SMP Stella Matutina Salatiga Teguhkan Komitmen Perlindungan Anak Melalui Pelatihan: Langkah Menuju Sekolah Ramah Anak

- Editor

Sabtu, 19 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Imam Prabowo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap perlindungan anak dan mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan, SMP Stella Matutina Salatiga mengadakan pelatihan khusus bertema “Perlindungan Anak dan Pencegahan Kekerasan”. Kegiatan yang dilaksanakan pada 19 Oktober 2024 ini diikuti oleh 22 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru, karyawan, dan komite sekolah. Bertempat di Aula SMP Stella Matutina, pelatihan tersebut diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan ramah anak.

Pelatihan ini difasilitasi oleh Ambar Tri Anggoro dari Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia (Samin) Yogyakarta, sebuah organisasi yang berperan penting dalam advokasi hak anak di Indonesia. Ambar, dalam penyampaian materinya, menekankan pentingnya perlindungan anak yang didasari oleh Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi Indonesia pada tahun 1990, serta Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2022. Ia juga mengingatkan peserta pelatihan tentang keberadaan Permendikbud No. 46 yang secara spesifik mengatur pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah.

Baca Juga  Dedikasi Tanpa Mengenal Batas: Keteladanan Keamanan di Tengah Keberagaman Kota Salatiga, Toga dan Tomas Berikan Apresiasi Untuk POLRI-TNI

“Anak usia 0 sampai 18 tahun adalah kelompok yang paling rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan. Oleh karena itu, sebagai orang dewasa, kita wajib memberikan jaminan perlindungan kepada mereka, terutama di lingkungan satuan pendidikan. Instrumen peraturan sebenarnya sudah lengkap, tinggal kita laksanakan dengan baik,” ujar Ambar.

Ia juga menegaskan bahwa 90% perlindungan anak adalah pencegahan. “Peraturan dan kebijakan terkait Satuan Pendidikan Ramah Anak sudah ada, indikatornya sudah jelas. Sekolah tinggal melaksanakan dengan konsisten dan berkualitas,” tambahnya.

Kepala SMP Stella Matutina, Suster Agnesita OSF, turut menyampaikan harapannya agar seluruh elemen sekolah—baik pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, maupun komite—dapat berkolaborasi dalam melaksanakan rencana aksi perlindungan anak yang sesuai dengan indikator Sekolah Ramah Anak. “Setelah pelatihan ini, kita akan menyusun rencana aksi agar bisa memenuhi semua indikator tersebut. Mari kita bekerja sama untuk mewujudkan SMP Stella yang benar-benar ramah anak, sesuai harapan masyarakat dan orang tua di Salatiga,” ungkapnya.

Baca Juga  Seribu Personel Gabungan Siap Amankan TPS di Salatiga, Polres Gelar Apel Pergeseran Pasukan

Theresia Erma, Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di SMP Stella Matutina, merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sebagai guru bimbingan konseling, ia merasa semakin percaya diri dalam menjalankan tugas-tugasnya. “Pelatihan ini semakin mempercepat cita-cita kami untuk menjadikan Stella Matutina sebagai sekolah yang benar-benar ramah anak. Anak-anak akan merasa lebih nyaman dan aman dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah,” tuturnya.

Baca Juga  Presiden Prabowo Subianto Melayat Mendiang Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang di Katedral Jakarta

Berdasarkan data dari Simfoni, terdapat enam kasus kekerasan anak yang dilaporkan di Salatiga pada tahun ini. Hal ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, terutama dalam mewujudkan Salatiga sebagai Kota Layak Anak. Jika setiap sekolah di Salatiga serius dalam menerapkan kebijakan pencegahan kekerasan, tidak hanya akan membantu mengurangi angka kekerasan, tetapi juga meningkatkan status Kota Salatiga dari level madya ke level nindya dalam program Kota Layak Anak.

Pelatihan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi SMP Stella Matutina dan sekolah-sekolah lain di Salatiga dalam mengimplementasikan kebijakan perlindungan anak yang komprehensif, guna menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan nyaman bagi para siswa. (*)

Berita Terkait

Diknas Salatiga Terapkan Belajar Daring Tiga Hari, Ini Jelasnya
Dzikir dan Sholawat Menggema di Balik Jeruji: Rutan Salatiga Gelar Doa Bersama untuk Negeri
Tiga Pilar Salatiga Gelar Patroli Skala Besar, Pastikan Kota Tertoleran Tetap Kondusif
Patroli Gabungan TNI–Polri dan Pemkot Salatiga: Wujud Sinergi Jaga Kota Tetap Kondusif
Presiden Prabowo Ingatkan Bahaya Provokasi, Tekankan Persatuan Nasional di Tengah Dinamika Bangsa
Pertemuan Strategis di Istana: Prabowo dan Elite Politik Sepakat Ambil Langkah Tegas
Puluhan Pelajar Diduga Hendak Ricuh, Pemkot–TNI–Polri Turun Tangan Beri Pembinaan Humanis
Doa Bersama Lintas Iman, Warga Salatiga Nyatakan Cinta Damai dan Dukung Polres Salatiga

Berita Terkait

Senin, 1 September 2025 - 13:00

Diknas Salatiga Terapkan Belajar Daring Tiga Hari, Ini Jelasnya

Senin, 1 September 2025 - 11:05

Dzikir dan Sholawat Menggema di Balik Jeruji: Rutan Salatiga Gelar Doa Bersama untuk Negeri

Senin, 1 September 2025 - 00:44

Tiga Pilar Salatiga Gelar Patroli Skala Besar, Pastikan Kota Tertoleran Tetap Kondusif

Senin, 1 September 2025 - 00:06

Patroli Gabungan TNI–Polri dan Pemkot Salatiga: Wujud Sinergi Jaga Kota Tetap Kondusif

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:49

Presiden Prabowo Ingatkan Bahaya Provokasi, Tekankan Persatuan Nasional di Tengah Dinamika Bangsa

Minggu, 31 Agustus 2025 - 12:20

Puluhan Pelajar Diduga Hendak Ricuh, Pemkot–TNI–Polri Turun Tangan Beri Pembinaan Humanis

Minggu, 31 Agustus 2025 - 11:38

Doa Bersama Lintas Iman, Warga Salatiga Nyatakan Cinta Damai dan Dukung Polres Salatiga

Kamis, 28 Agustus 2025 - 09:49

PLN Icon Plus Permudah Pengisian Kendaraan Listrik di Rumah Lewat HCS Ultima

Berita Terbaru