, masjid di sini ramai dengan anak-anak mengaji. Tapi belakangan ini, pemandangan itu hilang. Saya merasa terpanggil untuk mengembalikan semangat itu,” ujarnya.

Baca Juga  Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis, Muh Haris Dorong Percepatan Generasi Emas 2045

Bersama sang istri, IPDA Bakti mengambil keputusan besar: menunda keberangkatan hajinya dan menggunakan tabungan tersebut untuk membangun TPA yang diberi nama Prabu Kresna. Langkah ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan akses pendidikan agama yang lebih baik bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.

Pada Mei 2012, TPA Prabu Kresna resmi berdiri. Meski awalnya hanya sedikit anak yang belajar, perlahan jumlah siswa terus bertambah. Kini, lebih dari 70 anak dari berbagai usia, mulai dari balita hingga remaja, rutin belajar mengaji di TPA tersebut.

Baca Juga  Prevalensi Stunting di Salatiga Naik, Pemkot Lakukan Berbagai Langkah Penanganan

“Alhamdulillah, kami dibantu oleh empat guru ngaji yang juga sangat ikhlas dalam mengajar. Bahkan, beberapa mahasiswa UIN Salatiga sering kali menyempatkan diri untuk berbagi ilmu di sini,” ungkap IPDA Bakti dengan penuh rasa syukur.

Menurutnya, keberhasilan TPA ini tidak diukur dari jumlah siswa atau fasilitas yang ada, tetapi dari perubahan positif yang terjadi pada anak-anak. “Kami tidak hanya ingin anak-anak pandai membaca Al-Qur’an, tetapi juga membangun karakter mereka agar menjadi pribadi yang unggul, memiliki adab, dan menjauhi perilaku tercela,” tambahnya.

Baca Juga  City Tour Thaif Bersama SHU Baitullah: Menapak Jejak Nabi dan Memetik Hikmah Spiritual

Gaji para pengajar di TPA ini sebagian besar berasal dari penghasilan IPDA Bakti sebagai seorang polisi. Namun, ia mengaku tidak pernah merasa terbebani. “Ini adalah bagian dari ibadah kami. Melihat anak-anak lebih baik adalah kebahagiaan yang tidak tergantikan,” katanya.

Kini, setelah 12 tahun berjalan, TPA Prabu Kresna telah menjadi salah satu pusat pendidikan agama yang penting bagi masyarakat setempat. “Kami mungkin tidak memberikan ijazah formal, tetapi kami yakin apa yang anak-anak dapatkan di sini akan menjadi bekal penting bagi masa depan mereka,” ujarnya dengan senyum.

Baca Juga  Tradisi Sakral Sadranan: Dari Makam Shuufi, Kebersamaan Warga Tegalrejo Semakin Erat

IPDA Bakti juga merasakan berkah luar biasa bagi keluarganya sejak mendirikan TPA. Ia berharap kisah ini dapat menginspirasi orang lain untuk turut berkontribusi dalam membangun generasi muda yang berakhlak mulia.

“Semoga keberadaan TPA ini bisa menjadi bukti bahwa Polri tidak hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya dengan penuh harapan.

Baca Juga  Tinta Anak-Anak untuk Wali Kota: Merayakan Kartini dengan Gagasan Kecil yang Besar

Pengorbanan IPDA Bakti Nurcahyo adalah bukti nyata bahwa semangat pengabdian dan ketulusan hati mampu menciptakan perubahan besar. Dengan TPA Prabu Kresna, ia telah memberikan warisan berharga bagi masyarakat dan menginspirasi banyak orang untuk peduli pada pendidikan agama dan moral generasi muda. (*)

Berita Terkait

Pabrik Briket di Salatiga Terbakar, Diduga Akibat Kipas Pendingin Rusak: Kerugian Capai Rp. 40 Juta
Konferprov PWI Jateng 2025: Dua Calon Berebut Kursi Ketua, Amir Machmud NS Calon Tunggal DKP
“Sabtu Ceria” di Rutan Salatiga Hadirkan Layanan Bertemu Keluarga dan Penguatan Rohani Warga Binaan
Puting Beliung Hantam Suruh, Tiga Desa Luluh Lantak — Petilasan Sunan Kalijaga Ikut Ambruk
Truk Box Nyasar ke Medan Tawuran, Dua Sopir Dikeroyok Brutal di Tengah Malam
Wali Kota Salatiga Tekankan Penguatan SDM dan Tata Kelola Koperasi Kelurahan Merah Putih
Operasi Senyap Satresnarkoba Salatiga Bongkar Jaringan Sabu Ratusan Juta
Wali Kota Salatiga Sambut Hangat Profesor Arkeologi Dunia Bahas Kunjungan 35 Negara

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 07:20

Pabrik Briket di Salatiga Terbakar, Diduga Akibat Kipas Pendingin Rusak: Kerugian Capai Rp. 40 Juta

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 06:50

Konferprov PWI Jateng 2025: Dua Calon Berebut Kursi Ketua, Amir Machmud NS Calon Tunggal DKP

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 06:24

“Sabtu Ceria” di Rutan Salatiga Hadirkan Layanan Bertemu Keluarga dan Penguatan Rohani Warga Binaan

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 02:46

Puting Beliung Hantam Suruh, Tiga Desa Luluh Lantak — Petilasan Sunan Kalijaga Ikut Ambruk

Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:02

Truk Box Nyasar ke Medan Tawuran, Dua Sopir Dikeroyok Brutal di Tengah Malam

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:17

Operasi Senyap Satresnarkoba Salatiga Bongkar Jaringan Sabu Ratusan Juta

Selasa, 14 Oktober 2025 - 00:48

Wali Kota Salatiga Sambut Hangat Profesor Arkeologi Dunia Bahas Kunjungan 35 Negara

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:25

Longsor Dini Hari di Kaliangkrik, Warga Terbangun oleh Suara Runtuhan Tanah

Berita Terbaru