Laporan: Ninis Indrawati
NGANJUK | BESOKLAGI.COM – Jajaran Polres Nganjuk berhasil mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan yang menewaskan seorang warga di Dusun Sumberkepuh, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot. Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat malam (16/8/2025) dan langsung mendapat perhatian serius dari kepolisian.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, menjelaskan bahwa keberhasilan pengungkapan kasus ini tidak lepas dari kerja sama tim penyidik serta pemanfaatan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. “Kami berkomitmen untuk merespons cepat kasus-kasus yang meresahkan masyarakat. Bukti CCTV sangat membantu tim dalam mengidentifikasi pelaku,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Pelaku Terlilit Utang
Hasil penyidikan mengungkap bahwa pelaku berinisial MA (35), warga Desa Drenges, Kecamatan Kertosono. Ia berhasil ditangkap polisi pada Rabu malam (20/8/2025).
Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Sukaca, menjelaskan bahwa motif pelaku berawal dari persoalan utang. Dari pemeriksaan, MA diketahui memiliki utang sebesar Rp60 juta kepada korban. Lantaran terdesak kebutuhan dan tidak mampu melunasi, pelaku nekat mengakhiri nyawa korban.
Tak berhenti di situ, usai melakukan kekerasan hingga korban meninggal dunia, MA membawa kabur uang tunai sebesar Rp114 juta yang tersimpan di rumah korban.
“Pelaku sudah diamankan bersama barang bukti. Motifnya jelas karena utang, dan kini yang bersangkutan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKP Sukaca.
Jerat Hukum Berat
Atas perbuatannya, MA kini dijerat Pasal 365 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, serta sub Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. Ancaman hukuman maksimal yang menanti pelaku adalah 15 tahun penjara.
Peringatan Bagi Masyarakat
Kasus ini menjadi sorotan di wilayah Nganjuk karena menunjukkan bagaimana masalah utang dapat berujung pada tindak kejahatan brutal. Aparat kepolisian menegaskan akan terus bertindak tegas terhadap aksi kriminal serupa.
“Kasus ini sekaligus menjadi peringatan keras bahwa tindakan kriminal dengan kekerasan tidak akan mendapat toleransi di wilayah hukum Polres Nganjuk. Aparat berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang,” tandas Kapolres Henri.
Masyarakat berharap agar penegakan hukum berjalan maksimal sehingga memberikan efek jera bagi pelaku, sekaligus menjaga rasa aman di tengah warga Nganjuk. (*)