Dogecoin (DOGE) vs Pepe (PEPE): Mana yang Lebih Baik dari Dua Meme Coin Ini?

- Editor

Minggu, 29 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebelum berinvestasi ke sektor meme coin, ada baiknya melakukan riset untuk mengetahui perbandingan dengan koin meme lain. Misalnya meme coin paling terkenal Dogecoin (DOGE) dengan Pepe Coin (PEPE).

Meski meme coin pada awalnya hanya dianggap sebagai lelucon atau guyonan di dunia kripto, namun kini telah berubah menjadi fenomena global. Dua nama besar yang kerap menjadi sorotan adalah Dogecoin (DOGE) dan Pepe (PEPE). 

Kendati keduanya lahir dari budaya internet yang unik, pendekatan teknologi dan strategi mereka sangat berbeda. Di antara kedua aset digital ini, siapa yang lebih unggul untuk menjadi pilihan investasi pada 2025?

Dogecoin (DOGE): Meme Coin Pertama

Dogecoin diperkenalkan pada Desember 2013 oleh Billy Markus dan Jackson Palmer sebagai parodi terhadap Bitcoin. Terinspirasi dari meme anjing Shiba Inu, DOGE awalnya dirancang untuk membuat dunia kripto lebih santai dan menyenangkan. Namun, dukungan dari tokoh besar seperti Elon Musk membuat DOGE menjadi salah satu aset digital paling populer.

Baca Juga  Nusantara Global Network Bermitra dengan CXM Direct untuk Meluncurkan Program Introducing Broker

DOGE menggunakan mekanisme Proof of Work (PoW) dengan algoritma Scrypt, yang memberikan keunggulan dalam kecepatan transaksi. Namun, sifatnya yang inflasioner, dengan pencetakan 10.000 koin baru setiap menit, memunculkan kekhawatiran tentang depresiasi nilai dalam jangka panjang. DOGE pernah mencapai harga tertinggi sebesar $0,7376 (sekitar Rp11.951) pada Mei 2021, meskipun kini telah kehilangan lebih dari 90% nilainya.

Pepe (PEPE): Pesaing Baru 

Pepe, diluncurkan pada April 2023, merupakan meme coin berbasis Ethereum yang terinspirasi dari karakter meme “Pepe the Frog.” Dengan total suplai 420,69 triliun token dan fitur pembakaran 1% dari setiap transaksi, PEPE mengadopsi pendekatan deflasioner untuk menciptakan kelangkaan dan meningkatkan nilai.

Dalam 17 hari pertama sejak peluncuran, PEPE mencatat kenaikan harga hingga 7000%, meskipun harga tertingginya di $0,000004354 (sekitar Rp70,73) juga telah turun sekitar 83%. Berbeda dengan DOGE, PEPE lebih berfokus pada spekulasi harga daripada aplikasi praktis.

Baca Juga  Jasa Pembuatan Tas Custom Satuan Tangerang, Cocok untuk Segala Acara

Perbandingan Utama

Teknologi: DOGE berbasis blockchain PoW, sementara PEPE adalah token ERC-20 di Ethereum yang lebih modern dan mendukung fitur deflasioner.

Penggunaan: DOGE telah diadopsi sebagai alat tipping di Reddit dan Twitter, serta diterima sebagai metode pembayaran oleh perusahaan besar seperti Tesla. PEPE, di sisi lain, masih didominasi oleh aktivitas spekulatif.

Kinerja Harga: DOGE dan PEPE sama-sama mengalami volatilitas tinggi, namun PEPE menawarkan potensi pertumbuhan yang jauh lebih eksplosif.

Pilihan Investasi 2025: DOGE atau PEPE? 

Memilih antara DOGE dan PEPE bergantung pada profil risiko dan tujuan investasi Anda. DOGE menawarkan likuiditas tinggi dan komunitas mapan, menjadikannya pilihan stabil untuk jangka panjang. Sebaliknya, PEPE memberikan peluang keuntungan besar dalam waktu singkat, namun dengan risiko yang jauh lebih tinggi.

Baca Juga  5 Rekomendasi Tas Bodypack untuk yang Suka ke Gym: Gaya Hidup Sehat nan Stylish

Kesimpulan

Meme coin seperti Dogecoin dan Pepe Coin memang menggiurkan bagi mereka yang tertarik pada aset kripto jenis ini. Di sisi lain, penting untuk melakukan riset mendalam sebelum memutuskan investasi mengingat flukutasi harga kripto yang volatil, khususnya meme coin. 

Meskipun demikian, dengan memahami perbedaan antara DOGE dan PEPE, investor dapat mengambil langkah yang lebih bijak dalam menyusun strategi investasi untuk 2025 dan seterusnya.

Tertarik untuk trading meme coin? Temukan Dogecoin (DOGE) dan Pepe Coin (PEPE) dengan mudah di Bittime, aplikasi investasi crypto terpercaya di Indonesia. Yuk, daftar Bittime sekarang dan manfaatkan peluang investasi di era kripto!

Berita Terkait

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terbaru