Bitcoin Mencapai Level Baru USD $110.000, Siap Menjadi Cadangan Aset?

- Editor

Senin, 16 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tahun 2024 sebentar lagi akan berakhir, kita akan segera memasuki tahun 2025. Dalam dua tahun berturut-turut BTC sudah naik lebih dari 500% atau sekitar 6 kali lipat. Khusus untuk tahun 2024 ini, narasi BTC didukung oleh adopsi ETF, halving dan tentunya kemenangan Donald J. Trump dalam pilpres AS. Dalam retorika politiknya, Trump menjadi seorang yang mendukung penuh perkembangan aset kripto terutama BTC. 

BTC akan memulai sejarah baru di tahun 2025. Kemungkinan kita akan melihat AS akan mengadopsi BTC sebagai cadangan aset strategis seperti yang ramai menjadi wacana di AS menyusul RUU Bitcoin usulan anggota Senat AS, Cynthia Lummis (R-Wy). Jika AS akan mengadopsi BTC, maka negara-negara lain akan ikut serta menimbun BTC sebanyak-banyaknya seakan tidak mau ketinggalan dengan AS. Wacana ini sudah muncul di beberapa negara selama minggu yang lalu antara lain di Tiongkok, Rusia, dan Jepang. Dalam narasi ini AS akan menjadi tipping point, karena membuka dinamika baru dalam investasi BTC. bagaikan kotak pandora dengan akibat yang positif.

Gelombang usulan bitcoin sebagai aset cadangan strategis menjadi berita utama sepanjang minggu yang lalu. Seorang politisi Rusia, Anton Tkachev, mengusulkan kepada Menteri Keuangan Anton Siluanov untuk menjadikan Bitcoin (BTC) sebagai cadangan aset strategis. Hal ini untuk menghindari sanksi moneter terhadap Rusia. Selain itu untuk menghindari karakteristik inflasi uang fiat. Tkachev adalah anggota parlemen Rusia, Duma, yang berasal dari partai New People. Partai ini memiliki 13 kursi dari 450 kursi di Duma.

Baca Juga  Telkom Indonesia Fasilitasi Pemangku Kepentingan untuk Perkuat Ekosistem Gim Lokal Melalui Indigo Ecosystem Dialogue

Sementara itu dari Jepang dilaporkan seorang anggota parlemen, Satoshi Yamada meminta kepada pemerintah Jepang agar mengkonversikan sebagai valuta asing yang dipegang ke dalam Bitcoin (BTC) ataupun aset kripto lainnya. Yamada, yang memiliki kesamaan nama dengan pencipta BTC, Satoshi Nakamoto, mengakui jika Jepang harus memperhatikan dengan seksama gerakan yang mendukung BTC untuk dijadikan sebagai cadangan aset strategis seperti yang sedang menjadi wacana di AS. Sebelumnya Chang Peng Zhao, mantan CEO Binance, mengusulkan kepada pemerintah Tiongkok agar mengadopsi BTC sebagai cadangan aset strategis. CZ mendorong Tiongkok agar tidak ketinggalan dengan AS terlebih dengan kemenangan Donald Trump dalam pilpres yang menjanjikan akan menjadikan BTC sebagai cadangan aset strategis. Bagi CZ, Tiongkok hanya mempunyai sedikit waktu saja sebelum Trump dilantik dan benar-benar menjadikan BTC sebagai cadangan.

Texas sedang mempertimbangkan aturan untuk memungkinkan pembayaran pajak, retribusi, dan donasi dalam bentuk BTC, yang harus disimpan selama lima tahun sebelum dijual. Aturan ini bertujuan mendukung stabilitas keuangan negara bagian. Pennsylvania juga mempertimbangkan langkah serupa.Sejarah ekonomi menunjukkan berbagai benda fisik digunakan sebagai alat tukar, tetapi hanya emas yang bertahan karena sifat-sifatnya yang unik dan pengakuan luas. Setelah Perang Dunia Kedua, Perjanjian Bretton Woods menetapkan Dolar AS sebagai alat tukar internasional dengan standar nilai tetap terhadap emas untuk menjaga stabilitas ekonomi global dan mencegah inflasi.

Baca Juga  Mengapa Perusahaan Perlu Memiliki Smart Office

Jika AS benar-benar menjadikan BTC sebagai cadangan aset strategis maka kemungkinan besar negara-negara lain akan mengikuti dengan manis. Tercatat wacana ini sudah muncul di Rusia, Jepang, Jerman dan bahkan rival politik dan ekonomi modern AS yaitu Tiongkok. Selain itu entitas bisnis yang mengejar profit (for profit) akan tidak ketinggalan. Dengan demikian permintaan terhadap BTC akan benar-benar meroket mendorong harga BTC ke dalam ‘alam lain’. Dalam beberapa tahun mendatang kemungkinan besar terjadi perang BTC di mana negara-negara besar akan saling berburu BTC. Namun kondisi ini juga memiliki sisi negatif yang lain yaitu berkurangnya karakteristik desentralisasi BTC. BTC hanya akan dipegang oleh beberapa entitas dalam hal ini negara, perusahaan, dan para whale, sehingga pengaruh retail akan terdilusi. Belum lagi kedaulatan suatu negara akan bergantung pada kondisi mekanisme pasar oligopoli. Tentunya kita tidak ingin melihat sistem alat tukar menukar di Indonesia justru dipengaruhi oleh mekanisme pasar seperti ini sekaligus melemahkan Rupiah sebagai alat tukar yang berdaulat di negara kita.

Baca Juga  Penandatanganan Perjanjian Kerjasama MSIB Batch 7: Kolaborasi untuk Dukung Persiapan Karir Mahasiswa

Sisi negatif seperti ini sebenarnya bisa dihambat oleh para investor retail yang mulai menimbun BTC dan memegang BTC, selain sebagai instrumen investasi juga sebagai alat lindung nilai (hedging) terhadap inflasi mata uang global. Apa yang diharapkan anonim Satoshi Nakamoto ketika menciptakan BTC sebagai aset terdesentralisasi akan benar-benar terjaga jika retail tidak tergoda dengan harga BTC yang semakin hari semakin tinggi.

Pergerakan harga Bitcoin dan Aset kripto lainnya, saham amerika serikat, dan emas digital saat ini bisa kamu cek di aplikasi Nanovest. Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di Aset Kripto, Nanovest dapat menjadi pilihan kamu untuk mulai berinvestasi dan eksplor koin kripto lainnya, sebuah aplikasi investasi saham & kripto yang terpercaya dan aman yang dapat menjadi pilihan terbaik bagi para investor di Indonesia. Bagi para investor yang baru ingin memulai berinvestasi tidak perlu khawatir karena aset yang kamu miliki akan terjamin oleh perlindungan asuransi Sinar Mas sehingga terlindungi dari risiko cybercrime. Dan Nanovest juga telah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI, sehingga aman untuk digunakan. Bagi para penggiat investasi yang ingin menggunakan Nanovest, aplikasi ini sudah tersedia di Play Store maupun App Store Anda.

Berita Terkait

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal
Antrean Panjang Demi Sembako Murah, GPM Ungaran Diserbu Warga
PKK Kota Salatiga Gaspol! Sinkronisasi Program dan Launching PKK Mart “SEKAR BERSEMI”
Salatiga Beda: Antisipasi Lebaran Pemkot Salatiga Jamin Ketersediaan BBM, Elpiji dan Luncurkan Kanal Aduan Untuk Masyarakat
Arfiana Maulina, Pendiri WateryNation Menjadi Juri Kompetisi Eco-Filter untuk Menginspirasi Generasi Muda dalam Inovasi Air Bersih

Berita Terkait

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Kamis, 20 Maret 2025 - 14:45

Antrean Panjang Demi Sembako Murah, GPM Ungaran Diserbu Warga

Rabu, 19 Maret 2025 - 09:22

PKK Kota Salatiga Gaspol! Sinkronisasi Program dan Launching PKK Mart “SEKAR BERSEMI”

Selasa, 18 Maret 2025 - 13:30

Salatiga Beda: Antisipasi Lebaran Pemkot Salatiga Jamin Ketersediaan BBM, Elpiji dan Luncurkan Kanal Aduan Untuk Masyarakat

Selasa, 11 Maret 2025 - 06:13

Arfiana Maulina, Pendiri WateryNation Menjadi Juri Kompetisi Eco-Filter untuk Menginspirasi Generasi Muda dalam Inovasi Air Bersih

Berita Terbaru