Bersih dari Korupsi, Kabupaten Semarang Tegaskan Pengawasan Ketat Distribusi Pupuk Bersubsidi

Imam Prabowo

- Editor

Rabu, 7 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KAB SEMARANG | BESOKLAGI.COM – Pemerintah Kabupaten Semarang tengah mempersiapkan penyaluran jutaan kilogram pupuk bersubsidi untuk tahun 2025. Dalam rangka memastikan distribusi tepat sasaran, sebuah rapat koordinasi penting telah digelar oleh Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kabupaten Semarang di Gedung Dharma Satya, Kompleks Kantor Bupati Semarang, pada Rabu (7/5/2025). Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait yang bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memperketat pengawasan terhadap distribusi pupuk bersubsidi yang sangat vital bagi para petani.

Rapat dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Tri Martono, yang hadir mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto. Selain itu, puluhan pengecer dan distributor pupuk subsidi, perwakilan dari PT Pupuk Indonesia Regional 2 Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, serta Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga  Bus Pariwisata Rombongan Pelajar Tabrak Truk di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Semarang, Ismail Fahmi, memberikan sorotan tajam terkait distribusi pupuk bersubsidi yang harus dilakukan secara transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam paparannya, Ismail mengingatkan bahwa korupsi dalam penyaluran pupuk bersubsidi adalah masalah serius yang dapat berdampak langsung pada kesejahteraan petani. Ia menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa distribusi dilakukan dengan benar dan tidak ada penyimpangan.

“Korupsi pupuk bersubsidi ini masalah serius. Sangat penting (bagi petani). Perlu pengawasan ketat secara bersama-sama terhadap penyalurannya,” ujar Ismail dengan tegas.

Ismail juga membeberkan beberapa modus penyelewengan yang sering terjadi dalam distribusi pupuk bersubsidi. Modus-modus tersebut termasuk pengalihan pupuk ke daerah lain, penimbunan yang kemudian dijual dengan harga lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET), serta pemalsuan data kelompok tani. Yang lebih mengejutkan lagi, ia menyebut bahwa pelaku penyelewengan bisa saja melibatkan distributor, pengecer, bahkan Kepala Desa yang turut memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga  Satlantas Polres Salatiga Luruskan Hoaks SIM Gratis: Ini Penjelasannya

Sementara itu, Tri Martono memberikan informasi terkait alokasi pupuk bersubsidi yang akan diterima oleh Kabupaten Semarang pada tahun 2025. Kabupaten Semarang akan mendapat kuota sebanyak 11 juta kilogram pupuk NPK dan 15,5 juta kilogram pupuk Urea. Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk Urea ditetapkan sebesar Rp 2.250 per kilogram, sedangkan untuk pupuk NPK sebesar Rp 2.300 per kilogram.

Pupuk bersubsidi ini akan disalurkan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani dengan luas lahan maksimal dua hektare. Tri juga menyebutkan bahwa petani penerima pupuk bersubsidi pada 2025 diharapkan mengusahakan berbagai komoditas, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, dan tebu. Kecamatan Pringapus akan mendapatkan alokasi pupuk terbesar, sementara Kecamatan Getasan akan menerima alokasi pupuk paling sedikit.

Baca Juga  Rumah Kayu di Desa Sumberejo Ludes DilalapSi JagoMerah, Kerugian Capai Rp 90 Juta

Rapat ini menjadi panggilan bagi semua pihak yang terlibat dalam distribusi pupuk bersubsidi untuk bertindak lebih hati-hati dan memastikan bahwa bantuan ini tidak disalahgunakan. Tidak hanya soal teknis, namun distribusi pupuk bersubsidi menyangkut kelangsungan hidup petani yang sangat bergantung pada ketersediaan pupuk untuk keberhasilan panen mereka. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada mereka yang berhak dan tidak menjadi ladang bagi praktik korupsi. (*)

Berita Terkait

Pemkot Salatiga Jemput Jemaah Haji di Donohudan: Sambut Penuh Haru, Doakan Jadi Haji Mabrur
Kapolres Turun Langsung, Ketua API Jateng Berikan Apresiasi Pengamanan Humanis Polres Salatiga
Kawal Aksi Demo ODOL dengan Humanis, Polres Salatiga Pastikan Aspirasi Sopir Truk Tersampaikan Tanpa Gesekan
Merawat Warisan Lewat Festival: Sidomukti Tunjukkan Harmoni Budaya, UMKM, dan Gaya Hidup Sehat
Pria Diduga Alami Gangguan Jiwa Diamankan Warga Usai Curi Pakaian Dalam Wanita
Bukan Sekadar Transit, Literasi di Ujung Jalan: Terminal Tingkir Kini Hadirkan Ruang Edukatif Bagi Penumpang
PLN Icon Plus Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Aksi Bersih Pantai Tirang
Robby Serukan Aksi Nyata: Salatiga Mantapkan Langkah Jadi Kota Zero Waste, Komunitas dan Perusahaan Diganjar Apresiasi Pemkot

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 15:50

Pemkot Salatiga Jemput Jemaah Haji di Donohudan: Sambut Penuh Haru, Doakan Jadi Haji Mabrur

Senin, 23 Juni 2025 - 15:45

Kapolres Turun Langsung, Ketua API Jateng Berikan Apresiasi Pengamanan Humanis Polres Salatiga

Senin, 23 Juni 2025 - 15:39

Kawal Aksi Demo ODOL dengan Humanis, Polres Salatiga Pastikan Aspirasi Sopir Truk Tersampaikan Tanpa Gesekan

Senin, 23 Juni 2025 - 14:22

Merawat Warisan Lewat Festival: Sidomukti Tunjukkan Harmoni Budaya, UMKM, dan Gaya Hidup Sehat

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:10

Pria Diduga Alami Gangguan Jiwa Diamankan Warga Usai Curi Pakaian Dalam Wanita

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:55

PLN Icon Plus Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Aksi Bersih Pantai Tirang

Senin, 16 Juni 2025 - 03:59

Robby Serukan Aksi Nyata: Salatiga Mantapkan Langkah Jadi Kota Zero Waste, Komunitas dan Perusahaan Diganjar Apresiasi Pemkot

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:28

Dari Panggung Gunungan ke Panggung Nasional: Giring Nidji Ajak Salatiga Majukan Budaya

Berita Terbaru