Menggali Lebih Dalam Strategi Sukses Dunia Media Digital. Maxy Academy Hadirkan Ferry Bayu, Sang Visioner di Balik Vritimes

- Editor

Jumat, 1 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAXY Academy menggelar talkshow Maxy Talk pada 31 Oktober 2024 dengan tema Mastering Media Outreach bersama Ferry Bayu, CEO dan Co-Founder Vritimes

Surabaya, 1 November 2024 — Seperti kata pepatah, ‘Kesuksesan adalah hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan.’ Inilah yang dibuktikan oleh Ferry Bayu, CEO dan Co-Founder Vritimes, yang berbagi kisah inspiratif dan strateginya dalam membangun media outreach padadiskusi eksklusif bertajuk “Mastering Media Outreach” dalam seri webinar Maxy Talk. Acara yang diselenggarakan pada Kamis, 31 Oktober 2024 ini menghadirkan Ferry Bayu, sebagai pembicara utama yang dipandu langsung oleh Isaac Munandar, CEO dan Co-Founder Maxy Academy.

Webinar yang berlangsung selama satu jam ini mengupas perjalanan inspiratif Ferry Bayu dalam membangun perusahaan media Vritimes, yang kini dikenal luas di kalangan startup dan perusahaan besar Indonesia sebagai penyedia solusi distribusi press release yang efisien. Dalam sesi tersebut, Ferry berbagi pengalaman bagaimana ia menavigasi tantangan di dunia profesional, yang penuh persaingan (red ocean), hingga akhirnya berhasil menonjol di ranah digital yang lebih inovatif (blue ocean).

Perjalanan Penuh Perjuangan Menuju Kesuksesan

Dalam pembukaannya, Ferry memulai kariernya dengan latar belakang yang jauh dari dunia media. Ia lulus dari Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan jurusan Manajemen pada tahun 2006 dengan IPK 2,69, sebuah angka yang menurutnya “tidak menonjol”. Namun, nilai akademis yang standar ini tidak memadamkan semangatnya untuk berkembang.

Baca Juga  Integrasi MiiTel dan Salesforce: Solusi Mudah Analisis Panggilan Bisnis

Karir pertamanya dimulai di bidang ekspor di perusahaan Surya Aditya Fortuna, di mana ia bekerja selama tiga tahun dan berhasil dipromosikan menjadi asisten manajer ekspor. Tidak puas dengan hanya bekerja di bidang yang stagnan, Ferry beralih menjadi seorang wirausahawan dan mendirikan usaha peternakan ayam kampung. Ia berusaha menembus pasar modern dengan menjual produk langsung ke ritel besar. Meski sempat mendapat klien, tantangan logistik dan biaya yang tinggi memaksanya menutup usaha tersebut. Setelah menghadapi kegagalan dan belajar dari pengalaman, Ferry melanjutkan usaha keluarga di bidang logistik dan manajemen impor. Namun, ia merasa bisnis ini penuh persaingan (red ocean) dan ingin beralih ke sektor dengan potensi inovasi yang lebih besar (blue ocean). Ia mulai menjajaki dunia teknologi dan media, meskipun saat itu ia tidak memiliki pengalaman di bidang tersebut.

Ferry menekankan pentingnya memiliki keinginan kuat untuk terus belajar, bahkan jika harus memulai dari nol. Ia mengungkapkan, “Di Vritimes, kami menyediakan layanan distribusi press release yang mempermudah perusahaan dalam menjangkau jurnalis, suatu inovasi yang lahir dari pemahaman saya akan kebutuhan dan celah di pasar.”

Baca Juga  Manajemen Bisnis yang Lebih Mudah dengan Lemhero: Absensi, KPI, dan Payroll

Mengatasi Tantangan Mental dan Membangun Koneksi

(dari kiri ke kanan) Ferry Bayu (CEO dan Co-Founder Vritimes) dan Isaac Munandar (CEO dan Co-Founder MAXY Academy)

Topik seputar ketahanan mental dan bagaimana mengelola stres dalam membangun karier juga menjadi sorotan. Ferry berbagi bahwa ia, seperti banyak profesional lainnya, pernah menghadapi tekanan besar. “Kuncinya adalah tidak menyerah dan fokus pada pengembangan diri. Jangan jadikan pendapat negatif sebagai penghalang; gunakan itu sebagai motivasi untuk maju,” ujarnya.

Selain itu, Ferry memberikan tips praktis bagi para peserta yang ingin memperkuat jaringan profesional mereka. “Networking adalah investasi. Datanglah ke acara-acara terkait industri, kenali orang-orang di bidang yang relevan, dan jangan takut memulai percakapan,” imbuhnya. Menariknya, Ferry mengakui bahwa meskipun ia seorang introvert, upaya untuk memperluas jejaring sosial telah membuka banyak peluang baru.

Dari Profesional Hingga Mahasiswa: Pentingnya Resiliensi dan Keberanian Melangkah

Isaac Munandar, yang turut mengarahkan jalannya diskusi, menyoroti relevansi topik yang dibahas untuk generasi muda. “Cerita Ferry adalah contoh nyata bahwa perjalanan karier penuh liku dan usaha yang konsisten akan membuahkan hasil. Ini adalah pelajaran berharga tentang resiliensi, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini,” kata Isaac.

Baca Juga  RevComm Raih Innovation Award di CES® 2025, Pameran Teknologi Terbesar Dunia

Sesi tanya jawab interaktif juga menghidupkan diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang cara efektif melakukan follow up setelah wawancara kerja, pentingnya membangun portofolio menulis, dan strategi networking bagi individu introvert. Ferry menjelaskan pentingnya menunjukkan inisiatif dengan mengirimkan follow up melalui email yang memberikan nilai tambah, seperti insight dan saran setelah sesi wawancara.

Penutup yang Memotivasi

Acara Maxy Talk ini ditutup dengan ajakan dari Isaac agar para peserta terus membangun keterampilan dan semangat pantang menyerah. “Setiap kegagalan adalah pembelajaran yang memperkuat kita,” tegas Isaac.

Ferry Bayu pun menyampaikan pesannya, “Jangan pernah berhenti belajar dan tetap beradaptasi. Kita tidak tahu kapan kesuksesan akan datang, tapi jika kita terus berusaha, kita akan mendekatinya.”

Webinar ini meninggalkan kesan mendalam bagi ratusan peserta, baik profesional maupun mahasiswa, yang kini lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Maxy Academy berkomitmen untuk terus menghadirkan sesi-sesi inspiratif serupa demi memupuk generasi yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga tangguh dalam mengatasi tantangan.

Berita Terkait

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga
Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif
Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim
Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah
Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor
HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional
Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga
Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:27

Sego Cokot Warung Sekotak: Sensasi Sarapan, Nikmat Pedas, Nan Murah Meriah yang Viral di Sudut Argosari Salatiga

Senin, 30 Juni 2025 - 15:00

Dorong Ekonomi Desa Naik Kelas, Bupati Semarang Ajak KDMP Bangun Bisnis Cerdas dan Kolaboratif

Senin, 30 Juni 2025 - 14:22

Jateng Perluas Produksi Beras Rendah Karbon, Gandeng Uni Eropa Dorong Pertanian Ramah Iklim

Senin, 30 Juni 2025 - 12:43

Wujud Nyata Kepedulian Polri di Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Polres Salatiga Gelar Bazar Sembako Murah

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:06

Bukan Sekadar Seduh: 11 Desa Kaloran Gali Ilmu Bisnis Kopi untuk Tembus Ekspor

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:40

HIPMI Salatiga Tancap Gas, Pemkot Siap Kawal Ekonomi Kota ke Level Nasional

Selasa, 15 April 2025 - 13:02

Singkong Menyatukan Budaya: Pelajar Korea Selatan Selami Filosofi Ketela di Salatiga

Sabtu, 22 Maret 2025 - 14:17

Gubernur Jateng Dorong Kampung UMKM Harian: Zilenial Jadi Pelopor Ekonomi Lokal

Berita Terbaru