Guna Mendorong Inovasi Bisnis Berbasis Sosial, UNTAG dan Maxy Academy Menyelenggarakan Pre-Immersion Wirausaha Merdeka 2024

- Editor

Kamis, 17 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan program Pre-Immersion Wirausaha Merdeka 2024 untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa, bekerja sama dengan Maxy Academy dan mentor *Coach* Andy F. Bintoro. Program ini menekankan pentingnya *impact investment*, yaitu investasi yang tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga berdampak positif bagi masyarakat. Salah satu peserta, Putri dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, mengembangkan produk *vest casual* yang memadukan batik dan kebaya. Meskipun menghadapi tantangan di bidang fashion, Putri dan timnya mendapat banyak manfaat dari bimbingan Coach Andy, terutama dalam merancang bisnis yang lebih terstruktur. Program ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa menciptakan usaha yang inovatif dan berdampak sosial.

Surabaya, 17 Oktober 2024 – Guna memperkuat kemampuan kewirausahaan mahasiswa dalam menghadapi persaingan global, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan Pre-Immersion Wirausaha Merdeka 2024 yang diadakan pada hari Rabu, 16 Oktober 2024. Dalam acara ini, UNTAG menggandeng mentor industri ternama yaitu Coach Andy F. Bintoro, CTO dan Co-Founder Maxy Academy, yang bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada peserta terkait model bisnis yang berfokus pada keberlanjutan dan dampak sosial melalui impact investment. Acara ini dihadiri lebih dari 200 peserta hadir dalam kegiatan ini, baik secara daring maupun luring.

Baca Juga  Sevenpreneur Luncurkan Batch Terbaru ‘The 100 Million Blueprint’: Solusi Komprehensif untuk Calon Entrepreneur yang Siap Memulai Bisnis dari Nol

Program Pre-Immersion kali ini merupakan pertemuan ke-16 dari rangkaian acara yang dijadwalkan berlangsung hingga puncaknya pada 20-21 November 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menyiapkan para peserta sebelum masuk ke tahap immersion, di mana mereka akan menguji coba produk yang telah mereka kembangkan secara paralel. Melalui kolaborasi dengan Maxy Academy, para peserta dibekali dengan keterampilan praktis dan wawasan industri yang relevan, memungkinkan mereka untuk mengembangkan usaha yang inovatif, berdampak, dan sesuai dengan kebutuhan pasar

Salah satu tema utama yang diangkat dalam acara ini adalah Impact Investment, sebuah konsep yang ditekankan oleh Coach Andy F. Bintoro. Menurut penjelasan dari Bagus, selaku panitia Pre-Immersion, Coach Andy memberikan penekanan pada pentingnya Impact Investment sebagai model investasi di mana investor tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berfokus pada bisnis yang memberikan manfaat positif bagi masyarakat. “Peserta Pre-Immersion ini diibaratkan sebagai pelaku usaha yang didukung oleh investor yang peduli dengan dampak sosial. Dengan demikian, usaha yang dijalankan tidak hanya memberikan keuntungan finansial tetapi juga kontribusi positif bagi lingkungan,” jelas Pak Bagus mengutip Coach Andy.

Baca Juga  Saat Bitcoin Lesu, 3 Crypto Ini Punya Potensi Menguat!

Dalam kesempatan ini, salah satu peserta Pre-Immersion dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Putri, mahasiswa Program Studi Manajemen dengan peminatan di bidang fashion, berbagi pengalamannya selama mengikuti program Wirausaha Merdeka. Putri bersama timnya mengembangkan konsep produk fashion yang memadukan unsur tradisional batik dengan kebaya, namun diadaptasi ke dalam bentuk vest casual yang lebih nyaman untuk dipakai sehari-hari oleh generasi muda. Ide ini terinspirasi oleh keinginan untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dalam bentuk yang lebih modern dan Gen Z friendly, sehingga batik dan kebaya dapat tetap relevan di kalangan anak muda. Menurut Putri, konsep ini bertujuan tidak hanya menghadirkan keindahan budaya Indonesia, tetapi juga untuk menjadikannya lebih praktis dan nyaman dipakai dalam berbagai aktivitas.

Meski ide bisnis mereka menarik, Putri mengakui bahwa ia dan timnya menghadapi banyak tantangan karena kurangnya dasar pengetahuan di bidang fashion. Mereka belum memiliki pengalaman dalam desain, pemilihan bahan, atau proses produksi pakaian. Namun, dengan adanya bimbingan dari Coach Andy Bintoro sebanyak delapan kali, Putri merasa sangat terbantu, khususnya dalam memahami proses pengembangan bisnis. Penggunaan Business Model Canvas (BMC) dan Value Proposition Canvas yang diajarkan oleh Coach Andy membantu mereka membedah ide bisnis secara lebih terstruktur dan memahami langkah-langkah yang harus diambil ke depannya. Putri menyatakan bahwa bimbingan ini sangat membuka wawasan mereka dalam mengelola usaha dan mengidentifikasi nilai yang ditawarkan oleh produk mereka kepada konsumen. “Workshop ini sangat membantu kami memetakan langkah-langkah pengembangan bisnis, sehingga kami lebih percaya diri dalam menjalankan ide yang sudah kami rancang,” ujar Putri.

Baca Juga  Alasan Penumpang Pilih Taksi Listrik Evista Saat Turun di Bandara Pekanbaru

Dengan berakhirnya program Pre-Immersion ini, para peserta diharapkan telah memiliki fondasi yang kuat dalam pengembangan bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan. Bagus menyampaikan harapannya agar para peserta tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak positif yang dapat diberikan kepada lingkungan sekitar. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa memotivasi peserta untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri serta masyarakat luas. Selain itu, program ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausahawan muda yang tidak hanya inovatif, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial, sejalan dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs

Berita Terkait

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal
Antrean Panjang Demi Sembako Murah, GPM Ungaran Diserbu Warga
PKK Kota Salatiga Gaspol! Sinkronisasi Program dan Launching PKK Mart “SEKAR BERSEMI”
Salatiga Beda: Antisipasi Lebaran Pemkot Salatiga Jamin Ketersediaan BBM, Elpiji dan Luncurkan Kanal Aduan Untuk Masyarakat
Arfiana Maulina, Pendiri WateryNation Menjadi Juri Kompetisi Eco-Filter untuk Menginspirasi Generasi Muda dalam Inovasi Air Bersih

Berita Terkait

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Kamis, 20 Maret 2025 - 14:45

Antrean Panjang Demi Sembako Murah, GPM Ungaran Diserbu Warga

Rabu, 19 Maret 2025 - 09:22

PKK Kota Salatiga Gaspol! Sinkronisasi Program dan Launching PKK Mart “SEKAR BERSEMI”

Selasa, 18 Maret 2025 - 13:30

Salatiga Beda: Antisipasi Lebaran Pemkot Salatiga Jamin Ketersediaan BBM, Elpiji dan Luncurkan Kanal Aduan Untuk Masyarakat

Selasa, 11 Maret 2025 - 06:13

Arfiana Maulina, Pendiri WateryNation Menjadi Juri Kompetisi Eco-Filter untuk Menginspirasi Generasi Muda dalam Inovasi Air Bersih

Berita Terbaru