Trio Go Through: Kisah 3 Mahasiswa Ubah Tantangan Desa Leuwimalang Menjadi Inovasi Pengembangan Literasi Digital

- Editor

Jumat, 27 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Kevin Erlangga Satriagung, mahasiswa Teknik Informatika dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, bersama timnya, Trio Go Through, berhasil meraih juara tiga dalam Hackathon MSIB Maxy Academy. Ajang ini mempertemukan talenta mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk menyelesaikan studi kasus nyata dari desa-desa di Indonesia.

Kolaborasi Lintas Kampus

Tim Trio Go Through terdiri dari Kevin Erlangga Satriagung (Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya), I Love Shollakhuddin Kurniawan (Universitas PGRI Ronggolawe), dan Abrar Adyasakha (Universitas Pendidikan Indonesia). Kevin menceritakan awal pembentukan timnya yang dilakukan secara daring. “Setelah sesi Zoom, kami dibebaskan memilih tim. Saya melihat ada peserta yang membutuhkan anggota, jadi saya langsung menghubunginya dan bergabung,” ujar Kevin.

Meski berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka memulai brainstorming melalui Google Meet untuk mendiskusikan solusi studi kasus desa Leuwialang. Dalam waktu empat hari, tim berhasil menentukan ide dan memulai proses pengembangan.

Solusi untuk Literasi Digital dan Kebersihan Lingkungan

Studi kasus yang diberikan dalam ajang Hackathon MSIB Maxy Academy ini berfokus pada dua isu utama yang relevan di Desa Leuwimalang, yaitu kesadaran kebersihan lingkungan dan literasi digital. Tim Trio Go Through memilih untuk mengembangkan sebuah solusi inovatif berbasis website Learning Management System (LMS) yang tidak hanya menawarkan materi pembelajaran tetapi juga mengintegrasikan fitur interaktif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

Baca Juga  SIP Trunk Indonesia: Tawarkan Fleksibilitas untuk Meningkatkan Interaksi Bisnis!

Website ini dirancang untuk menyediakan materi edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan keterampilan literasi digital masyarakat desa. Salah satu fitur unggulannya adalah sistem penukaran poin. Melalui fitur ini, pengguna yang telah menyelesaikan materi pembelajaran dapat mengumpulkan poin yang dapat ditukar dengan produk UMKM lokal. Ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi desa sekaligus memotivasi warga untuk aktif belajar.

Selain itu, platform ini dilengkapi dengan forum diskusi online. Forum ini memungkinkan warga desa untuk berbagi ide, berdiskusi, dan saling mendukung dalam mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Shollakhuddin, yang bertugas sebagai pengembang Frontend, menyoroti bagaimana fitur ini dapat menjadi ruang kolaborasi digital yang bermanfaat. “Forum diskusi kami rancang agar mudah diakses oleh semua kalangan, bahkan bagi mereka yang baru mengenal teknologi,” ungkapnya.

Abrar, desainer UX/UI dalam tim, juga menekankan pentingnya desain yang intuitif. “Kami ingin website ini bisa digunakan dengan mudah oleh masyarakat desa tanpa memerlukan pelatihan khusus. Semua elemen dirancang untuk mendukung pengalaman pengguna yang optimal,” tambahnya. Dengan pendekatan ini, tim berharap platform mereka dapat menjadi solusi jangka panjang yang relevan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Leuwimalang.

Baca Juga  Siap-Siap, RAN akan Meriahkan SRIBUFEST 2024! Cek Detail dan Jadwalnya di Sini

Perjalanan Menuju Final

Kevin dan tim harus mengatasi berbagai tantangan selama proses pengembangan, termasuk koordinasi anggota tim yang sibuk dengan kegiatan kampus. Namun, semangat dan kerja sama mereka membuahkan hasil. “Kami tidak menyangka bisa lolos hingga final dan meraih juara tiga. Itu benar-benar di luar ekspektasi kami,” tambah Kevin.

Pada tahap final, tim mempresentasikan proyek mereka di depan juri. Meski sempat gugup, Kevin sebagai perwakilan tim berhasil memberikan pitching yang lancar. “Setelah melihat performa tim lain, kami sempat pesimis. Tapi saat diumumkan sebagai juara tiga, kami semua sangat terkejut dan bersyukur,” kenangnya.

Dukungan dan Harapan untuk Masa Depan

Kevin menyampaikan apresiasinya kepada panitia, mentor, dan peserta lain atas pengalaman berharga ini. “Kegiatan ini melatih kami untuk bekerja di bawah tekanan dan mengembangkan proyek nyata. Kami juga mendapat masukan berharga dari mentor yang sangat berpengalaman,” katanya.

Trio Go Through berharap proyek mereka dapat diimplementasikan di Desa Leuwimalang dan desa-desa lainnya. “Kami ingin solusi ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat desa, khususnya dalam meningkatkan literasi digital dan kesadaran kebersihan lingkungan,” tutup Kevin.

Baca Juga  BINUS University Perkenalkan Peluang Karier di ERP Melalui Ajang "Early Talents Opportunities with SAP"

Isaac Munandar, CEO dan Co-Founder Maxy Academy, turut memberikan apresiasi atas dedikasi tim Trio Go Through dalam ajang ini. “Saya sangat terinspirasi oleh kerja keras dan kreativitas yang ditunjukkan oleh tim Trio Go Through. Mereka tidak hanya berhasil mengidentifikasi masalah yang relevan, tetapi juga menciptakan solusi inovatif yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat Desa Leuwimalang. Hal ini menunjukkan semangat kolaborasi dan kepemimpinan yang luar biasa,” ujar Isaac.

Isaac juga menyampaikan harapannya terhadap tim ini. “Saya berharap proyek mereka dapat diimplementasikan di lapangan dan menjadi inspirasi bagi tim-tim lain. Keberhasilan mereka di ajang Hackathon ini membuktikan bahwa inovasi yang berkelanjutan dan relevan dapat memberikan dampak sosial yang signifikan.”

Sebagai penutup, Isaac menyampaikan ucapan selamat kepada tim. “Selamat kepada Trio Go Through atas pencapaian mereka yang luar biasa. Kalian adalah bukti nyata dari potensi besar generasi muda Indonesia dalam menciptakan solusi untuk masa depan yang lebih baik. Semoga perjalanan ini menjadi langkah awal dari kesuksesan yang lebih besar lagi.

Berita Terkait

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terbaru