Penghapusan Pengecer Gas 3 Kg, Pedagang dan Pembeli di Salatiga Kewalahan

- Editor

Senin, 3 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

SALATIGA | BL – Kebijakan pemerintah yang resmi menghapus sistem pengecer dalam distribusi gas elpiji subsidi 3 kilogram mulai 1 Februari 2025 mulai berdampak di Kota Salatiga. Para pedagang eceran di berbagai wilayah, termasuk di Kecamatan Argomulyo, mengeluhkan kesulitan mendapatkan pasokan dari agen, menyebabkan stok di warung-warung kelontong kosong dan menyulitkan masyarakat dalam memperoleh gas bersubsidi.

Erli, seorang pedagang gas eceran di Perumahan Prajamulya, Kelurahan Randuacir, mengaku aturan baru ini sangat merugikan usaha kecil seperti miliknya.

Baca Juga  Laga Krusial Menanti: SSB POP Junior Salatiga Matangkan Stamina dan Strategi, Siap Menangkan Piala Soeratin U-15 Jawa Tengah Hadapi Pusaka Satria

“Kami tidak bisa lagi menjual gas subsidi ke pelanggan, padahal mayoritas pembeli kami adalah pedagang makanan. Selain itu, keuntungan dari penjualan gas juga berkurang drastis,” ungkapnya saat ditemui, Senin (3/2/2025).

Sebelumnya, pengecer seperti Erli mendapatkan pasokan gas 3 kilogram dari agen atau pangkalan dengan sistem antar, minimal 10 tabung per minggu. Harga beli dari agen sekitar Rp19 ribu per tabung, kemudian dijual kepada pelanggan seharga Rp22 ribu. Namun, sejak kebijakan baru diterapkan, pasokan gas terhenti, membuat pengecer kehilangan sumber pendapatan.

Baca Juga  Prestasi dan Pengabdian Bertemu di Peringatan HUT Bhayangkara, 44 Personel Polres Salatiga Naik Pangkat

Selain itu, Erli juga menyebutkan bahwa sejumlah agen elpiji kini lebih memilih menjual gas subsidi langsung di kios mereka sendiri dengan harga yang lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp18.500 per tabung. Hal ini menyebabkan pasokan ke warung-warung kelontong semakin berkurang.

“Biasanya pelanggan saya tinggal datang ke warung untuk beli gas, sekarang mereka harus cari ke pangkalan yang jaraknya lebih jauh. Kalau pun ada stok, harganya bisa lebih mahal,” tambah Erli.

Baca Juga  Mustaqim Wakili Jateng di PAI Award 2025 Berkat Inovasi Smart-ZIS dalam Pendampingan Hukum

Kondisi ini juga dikeluhkan oleh para pemilik warung makan yang sehari-hari mengandalkan gas elpiji 3 kilogram untuk operasional mereka. Beberapa di antaranya mengaku harus berkeliling ke beberapa pangkalan hanya untuk mendapatkan satu tabung gas.

“Saya biasa beli di warung dekat rumah, tapi sekarang sudah tidak ada. Kalau ke pangkalan sering antre lama, bahkan kadang kehabisan,” ujar Rina, pemilik warung makan di Randuacir.

Baca Juga  Taat Lalu Lintas, Dapat Coklat! Satlantas Salatiga Hadirkan Nuansa Valentine di Jalan

Para pedagang gas eceran dan warga berharap ada solusi dari pemerintah terkait kebijakan ini. Mereka meminta adanya mekanisme agar pengecer tetap bisa mendapatkan pasokan gas bersubsidi secara legal, sehingga distribusi tetap merata dan tidak hanya terkonsentrasi di pangkalan atau agen besar.

“Setidaknya ada cara agar pengecer tetap bisa berjualan, karena banyak masyarakat yang bergantung pada kami untuk mendapatkan gas,” tutup Erli.

Baca Juga  Koramil Bergas Giatkan Silaturahmi dengan Warga Lewat Aksi Sosial Door-to-Door

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah mengenai langkah-langkah untuk mengatasi keluhan pedagang dan masyarakat terkait distribusi gas bersubsidi di Salatiga. (*)

Berita Terkait

Piala Wali Kota Surabaya 2025 Resmi Bergulir: Pemanasan Menuju Porprov, Cetak Atlet dan Sport Tourism
Truk Nyelonong ke Jalur Salah, Tabrak Minibus & Rumah Warga di Simalungun: 7 Orang Luka, Sopir Kabur
Operasi Narkoba di Danau Toba: 2,5 Kg Ganja Disita, Lima Tersangka Diamankan, Seorang Mahasiswa Diduga sebagai Pemasok
Salatiga Tindaklanjuti SPPG, Pemkot-TNI AD Kompak Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Pekan Sehat Tingkir: Meriah dengan Olahraga, UMKM, dan Luncurkan Inovasi Digital SI PANDU
PKK Salatiga Semarakkan HUT ke-80 RI dengan Senam Sehat dan Lomba Rakyat di Rumah Dinas Wali Kota
Presiden Prabowo: Sekolah Rakyat Bukan Hanya Gedung, Tapi Harapan Anak Bangsa
Pelaku Curanmor di Pasar Raya II Tak Berkutik, Polisi Amankan Pelaku dengan Barang Bukti Lengkap

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 08:20

Piala Wali Kota Surabaya 2025 Resmi Bergulir: Pemanasan Menuju Porprov, Cetak Atlet dan Sport Tourism

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 07:34

Truk Nyelonong ke Jalur Salah, Tabrak Minibus & Rumah Warga di Simalungun: 7 Orang Luka, Sopir Kabur

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 07:19

Operasi Narkoba di Danau Toba: 2,5 Kg Ganja Disita, Lima Tersangka Diamankan, Seorang Mahasiswa Diduga sebagai Pemasok

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 06:35

Salatiga Tindaklanjuti SPPG, Pemkot-TNI AD Kompak Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 06:24

Pekan Sehat Tingkir: Meriah dengan Olahraga, UMKM, dan Luncurkan Inovasi Digital SI PANDU

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 02:37

Presiden Prabowo: Sekolah Rakyat Bukan Hanya Gedung, Tapi Harapan Anak Bangsa

Jumat, 22 Agustus 2025 - 06:47

Pelaku Curanmor di Pasar Raya II Tak Berkutik, Polisi Amankan Pelaku dengan Barang Bukti Lengkap

Kamis, 21 Agustus 2025 - 10:48

Bazar Hari Jadi ke-80 Jateng: 228 Stan Hadirkan Jamu, UMKM Milenial, hingga Nostalgia Era 70-an

Berita Terbaru