Mengenal PCOS: Gangguan Hormonal yang Mempengaruhi Kesuburan dan Kesehatan Perempuan

- Editor

Jumat, 7 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) adalah salah satu gangguan hormonal paling umum pada perempuan usia reproduksi. Kondisi ini terjadi ketika ovarium memproduksi hormon androgen dalam jumlah lebih tinggi dari normal, yang mengganggu siklus ovulasi dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. PCOS tidak hanya berdampak pada kesuburan, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.

Ilustrasi perempuan dengan kumis yang sedang mencukur kumis dan jenggot. Image by John Ondreasz from Pixabay.

Gejala utama PCOS meliputi menstruasi tidak teratur atau tidak datang sama sekali, pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), jerawat membandel, dan kesulitan hamil. Beberapa perempuan dengan PCOS juga mengalami kerontokan rambut berlebihan, kenaikan berat badan yang sulit dikendalikan, serta kulit yang menggelap di area tertentu. Karena gejalanya bervariasi, banyak kasus PCOS yang tidak terdiagnosis atau baru diketahui saat seorang perempuan mengalami kesulitan untuk hamil.

Baca Juga  Siap Uji Nyali? Mainkan Pengantin Iblis Karya Anak Bangsa Gratis di Google PlayStore dan Steam!

Image

Salah satu karakteristik utama PCOS adalah resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat. Resistensi insulin ini berkontribusi pada peningkatan berat badan serta meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, PCOS bukan hanya masalah kesuburan, tetapi juga berhubungan erat dengan kesehatan metabolik secara keseluruhan.

Meskipun penyebab pasti PCOS belum sepenuhnya diketahui, faktor genetik dan gaya hidup memainkan peran penting. Perempuan dengan riwayat keluarga PCOS atau diabetes lebih berisiko mengalaminya. Selain itu, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, serta stres juga dapat memperburuk gejala.

Baca Juga  Berikan Layanan Terintegrasi Kepada Nasabah BRI, BRI Finance Berpartisipasi dalam UMKM EXPO(RT) 2025

Olahraga dapat membantu dalam pengendalian PCOS. Foto oleh Danielle Cerullo dari Unsplash.

Bagaimana PCOS Dapat Ditangani?

Saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan PCOS, tetapi gejalanya dapat dikendalikan dengan beberapa pendekatan:

Perubahan Gaya Hidup: Pola makan sehat dan olahraga teratur sangat dianjurkan. Penurunan berat badan meskipun hanya 5-10% dapat membantu memperbaiki keseimbangan hormon dan meningkatkan kesuburan.

Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatur siklus menstruasi, mengurangi kadar androgen, atau meningkatkan sensitivitas insulin.

Terapi Kesuburan: Bagi perempuan yang ingin hamil tetapi mengalami gangguan ovulasi, ada beberapa terapi yang dapat membantu, seperti induksi ovulasi atau bayi tabung (IVF).

Pendekatan Holistik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen tertentu seperti inositol dan vitamin D dapat membantu mengelola PCOS, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan efektivitasnya.

Baca Juga  Perayaan Sedekade lingkaran: Perjalanan 10 Tahun Ekosistem Pembelajaran yang Progresif dan Inovatif

Karena PCOS berdampak pada berbagai aspek kesehatan, penting bagi perempuan untuk memeriksakan diri secara rutin dan mendapatkan diagnosis yang tepat sejak dini. Diagnosis biasanya dilakukan dengan kombinasi pemeriksaan riwayat medis, tes darah untuk mengukur kadar hormon, serta USG untuk melihat kondisi ovarium.

Membahas mengenai masalah ini, AOFOG Campus 3 diadakan di Jakarta pada 24-25 Januari 2025. Forum ini menghadirkan para pakar dari berbagai negara di Asia-Oseania untuk membahas tantangan dalam penanganan PCOS serta pendekatan terbaru yang dapat diterapkan di berbagai negara. Dengan semakin meningkatnya pemahaman mengenai PCOS, diharapkan lebih banyak perempuan dapat menerima diagnosis yang tepat serta perawatan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Berita Terkait

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terbaru