Hari Arak Bali 2025, Menyingkap Potensi Ekonomi Sebuah Warisan Budaya

- Editor

Sabtu, 1 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peringatan Hari Arak Bali 2025 menjadi momentum untuk membuka potensi minuman arak sebagai industri artisanal berbasis kearifan lokal yang unik untuk pasar dunia

Denpasar, 31 Januari 2025 – memperingati Hari Arak Bali yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025, pemerhati budaya, akademisi dan artisan arak bali berkumpul di Level 21 Mall, Denpasar, Bali dalam sebuah bincang budaya “Talkshow Bali Signature: Arak Bali for The World”.

Koperasi Fermentasi Nusantara (Fermenusa), organisasi non-profit berperan aktif dalam mempromosikan, advokasi produk pangan olahan fermentasi Indonesia, bersama Level 21 Mall, Bali dengan bangga menghadirkan narasumber dari berbagai bidang untuk membuka wawasan masyarakat terhadap potensi minuman arak sebagai industri artisanal berbasis kearifan lokal yang unik untuk pasar dunia.

Hari Arak Bali diresmikan melalui Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022 sebagai upaya strategis untuk melindungi dan memperkokoh pemberdayaan arak bali sebagai bentuk kearifan lokal (local wisdom). Peringatan Hari Arak Bali diharapkan memicu semangat kebangkitan minuman fermentasi di daerah lain yang turut memiliki keunikan budaya serupa.

Baca Juga  Apa Itu Smart Home? Sistem Rumah Pintar dengan Beragam Fitur

Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk mengingatkan kembali nilai budaya dan ekonomi minuman fermentasi asal Bali yang perlu dijaga tradisi dan ritualnya, dikembangan standar dan proses, serta dijaga mata rantainya sehingga dapat dikomersialisasikan dan berdaya saing internasional

Narasumber yang hadir yaitu Luke J. Corbin, seorang peneliti dan penulis dari Australian National University dengan perhatian khusus terhadap sejarah di Asia Tenggara; Ida Bagus Rai Budarsa, pengusaha visioner Arak dan Brem Bali, Dewi Sri dan Edward Speirs, Editor-in-Chief and Culture Advocate majalah Now Bali yang telah lama mengangkat cerita mengenai kekayaan budaya, komunitas pembawa perubahan dan kehidupan sosial di Bali.

Turut membuka acara Gubernur Bali terpilih Wayan Koster, yang menyampaikan bahwa Arak bukan hanya sekedar tradisi namun juga menjadi objek untuk pengembangan wisata berbasis pengalaman (experience tourism) dengan potensi ekonomi yang berdampak pada pendapatan barang dan jasa dan pengembangan industri ekonomi kreatif.

Topik diskusi disampaikan secara menyeluruh mulai dari sejarah fermentasi hingga potensi ekonominya yang berkelanjutan. Para pembicara menekankan aspek kunci dalam pengembangan arak antara lain: Kualitas dan inovasi, branding dan pemasaran dan penghargaan budaya. Dengan pendekatan ini diharapkan arak Bali bisa bersaing secara efektif secara global.

Baca Juga  KEHATI Award 2024 Wujud Apresiasi Bagi Para Penyelamat Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Hidup Indonesia

Arak adalah minuman hasil proses fermentasi dan distilasi merupakan budaya nusantara yang diwariskan secara turun temurun yang dihadirkan dalam perayaan-perayaan sebagai bagian dari ritual, obat dan simbol kehidupan sosial Masyarakat.

Saat ini arak diciptakan dari tangan-tangan artisan yang turut berperan sebagai pelindung budaya sehingga layak menjadi barang komoditas ekspor yang bernilai tinggi untuk pasar luar negeri.Tidak hanya di Bali, Arak telah menjadi bagian warisan budaya masyarakat di pulau-pulau lainnya di Indonesia.

Penetapan arak Bali sebagai Warisan budaya Takbenda (WBTb) Indonesia dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 414/P/2022. Hari Arak Bali diharapkan dapat menjadi semangat kebangkitan minuman fermentasi di daerah lain.

Keistimewaan Arak Bali merupakan hasil dari fermentasi dan distilasi dari hasil pertanian dan bahan tradisional tanpa campuran alkohol teknis.Prosesnya yang menjadi bagian adat yang turun menurun memberikan perhatian khusus Pemerintah Provinsi Bali untuk mengatur tata kelola produksi dan kelestariannya melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020.

Baca Juga  Perluas Jangkauan bTaskee ke Asia Tenggara, Aplikasi Jasa Layanan Rumah Tangga Asal Vietnam Hadir di Tech In Asia Conference 2024

Bambang Britono Ketua Koperasi Gerakan Fermentasi Nusantara mengatakan, “Kami akan terus mengedukasi masyarakat bahwa fermentasi adalah bagian dari identitas bangsa Indonesia. Peringatan Hari Arak Bali ini merupakan salah satu upaya kami meningkatkan literasi mengenai warisan budaya yang keberadaannya sering diabaikan.” Fermenusa hadir sebagai pengayom dan pendukung industri fermentasi untuk memuliakan dan memajukan Fermentasi agar berdaya saing.

Kegiatan diskusi ini ditutup dengan kesepakatan bahwa literasi yang berkelanjutan dan kolaborasi yang solid antara pelaku industri, pemerintah, media dan akademisi dibutuhkan bukan hanya untuk menjaga kelestariannya tapi juga membuka potensinya sebagai minuman fermentasi sebagai budaya Indonesia yang bernilai tinggi di mata dunia, menjadi sebuah nation branding seperti halnya Sake dari Jepang, Soju dari Korea dan Ceylon Arrack Sri Lanka.

Berita Terkait

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terbaru