Panduan Praktis Memahami Perdagangan Karbon di Indonesia

- Editor

Jumat, 29 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perubahan iklim menjadi tantangan bagi negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut melalui skema perdagangan karbon. Namun, pemahaman publik mengenai skema ini cukup terbatas.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, LindungiHutan merilis ebook berjudul “Mengenal Kebijakan, Mekanisme, dan Tujuan dari Perdagangan Karbon di Indonesia”.

Baca Juga  Tak Bakal Rugi, Inilah Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Kamu Top Up Game di Isigame!

Indonesia memiliki kawasan hutan mencapai 125 juta hektar yang berpotensi dalam menyerap emisi karbon dan melindungi keseimbangan ekosistem secara global. Hutan dapat dimanfaatkan untuk mitigasi perubahan iklim melalui perdagangan karbon. Perdagangan karbon adalah mekanisme berbasis pasar yang dirancang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Perusahaan dapat menjual dan membeli unit karbon sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga  Efek Kemenangan Trump, Harga Bitcoin Meroket hingga Rp 1,2 Miliar

Hal ini diperkuat dengan peluncuran Bursa Karbon Indonesia pada September 2023. Inisiatif ini menegaskan tekad Indonesia untuk mendukung upaya global dalam pengurangan emisi sekaligus membuka perekonomian baru bagi perusahaan. Melalui Bursa Karbon, pelaku usaha di Indonesia dapat berpartisipasi aktif untuk masa depan yang berkelanjutan. 

Baca Juga  MSBU: Penyedia Layanan On-Demand IT Staffing & Recruitment berbasis Crowdsourcing Ecosystem Pertama di Indonesia

Ebook ini dirancang untuk memberikan penjelasan praktis bagi pembaca dari berbagai latar belakang. Mulai dari individu hingga perusahaan yang tertarik dengan skema perdagangan karbon di Indonesia. 

Dapatkan akses gratis ebook ini, melalui tautan https://tinyurl.com/perdagangankarbonindonesia.

Berita Terkait

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terbaru