SALATIGA | BESOKLAGI.COM – Siapa bilang hanya manusia yang bisa tampil anggun di atas catwalk? Suasana tak biasa menyelimuti kompleks Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Salatiga pada Rabu (16/7/2025). Tempat yang biasanya identik dengan aktivitas pemotongan hewan, mendadak disulap menjadi arena mode penuh keceriaan dan keimutan. Puluhan anabul alias anak bulu, sebutan akrab untuk kucing dan anjing kesayangan beraksi dalam Kontes Fashion Show Anabul pertama yang digelar oleh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga.
Sebanyak 28 peserta terdiri dari 18 kucing dan 10 anjing tampil dalam balutan kostum kreatif dan lucu. Penampilan mereka sukses membuat penonton dan juri terpukau, bahkan tak sedikit yang tertawa gemas menyaksikan gaya berjalan dan aksi para hewan peliharaan tersebut. Durasi tampil yang diberikan sekitar tiga menit, dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para peserta untuk menunjukkan pose, ekspresi, dan gaya berjalan terbaik.
Kostum-kostum yang dikenakan para anabul juga tidak main-main. Ada yang hadir dengan gaya koboi lengkap dengan kacamata western, tampil resmi dengan batik ASN biru, hingga kostum cheerleader penuh semangat semuanya memancarkan kreativitas dan cinta pemilik terhadap hewan peliharaannya.
Kepala Dispangtan Kota Salatiga, Henni Mulyani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan uji coba pertama kalinya dalam bentuk fashion show hewan di Salatiga. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah kreatif dan ajang silaturahmi pecinta hewan.
“Karena ini yang pertama, kami buat konsepnya santai dan menyenangkan. Kami tidak membatasi dengan aturan ketat. Penilaian hanya dilihat dari busana, gerakan, dan ekspresi hewannya. Yang penting semua bisa have fun,” jelas Henni penuh antusias.
Henni juga menyebutkan bahwa kontes ini tidak membedakan ras atau jenis anabul. Semua peserta boleh ikut selama memenuhi syarat dasar kesehatan dan keamanan. Menurutnya, sambutan masyarakat cukup menggembirakan. Antusiasme peserta maupun penonton menunjukkan bahwa Salatiga memiliki komunitas pecinta hewan yang aktif dan solid.
“Kami berharap ini bisa jadi agenda rutin ke depan, bukan hanya fashion show tapi juga edukasi soal perawatan hewan, adopsi, dan lainnya,” tambah Henni.
Salah satu peserta yang berhasil mencuri perhatian adalah Alissia, yang tampil kompak bersama anjing kesayangannya, Yuki. Keduanya mengenakan kostum cheerleader yang serasi, lengkap dengan pita dan rok mini penuh warna.
“Ini pengalaman pertama ikut kontes. Saya memang suka sama tema-tema semangat, makanya pilih cheerleader. Kostumnya saya buat sendiri, dan Yuki saya latih sedikit-sedikit agar percaya diri di atas panggung,” ujar Alissia.
Meskipun tanpa persiapan khusus, Alissia sukses membuat Yuki tampil percaya diri. Ia hanya memfokuskan pada perawatan bulu dan kenyamanan Yuki saat mengenakan kostum. “Yang penting Yuki senang, saya juga happy bisa ketemu komunitas pecinta hewan lain,” imbuhnya.
Ajang ini tak hanya jadi panggung mode, tetapi juga menjadi ruang interaksi hangat antar pecinta hewan di Kota Salatiga. Banyak peserta yang saling bertukar tips perawatan, berbagi cerita lucu tentang anabul mereka, hingga membuat rencana pertemuan lanjutan.
Melihat suksesnya gelaran ini, Dispangtan Salatiga berencana menjadikan kontes fashion show anabul sebagai agenda rutin tahunan. Dengan sentuhan lebih profesional dan dukungan komunitas, bukan tidak mungkin Salatiga bisa menjadi pionir kota ramah hewan di Jawa Tengah. (*)