Laporan: Ady P
KOTA MAGELANG | BESOKLAGI.COM – Seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Magelang berinisial NMA (20) alias M harus berurusan dengan aparat kepolisian setelah melakukan aksi berbahaya dengan mengayun-ayunkan pedang di muka umum dan mengancam pengguna jalan. Insiden itu terjadi di kawasan simpang empat traffic light Kampung Sanden, Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara. Peristiwa tersebut dirilis resmi oleh Polres Magelang Kota pada Jumat (14/11/2025).
Konferensi pers dipimpin oleh Kabagops Kompol Rinto Sutopo, mewakili Kapolres Magelang Kota, didampingi Kasat Reskrim Iptu Iwan Kristiana serta Kasihumas Ipda Wahyudi, bertempat di Lobby Apartemen Mosvia Polres Magelang Kota.
Kronologi Kejadian: Aksi Tengah Malam yang Buat Warga Panik
Kompol Rinto Sutopo menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 00.15 WIB. Saat itu Pelaku terlihat berdiri di sebelah selatan perempatan traffic light Jalan Perintis Kemerdekaan sambil mengeluarkan sebilah pedang dari sarungnya.
Tanpa alasan yang jelas, Pelaku kemudian mengayunkan pedang ke arah pengguna jalan yang sedang melintas. Tindakan tersebut membuat suasana mendadak kacau, pengendara panik, dan beberapa warga yang kebetulan berada di lokasi segera turun tangan.
Melihat situasi semakin membahayakan, warga berhasil mendekati dan mengamankan Pelaku sebelum akhirnya diserahkan kepada aparat kepolisian yang datang ke lokasi.
“Pelaku mengayunkan pedang tersebut ke arah pengguna jalan yang sedang melintas sehingga menimbulkan situasi panik. Warga kemudian mengamankan Pelaku beserta pedang yang dibawanya dan menyerahkannya kepada polisi untuk diproses lebih lanjut,” terang Kompol Rinto.
Barang Bukti: Pedang 75 cm, Pakaian, dan Motor
Dalam proses penangkapan, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti, antara lain:
Satu bilah pedang panjang total sekitar 75 cm, dengan bilah 52 cm, lebar 2,5 cm, gagang kayu warna coklat tua, Sarung pedang kayu berwarna coklat tua sepanjang 55 cm, Satu kaos hitam, Satu celana pendek motif doreng dengan kombinasi warna krem, coklat, dan hijau, Satu unit sepeda motor Yamaha Vixion tahun 2018, warna hitam, nomor polisi AB-4098-TX
Semua barang bukti tersebut kini berada di Polres Magelang Kota untuk keperluan penyelidikan.
Identitas Pelaku dan Ancaman Hukuman
Pelaku diketahui merupakan mahasiswa asal Desa Fohoeka, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, NTT, yang tinggal sementara di Perum Depkes, Magelang Utara. Polisi memastikan bahwa keluarga Pelaku yang berada di Nusa Tenggara Timur telah mendapatkan informasi terkait kejadian tersebut.
Atas perbuatannya, Pelaku dijerat Pasal 2 Undang-Undang Darurat RI No. 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan dan penggunaan senjata penikam atau penusuk tanpa hak. Ancaman hukuman maksimal adalah 10 tahun penjara.
Polisi Tekankan Pentingnya Keamanan Publik
Kompol Rinto menegaskan bahwa tindakan tegas harus dilakukan karena aksi Pelaku tidak hanya membahayakan dirinya, tetapi juga mengancam keselamatan para pengguna jalan lainnya.
“Kami harus menindak perbuatan ini secara tegas demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Aksi semacam ini tidak boleh dibiarkan karena sangat membahayakan publik,” tegasnya.
Saat ini Pelaku masih menjalani pemeriksaan dan proses hukum lanjutan di Polres Magelang Kota. (*)






