Laporan: Imam Prabowo
UNGARAN | BL – Sebuah insiden di Exit Tol Bawen pada Minggu (15/12/2024) dini hari pukul 03.00 WIB menarik perhatian publik setelah viral di media sosial. Kejadian ini melibatkan seorang pengemudi mobil berinisial EP (33), warga Kecamatan Ambarawa, yang sengaja menabrakkan kendaraannya ke tiga remaja berboncengan motor yang membawa senjata tajam (sajam).
Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto W, SH. SIK. MH., mengonfirmasi kejadian tersebut. “Saat perjalanan pulang dari arah Salatiga menuju Ambarawa, pengemudi berpapasan dengan kendaraan roda dua yang dinaiki tiga remaja. Dari pengakuannya, ia melihat ketiganya membawa senjata tajam jenis celurit. Ketika tiba di simpang Exit Tol Bawen, ia memutuskan untuk menabrakkan mobilnya ke arah mereka,” ungkapnya.
Namun, meski sepeda motor terjatuh, ketiga remaja tersebut berhasil melarikan diri meninggalkan kendaraan dan senjata tajam mereka di lokasi.
Menurut Kapolsek Bawen, AKP Wiwid Wijayanti SH. MH., setelah kejadian, pengemudi segera melapor ke Polsek Bawen. “Dari keterangan yang kami peroleh, pengemudi sengaja menabrak karena merasa geram sekaligus khawatir akan potensi ancaman dari para remaja pembawa senjata tajam itu,” jelasnya.
Polisi bergerak cepat dengan mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, termasuk satu unit sepeda motor dan dua bilah celurit sepanjang 1,5 meter.
Polisi mengidentifikasi sepeda motor yang digunakan remaja tersebut sebagai Honda BeAt dengan nomor polisi H 4926 AGC. Namun, penyelidikan awal mengungkap bahwa motor itu telah dijual sekitar tujuh tahun lalu oleh pemilik sebelumnya, warga Kecamatan Banyubiru.
“Kami sedang melacak kepemilikan terakhir kendaraan tersebut untuk mengungkap siapa yang menggunakan motor tersebut saat kejadian. Selain itu, kami juga berupaya mencari ketiga remaja yang melarikan diri guna mengetahui motif atau tujuan mereka membawa senjata tajam,” tambah AKBP Ike Yulianto.
Kasus ini menuai berbagai tanggapan dari masyarakat. Banyak yang mengapresiasi keberanian pengemudi mobil yang dianggap mengambil tindakan cepat untuk mencegah ancaman. Namun, sebagian pihak juga mempertanyakan risiko dari tindakan tersebut, baik bagi dirinya sendiri maupun pengguna jalan lain.
Kapolres Semarang memastikan bahwa penanganan kasus ini dilakukan secara hati-hati dan sesuai prosedur hukum. “Kami masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta-fakta di balik kejadian ini. Penanganan kasus ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Hingga saat ini, Polres Semarang terus mengumpulkan keterangan saksi dan mencari ketiga remaja tersebut. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk waspada terhadap ancaman kriminalitas serta segera melaporkan tindakan mencurigakan kepada pihak berwajib. (*)