Bitcoin Meroket 129% di 2024: Akankah Sentuh Rp1,59 Miliar di Desember?

- Editor

Selasa, 3 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 3 Desember 2024 – Harga Bitcoin terus mencatatkan performa luar biasa sepanjang tahun 2024, meningkat sebesar 129% secara year-to-date (YTD). Pada perdagangan terkini, Bitcoin (BTC) berada di angka Rp1,52 miliar, mendekati level psikologis Rp1,59 miliar atau sekitar US$100.000. Lonjakan ini didorong oleh kombinasi faktor seperti halving April 2024, kondisi makroekonomi global, serta minat investor institusional.

Halving Bitcoin pada April lalu, yang mengurangi hadiah blok menjadi 3,125 BTC, menjadi salah satu pemicu utama kenaikan harga. Sejarah mencatat bahwa halving sering kali memicu lonjakan harga akibat penurunan suplai. Sejak saat itu, harga Bitcoin naik lebih dari 85%, menembus Rp1,51 miliar (sekitar US$95.000) pada awal Desember.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, melihat tren ini sebagai cerminan optimisme pasar yang kuat. “Halving menciptakan efek domino yang tidak hanya menggerakkan pasar, tetapi juga meningkatkan minat investor terhadap Bitcoin sebagai aset pelindung nilai, terutama di tengah ketidakpastian global. Namun, perlu diingat bahwa volatilitas masih menjadi tantangan besar,” ujarnya.

Baca Juga  Indonesia dan India Menuju Kolaborasi “Make in India” dan “Make in Indonesia”

Faktor Pendorong Utama

Selain dampak halving, status Bitcoin sebagai “emas digital” di tengah kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian geopolitik telah menarik perhatian investor. Pemilihan Presiden AS yang membawa kebijakan ramah kripto juga turut memperkuat sentimen positif.

Di pasar berjangka, kontrak Bitcoin Futures di Chicago Mercantile Exchange (CME) telah dua kali menembus angka Rp1,59 miliar (US$100.200), memberikan harapan bahwa harga spot Bitcoin akan segera menyusul.

Analisis Harga Bitcoin (BTC). Sumber: Tokocrypto.

Namun, data on-chain menunjukkan potensi konsolidasi jangka pendek. Relative Strength Index (RSI) Bitcoin berada di angka 61, mendekati wilayah overbought, mengindikasikan kemungkinan tekanan jual dalam waktu dekat.

Target Rp1,59 Miliar: Tantangan dan PeluangBatas harga Rp1,59 miliar (US$100.000) tidak hanya menjadi level psikologis penting, tetapi juga indikator sentimen pasar secara keseluruhan. 

Baca Juga  Panduan Praktis: Cara Beli dan Jual Bitcoin Langsung di ATM!

Meski demikian, upaya BTC untuk menembus US$100.000 masih menghadapi tantangan. Salah satu hambatan utama adalah arus keluar mingguan dari ETF BTC-spot AS, meskipun November mencatat rekor arus masuk bulanan sebesar US$6,68 miliar. BlackRock, melalui iShares Bitcoin Trust (IBIT), mendominasi pasar dengan kontribusi arus masuk sebesar US$5,33 miliar.

Tren positif ini menunjukkan perubahan signifikan dalam keseimbangan permintaan-penawaran BTC, didukung oleh antisipasi pembaruan regulasi di AS yang memicu lonjakan pengajuan ETF kripto-spot baru. Dalam konteks ini, meski harga BTC telah mencapai US$99.318 pada November, aksi ambil untung oleh investor memunculkan kebutuhan untuk fase akumulasi ulang sebelum BTC dapat menembus level US$100.000 secara berkelanjutan.

Baca Juga  Palapa Optimalkan Literasi Web3, Dukung Perkembangan Ekonomi Kreatif Indonesia

Menurut Fyqieh, keberhasilan Bitcoin menembus level ini akan memberikan momentum baru bagi pasar kripto. “Jika Bitcoin berhasil mempertahankan harga di atas Rp1,59 miliar, ini bisa menjadi sinyal kuat untuk musim bullish berikutnya. Namun, rotasi investor ke altcoin juga bisa menjadi tantangan tersendiri,” jelasnya.

Prospek ke Depan

Para analis optimistis terhadap masa depan Bitcoin, dengan proyeksi harga mencapai Rp1,75 miliar (US$110.000) pada awal 2025. Namun, risiko seperti perubahan regulasi dan tekanan jual dapat mempengaruhi perjalanan harga.

“Pasar Bitcoin saat ini masih sangat sensitif terhadap perubahan sentimen. Jadi, meskipun prospek jangka panjang tetap positif, investor harus tetap waspada terhadap potensi koreksi mendadak,” tambah Fyqieh.

Apakah Bitcoin mampu menembus level Rp1,59 miliar dan melampaui ekspektasi? Semua mata kini tertuju pada pasar kripto yang terus bergejolak.

Berita Terkait

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terbaru